Yuliana, Gaby Ester Saida and Candra Adi Intyas, S.Pi, MP (2023) Strategi Pengembangan Ekowisata Bangsring Underwater, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur Menggunakan BMC, VRIO, PESTEL, dan SWOT. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berpotensi menjadi kawasan wisata khususnya wisata alam. Ekowisata menjadi salah satu bentuk wisata yang semakin berkembang di Indonesia. Ekowisata adalah wisata berbasis alam yang peduli terhadap kelestarian lingkungan. Di Jawa Timur, Ekowisata menjadi salah satu sektor penting yang mendukung pengembangan pariwisata pemerintahan, namun perkembangan ekowisata di Jawa Timur menghadapi beberapa tantangan yang memerlukan strategi yang tepat. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan model bisnis, 2) menganalisis kondisi internal dan eksternal perusahaan, 3) menganalisis strategi pengembangan pada Ekowisata Bangsring Underwater, 4) menganalisis prioritas strategi pada EKowisata Bangsring Underwater. Jenis metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. Terdapat 2 jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian di Ekowisata Bangsring Underwater adalah menggunakan 1) pendekatan Business Model Canvas (BMC), 2) analisis VRIO (Valuable, Rareness, Imitability, Organize), 3) analisis IFE (Internal Factor Evaluation), 4) anilisis PESTEL (Politic, Economic, Social, Technology, Environment, Legal), 5) analisis EFE (External Factor Evaluation), 6) analisis SWOT (strength, Weakness, Opportunities, Threats), 7) analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Berdasarkan analisis BMC, pada blok Key Partner yaitu Pemerintahan, Perusahaan swasta, Universitas, Pengusaha, Polair dan tokoh masyarakat. Terdapat blok aktivitas utama yaitu aktivitas prodiktif konservasi dan aktiivitas pelayanan jasa. Pada blok Value Proposition terdapat keindahan alam & panorama bawah laut, Fish Apartment, klinik hiu, atraksi yang menarik, harga tiket yang murah, fasilitas umum yang lengkap dan nyman, serta lokasi yang strategis. Pada Blok Customer Relationship, Ekowisata ini menjalani relasi dengan mitra dan memberikan kemudahan perizinan bagi komunitas. Pada blok Cost Structure, di biaya tetap sebesar Rp 187.497.420 dan di biaya variabel sebesar Rp 505.219.987. pada blok Revenue Streams, penerimaan didapatkan sebesar Rp 8.768.918.500 dari penjualan tiket atraksi, sebesar Rp 448.350.000 dari penjualan sewa homestay, dan Rp 352.100.000 dari penjualan tiket masuk ekowisata. Pada blok Customer Segment, Ekowisata Bangsring Underwater menggunakan segmen yaitu segmen geografis yaitu wisatawan lokal dan wisatawan asing. Pada blok Key Resources, Ekowisata ini memiliki sumberdaya alam, fasilitas penunjang ekowisata, dan sumberdaya manusia. Pada blok Channels, Ekowisata ini menggunakan sosial media seperti Instagram dan Facebook, Festival Budaya, dan melalui mitra. Kondisi internal dan eksternal pada matriks IFE dan EFE, total skor yang didapatkan dari Internal Factor Evaluation sebesar 3,368. Hasil perhitungan external Factor Evaluation sebesar 2,991. hal ini menunjukkan bahwa Ekowisata Bangsring Underwater sudah mampu memanfaatkan kekuatan, mengatasi kelemahan yang ada, memanfaatkan peluang yang dimiliki, dan mamou mengatasi ancaman yang ada. Strategi pengembangan yang didapatkan dari analisis SWOT yaitu strategi agresif dengan pertemuan sumbu X dan Y di kuadran 1 (3,092 ; 2,798). kuadran ini sangat baik apabila perusahaan menggunakan kekuatan internalnya guna memanfaatkan peluang eksternal, mengatasi kelemahan internal, dan menghindari ancaman eksternal. Prioritas Strategi yang diperoleh dari analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) dengan nilai 5,51 yaitu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan keamanan dan kebersihan lingkungan ekowisata, meningkatkan pengalaman pengunjung, dan sebagai sarana promosi dengan memaksimalkan sosial media yang ada. Untuk memiliki daya saing yang tinggi serta unggul dibandingkan ekowisata lainnya, Ekowisata Bangsring harus bisa memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang pesat, melatih kemampuan bahasa inggris para karyawan, meningkatkan prosedur kebersihan ekowisata selama aktivitas operasional berlangsung, melakukan prosedur reservasi di hari-hari tertentu, dan memanfaatkan teknologi untuk aktivitas pembelian tiket masuk kawasan ekowisata melalui internet.
