Hubungan Antara Nilai Neutrofil Absolut dan Kadar Serum Prokalsitonin dengan Terjadinya Bakteremia Pada Pasien Leukemia Akut yang Mengalami Demam Neutropenia

Paripurna, Qashastia Sukma and Dr. dr.Irene Ratridewi, Sp. A (K), M.Kes (2023) Hubungan Antara Nilai Neutrofil Absolut dan Kadar Serum Prokalsitonin dengan Terjadinya Bakteremia Pada Pasien Leukemia Akut yang Mengalami Demam Neutropenia. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Leukemia akut merupakan keganasan paling sering ditemukan pada anak (97%). Pasien leukemia dapat mengalami demam akibat efek kemoterapi, infiltrasi sel keganasan, atau efek dilakukannya transplanstasi sumsum tulang. Tetapi demam juga dapat terjadi karena adanya infeksi yaitu demam neutropenia yang merupakan kegawatan di bidang hematoonkologi dan dapat menyebabkan kematian hingga 90%. Kondisi ini merupakan tanda awal adanya infeksi berat yang dapat berkembang menjadi 25-40% syok sepsis dan syok sepsis berat. Bakteremia menandakan adanya bakteri di dalam aliran darah. Kondisi ini terjadi pada 10-25% pasien leukemia dengan demam neutropenia yang menjadi salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas paling sering jika tidak segera ditangani secara tepat. Pemeriksaan baku emas untuk mendiagnosis bakteremia adalah dengan kultur darah. Tetapi terdapat kekurangan pada pemeriksaan ini seperti waktu yang lama, biaya yang lebih mahal, dan tidak terdapat pada semua fasilitas kesehatan. Sehingga dibutuhkan pilihan pemeriksaan laboratorium lain yang dapat menjadi biomarker untuk menentukan risiko terjadinya bakteremia pada pasien leukemia yang mengalami demam neutropenia. Jumlah neutrofil absolut dan prokalsitonin merupkan hasil laboratorium yang berpotensi menjadi biomarker untuk memprediksikan adanya bakteremia pada sampel darah. Semakin rendah jumlah neutrofil absolut menunjukkan kemungkinan infeksi bakteri semakin tinggi. Selain itu, prokalsitonin dilaporkan secara luas dilaporkan sebagai penanda biokimia yang dapat dijadikan biomarker untuk mendeteksi risiko infeksi. Sehingga, diperlukan adanya pemeriksaan biomarker dengan hasil pemeriksaan yang cepat dan mudah khususnya pada stadium awal demam neutropenia untuk menentukan risiko terjadinya bakteremia pada pasien leukemia akut sehingga diharapkan penegakan diagnosis infeksi bakteri dapat lebih dini dan tatalaksana yang tepat pada akhirnya dapat diberikan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Terdapat 32 pasien leukemia akut dengan demam neutropenia yang menjalani pemeriksaan darah lengkap untuk mendapatkan nilai jumlah neutrofil absolut dan kadar prokalsitonin. Selain itu, dilakukan pemeriksaan kultur darah yang hasilnya berupa bakteremia positif atau bakteremia negatif. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Anak RSUD dr. Saiful Anwar Malang pada Oktober 2022 – April 2023. Kriteria inklusi pada penelitian yaitu pasien leukemia akut dengan demam neutropenia sesuai kriteria diagnosis; memiliki diagnosis LLA atau LMA berusia 1-18 tahun dan menjalani kemoterapi; memiliki kesehatan yang lengkap meliputi rekam medis, data hasil pemeriksaan darah lengkap, prokalsitonin, dan kultur darah; serta orang tua pasien mengijinkan anaknya diikutsertakan dalam penelitian serta diberikan penjelasan (informed consent). Kultur darah dilakukan menggunakan sampel darah sebelum pemberian antibiotik yang kemudian dilakukan pengecatan gram dan diidentifikasi hasilnya. Data yang telah terkumpul akan dilakukan analisis dengan dilakukan uji normalitas menggunakan Saphiro-Wilk, uji homogenitas dengan metode Lavene, Pada penelitian ini dengan hasil data tidak terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji komparasi dengan mengunakan uji Mann-Witney dan uji korelasi dengan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan mean jumlah neutrofil absolut pada bakteremia 151,87/mm3 dan non-bakteremia 196,56/mm3 dengan hasil uji Mann Whitney yang tidak signifikan (p=0,896). Adapun mean kadar prokalsitonin pada bakteremia 36,17 ng/dL dan non-bakteremia 3,58 dengan hasil uji Mann Whitney yang signifikan (p=0,000). Hasil uji korelasi dengan Chi Square didapatkan hasil korelasi jumlah neutrofil absolut dengan terbuktinya bakteremia memiliki hasil yang tidak signifikan (p=0,154) dan hasil korelasi kadar prokalsitonin dengan hasil terbuktinya bakteremia didapatkan korelasi yang signifikan (p=0,022). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kadar prokalsitonin dengan hasil terbuktinya bakteremia pada pasien leukemia akut dengan demam neutropenia.

English Abstract

Acute leukemia is the most common malignancy found in children (97%). Leukemia patients may experience fever due to the effects of chemotherapy, infiltration of malignant cells, or the effects of bone marrow transplantation. However, fever can also occur due to infection, namely febrile neutropenia, which is a life-threatening condition in the field of hematology-oncology and can cause up to 90% mortality. This condition is an initial sign of severe infection that can progress to septic shock and severe septic shock, accounting for 25-40% of cases. Bacteremia indicates the presence of bacteria in the bloodstream. This condition occurs in 10-25% of leukemia patients with febrile neutropenia, and it is one of the most frequent causes of morbidity and mortality if not promptly and appropriately managed. The gold standard examination for diagnosing bacteremia is blood culture. However, this examination has limitations such as the long time required, higher cost, and limited availability in all healthcare facilities. Therefore, an alternative laboratory examination is needed to serve as a biomarker for determining the risk of bacteremia in leukemia patients experiencing febrile neutropenia. The absolute neutrophil count and procalcitonin level are potential laboratory parameters that can serve as biomarkers to predict the occurrence of bacteremia in blood samples. A lower absolute neutrophil count indicates a higher likelihood of bacterial infection. Additionally, procalcitonin has been widely reported as a biochemical marker that can be used to detect the risk of infection. Therefore, there is a need for a biomarker examination with rapid and easy results, especially in the early stage of febrile neutropenia, to determine the risk of bacteremia in patients with acute leukemia, ultimately enabling early diagnosis and appropriate management of bacterial infections. This study is an analytical observational research with a cross-sectional approach. The study included 32 patients with acute leukemia and febrile neutropenia who underwent complete blood tests to obtain the absolute neutrophil count and procalcitonin level. In addition, blood culture was performed to determine the presence of bacteremia. The study was conducted at the Pediatric Inpatient Ward of dr. Saiful Anwar General Hospital, Malang, from October 2022 to April 2023. The inclusion criteria for the study were as follows: patients with acute leukemia and febrile neutropenia according to diagnostic criteria; aged 1-18 years with a diagnosis of ALL or AML undergoing chemotherapy; complete medical records, data on complete blood tests, procalcitonin, and blood culture results; parental consent for their child's participation in the study and provision of informed consent. Blood culture was performed using pre-antibiotic administration samples, followed by Gram staining and identification of the results. The collected data will be analyzed using Shapiro-Wilk normality test, Lavene homogeneity test, Mann-Whitney comparison test, and Chi-square correlation test. The results of the study showed a mean absolute neutrophil count of 151.87/mm3 in bacteremia and 196.56/mm3 in non-bacteremia, with a non-significant Mann-Whitney test result (p=0.896). The mean procalcitonin level was 36.17 ng/dL in bacteremia and 3.58 ng/dL in non-bacteremia, with a significant Mann-Whitney test result (p=0.000). The Chi-square correlation test yielded a non-significant correlation between the absolute neutrophil count and the occurrence of bacteremia (p=0.154), while a significant correlation was found between the procalcitonin level and the occurrence of bacteremia (p=0.022). Based on these results, it can be concluded that there is a significant relationship between the procalcitonin level and the occurrence of bacteremia in patients with acute leukemia and febrile neutropenia.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0423060090
Uncontrolled Keywords: Leukemia akut, Demam neutropenia, Jumlah neutrofil absolut, Kadar prokalsitonin, Bakteremia
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 618 Gynecology, obstetrics, pediatrics, geriatrics > 618.4 Childbirth
Divisions: Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 08 Dec 2023 09:01
Last Modified: 08 Dec 2023 09:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/205149
[thumbnail of DALAM MASA MEMBARGO] Text (DALAM MASA MEMBARGO)
QASHASTIA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item