Pengaruh Pemberian Ekstrak Seledri (Apium graveolens) terhadap Maskulinisasi Ikan Guppy (Poecilia reticulata)

Gafnie, Galuh Zhafirah and Dr. Ir. Maheno Sri Widodo,, MS. and Yuni Widyawati,, S.Pi., MP (2023) Pengaruh Pemberian Ekstrak Seledri (Apium graveolens) terhadap Maskulinisasi Ikan Guppy (Poecilia reticulata). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan guppy (Poecilia reticulata) merupakan jenis ikan hias air tawar yang dibudidayakan di Indonesia. Ikan guppy memiliki bentuk tubuh yang indah serta sirip ekornya yang lebar dan memiliki berbagai corak warna. Secara morfologi ikan guppy jantan lebih banyak peminat dibandingkan dengan ikan guppy betina. Rendahnya ikan guppy jantan yang dihasilkan pada pemijahan biasa dibandingkan ikan guppy betina. Sex reversal merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk mengarahkan perkembangan kelamin menjadi jantan atau betina ketika gonad belum sepenuhnya terdiferensiasi. Metode sex reversal dapat dibagi menjadi 2 yaitu feminisasi dan maskulinisasi. Maskulinisasi adalah metode yang digunakan dalam mengarahkan kelamin ikan menjadi jantan yang dilakukan pada masa diferensiasi kelamin. Metode ini dapat dilakukan dengan bantuan hormon sintetik berupa 17α-metiltestosteron. Penggunaan 17α-metiltestosteron akan berdampak negatif. Salah satu bahan alternatif penggunaan bahan alami terhadap maskulinisasi ikan guppy adalah seledri (Apium graveolens). Seledri (Apium graveolens) merupakan tanaman yang memiliki kandugan fitosterol yang berfungsi dalam meningkatkan kadar testosteron plasma Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2023 di Laboratorium Eskplorasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan (ESPK) dan Laboratorium Reproduksi Ikan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimental. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan menggunakan dosis ekstrak seledri yaitu 0 mg/L, 5 mg/L, 10 mg/L, 15 mg/L, 20 mg/L, 25 mg/L dan 30 mg/L dan 3 kali pengulangan Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak seledri memberikan pengaruh berbeda nyata dalam maskulinisasi ikan guppy. Perlakuan terbaik didapatkan pada dosis 25 mg/L dengan persentase jantan sebesar 65,30%. Hubungan persentase ikan guppy jantan yang dihasilkan oleh ekstrak seledri membentuk hubungan kuadratik dengan persamaan y = -0,0878X2 + 4,1594X+ 6,8417 dan koefisien determenisi (R2) sebesar 0,6997. Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini yaitu pemberian ekstrak seledri dengan dosis 25 mg/Ldapat berpengaruh terhadap maskulinisasi ikan guppy. Pemeliharaan ikan guppy selama 28 hari menunjukkan pemberian ekstrak seledri tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup ikan guppy sedangkan pada laju pertumbuhan bobot pada perlakuan 0 mg/L memberikan hasil rerata terbaik sebesar 0,27 gr.

English Abstract

Guppy fish (Poecilia reticulata) is a type of freshwater ornamental fish cultivated in Indonesia. Guppy fish have a beautiful body shape and wide tail fins and have various color patterns. Morphologically, male guppies are more popular than female guppies. The low number of male guppies produced in ordinary spawning compared to female guppies. Sex reversal is one of the technologies used to direct sex development into males or females when the gonads are not fully differentiated. Sex reversal methods can be divided into 2, namely feminization and masculinization. Masculinization is a method used in directing the sex of fish to be male which is done during the sex differentiation period. This method can be done with the help of synthetic hormones such as 17α-methyltestosterone. The use of 17α-methyltestosterone will have a negative impact. One of the alternative materials for the use of natural ingredients against guppy masculinization is celery (Apium graveolens). Celery (Apium graveolens) is a plant that has phytosterol content that functions in increasing plasma testosterone levels. The research was conducted from April to May 2023 at the Fisheries and Marine Resources Exploration Laboratory (ESPK) and the Fish Reproduction Laboratory at the Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Brawijaya, Malang City, East Java. The method used in this research is experimental research method. This study used a completely randomized design (CRD) using doses of celery extract, namely 0 mg/L, 5 mg/L, 10 mg/L, 15 mg/L, 20 mg/L, 25 mg/L and 30 mg/L and 3 repetitions. The results showed that celery extract gave a significantly different effect in the masculinization of guppies. The best treatment was obtained at a dose of 25 mg/L with a male percentage of 65.30%. The relationship between the percentage of male guppies produced by celery extract formed a quadratic relationship with the equation y = -0.0878X2 + 4.1594X + 6.8417 and the determenisi coefficient (R2) of 0.6997. The conclusion obtained in this study is that the administration of celery extract at a dose of 25 mg / L can affect the masculinization of guppy fish. Guppy fish maintenance for 28 days showed that the provision of celery extract had no significant effect on guppy fish survival while the weight growth rate in the 0 mg/L treatment gave the best average result of 0.27 gr.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080440
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 08 Dec 2023 07:53
Last Modified: 08 Dec 2023 07:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/205022
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Galuh Zhafirah Gafnie.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item