English Abstract
Indonesia is an archipelagic nation with the potential to become a prominent tourist destination, especially for nature tourism. Ecotourism is one of the emerging forms of tourism in Indonesia, emphasizing environmental sustainability. In East Java, ecotourism is a significant sector supporting the government's tourism development efforts. However, the development of ecotourism in East Java faces several challenges that require appropriate strategies. Therefore, this research aims to Describe the business model, Analyze the internal and external conditions of the company, Analyze development strategies for Bangsring Underwater Ecotourism, and Analyze priority strategies for Bangsring Underwater Ecotourism. The research method used is descriptive research, utilizing both primary and secondary data. Sampling was conducted using purposive sampling. Data analysis methods employed for Bangsring Underwater Ecotourism include: 1) Business Model Canvas (BMC) approach, 2) VRIO analysis (Valuable, Rareness, Imitability, Organize), 3) Internal Factor Evaluation (IFE) analysis, 4) PESTEL analysis (Political, Economic, Social, Technological, Environmental, Legal), 5) External Factor Evaluation (EFE) analysis, 6) SWOT analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), and 7) QSPM analysis (Quantitative Strategic Planning Matrix). Based on the BMC analysis, key partners include the government, private companies, universities, entrepreneurs, the Coast Guard, and community leaders. Primary activities consist of productive conservation and service activities. In the Value Proposition block, key offerings include the beauty of nature and underwater panoramas, Fish Apartments, shark clinics, attractive attractions, affordable ticket prices, comprehensive and comfortable public facilities, and a strategic location. In the Cost Structure block, fixed costs amount to Rp 187,497,420, and variable costs amount to Rp 505,219,987. In the Revenue Streams block, revenue is generated from attraction ticket sales (Rp 8,768,918,500), homestay rentals (Rp 448,350,000), and ecotourism entrance ticket sales (Rp 352,100,000). In the Customer Relationship block, this ecotourism establishment engages in relationships with partners and streamlines permitting processes for communities. The Customer Segment block targets both local and foreign tourists. Key Resources include natural resources, ecotourism support facilities, and human resources. The Channels block utilizes social media platforms such as Instagram and Facebook, cultural festivals, and partnerships for promotion. Internal and external conditions in the IFE and EFE matrices yielded total scores of 3.368 and 2.991, respectively. This indicates that Bangsring Underwater Ecotourism is effectively leveraging its strengths, addressing internal weaknesses, exploiting external opportunities, and mitigating external threats. The development strategy derived from SWOT analysis is an aggressive strategy, with a meeting point on axis X and Y in quadrant 1 (3.092; 2.798). This quadrant is ideal for the company to capitalize on its internal strengths to exploit external opportunities, address internal weaknesses, and mitigate external threats.The priority strategy obtained from the QSPM analysis with a value of 5.51 is to leverage technology to enhance environmental safety and cleanliness in ecotourism, improve visitor experiences, and utilize social media to its maximum potential for promotion. To maintain a competitive edge and outperform other ecotourism destinations, Bangsring Underwater Ecotourism must harness rapidly advancing technology, enhance English language skills among employees, implement rigorous cleanliness procedures during operational activities, introduce reservation procedures on specific days, and leverage technology for online ticket purchases within the ecotourism area.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523080438 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing) |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 08 Dec 2023 07:52 |
Last Modified: | 08 Dec 2023 07:52 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/205019 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Gaby Ester Saida Yuliana.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |