Analisis Penggunaan Larutan Yang Berbeda Dalam Pemisahan Densitas Mikroplastik Pada Sedimen Pantai : Studi Kasus Pantai Kondang Merak Dan Pantai Goa Cina

Hayyu, Galuh Dyah Pitaloka and Defri Yona,, S.Pi, M.Sc.stud., D.Sc and Feni Iranawati,, S. Pi., M.Si., Ph.D. (2023) Analisis Penggunaan Larutan Yang Berbeda Dalam Pemisahan Densitas Mikroplastik Pada Sedimen Pantai : Studi Kasus Pantai Kondang Merak Dan Pantai Goa Cina. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Plastik merupakan bahan yang bersifat hidroresistan dan memiliki durabilitas tinggi. Penggunaan plastik di zaman modern ini sudah tidak bisa terelakkan dalam kehidupan manusia baik dari kegiatan rumah tangga, pariwisata, maupun industri. Penggunaan plastik yang semakin meningkat ini meningkatkan jumlah sampah plastik yang terakumulasi di alam, baik dalam bentuk sampah makro maupun yang sudah terurai dan berukuran mikro. Mikroplastik dapat terdiri dari bahan polimer dengan densitas rendah maupun tinggi, mikroplastik dengan densitas tinggi akan cenderung tenggelam dan mengendap di sedimen. Perbedaan densitas larutan ekstraksi ini diduga dapat berpengaruh terhadap proses analisis mikroplastik. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan sampel sedimen yang digunakan adalah untuk mengukur kelimpahan dan mengetahui jenis mikroplastik yang terdapat pada sedimen Pantai Kondang Merak dan Pantai Goa Cina dan membandingkan hasil ekstraksi mikroplastik yang diekstraksi menggunakan larutan jenuh K2CO3 (1,43 g/cm3) dan larutan jenuh NaCl (1.18g/cm3). Pengambilan sampel dilakukan di bulan Maret 2022 pada sedimen Pantai Kondang Merak dan Goa Cina yang terletak di Kabupaten Malang. Sampel dari lapang diletakkan di botol kaca untuk mencegah kontaminasi plastik dari wadah yang digunakan. Penelitian dan pengolahan data dilakukan pada bulan November sampai bulan Mei 2023. Proses pengolahan sampel meliputi pengeringan, pembuatan larutan ekstraksi, proses ekstraksi, dan pengamatan visual menggunakan mikroskop.Larutan ekstraksi NaCl dibuat dengan mencampurkan 125 gram NaCl dan 300ml aquades, sedangkan larutan ekstraksi K2CO3 dibuat dengan mencampurkan 385 gram K2CO3 dan 500ml aquades.Sampel kemudian difoto dan diukur menggunakan laptop dan aplikasi Optilab Viewer serta Image Raster. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah mikroplastik yang diekstraksi dengan K2CO3 lebih banyak daripada yang diekstraksi dengan NaCl. Jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan secara berurutan adalah fiber, fragmen, film, dan pelet. Penggunaan larutan jenuh K2CO3 menunjukkan hasil yang lebih baik pada ekstraksi mikroplastik dalam sampel sedimen yang mengandung mikroplastik dengan densitas tinggi yang cenderung mengendap dibandingkan larutan jenuh NaCl. Terdapat perbedaan signifikan hasil ekstraksi dengan menggunakan NaCl dan K2CO3 menggunakan Mann Whitney U test (p-value 0.05). Larutan jenuh K2CO3 dapat digunakan sebagai media ekstraksi mikroplastik alternatif yang mampu menunjukkan hasil yang lebih baik daripada larutan jenuh NaCl yang lebih umum digunakan dalam penelitian mikroplastik dalam sedimen.

English Abstract

Plastic is a material that is hydroresistant and has high durability. The use of plastic in modern times is inevitable in human life both from household activities, tourism and industri. The increasing use of plastic increases the amount of plastic waste that accumulates in nature, both in the form of macro and micro-sized waste. Microplastics consist of polymeric materials with either low or high densities, high densities microplastic tends to sink and settle in sediments. The samples used in this research are sediments obtained from Kondang Merak Beach and Goa China Beach located in Malang Regency. This research aims to find out the abundance and types of microplastiks found in the sediments of both coasts and to compare the extraction results of microplastics extracted using a saturated solution of K2CO3 (1.43 g/cm3) and a saturated solution of NaCl (1.18g/cm3). Sampling was carried out in March 2022 and samples were processed to provide more durability and stored in glass bottles to prevent plastic contamination from the containers used. Research and data processing were carried out from November to May 2023. The sample processing process included drying, creation of extraction solutions, extraction processes, and visual observations using microscope. The samples were then photographed and measured using a laptop and the Optilab Viewer and Image Raster applications. The results of the research show that the extracted microplastiks with K2CO3 have more abundance compared to microplastic extracted with NaCl. The most common types of microplastic found sequentially are fiber, fragments, films, pellets. The use of a saturated K2CO3 solution is more suitable for microplastic extraction in sediment samples containing high density microplastics which tend to sink as compared to saturated NaCl solutions. According to Mann Whitney U test (p-value 0.05), there are very significant difference in the extraction results between the use of NaCl and K2CO3. In conclusion, saturated K2CO3 solution is an alternative microplastic extraction solution that shows better result in the extraction compared to NaCl saturated solution that is commonly utilized in microplastic in sediment research.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080439
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 08 Dec 2023 07:53
Last Modified: 08 Dec 2023 07:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/205020
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Galuh Dyah Pitaloka Hayyu.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item