Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Pembenihan Lele Hariyadi Fish Farm di Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang

Triatmaja, Crysta Puspa and Prof. Dr. Ir. Mimit Primyastanto,, MP (2023) Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Pembenihan Lele Hariyadi Fish Farm di Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peluang bisnis budidaya ikan lele sangat baik di Indonesia. sifat ikan lele yang mudah untuk berkembang biak dan juga permintaan pasar yang tinggi adalah faktor yang kuat untuk dapat mengatakan bahwa bisnis budidaya ikan lele cukup menjanjikan. Salah satu usaha budidaya ikan lele yang berada di Kabupaten Malang adalah Hariyadi Fish Farm, Hariyadi fish farm bergerak di bidang budidaya pembenihan ikan lele. Setiap, bisnis tentu memiliki risiko yang berbeda-beda. Mulai dari risiko finansial, dampak lingkungan, perizinan usaha dengan masalah, dan sebagainya. Oleh karena itu, analisis kelayakan usaha diperlukan untuk dapat menganalisis dan menghindari risiko yang mungkin timbul dari bisnis budidaya ikan lele dan kelayakannya untuk dijalankan sebagai bisnis budidaya ikan lele. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Menganalisis kelayakan usaha non finansiil budidaya lele Hariyadi Fish Farm, 2) Menganalisis kelayakan usaha finansiil budidaya lele Hariyadi Fish Farm, 3) Menganalisis tingkat sensitivitas budidaya lele Hariyadi Fish Farm Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Metode analisis kualitatif untuk menganalisis aspek teknik, aspek manajemen, aspek pemasaran, aspek sosial dan ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek hukum. Sedangkan metode analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis aspek finansiil jangka pendek yang terdiri dari permodalan. Biaya, penerimaan, R/C ratio, keuntungan, rentabilitas, break event point dan aspek finasiil jangka panjang yang terdiri dari net present value, net benefit cost, internal rate of return, payback period, analisis sensitivitas. Kelayakan usaha pada aspek non finansiil seperti pada aspek manajemen, aspek pemasaran, aspek sosial ekonomi, sudah sesuai kriteria kelayakan. Tetapi ada aspek yang dinilai tidak sesuai kriteria kelayakan sehingga perlu dievaluasi, yaitu pada aspek teknis, aspek lingkungan dan aspek hukum. Pada aspek teknis yaitu ketidakcocokan pemilihan lokasi usaha yang sering terjadi fluktuasi suhu sehingga menyebabkan kematian pada benih ikan, dan luas lahan yang tidak sebanding dengan jumlah kolam, pada aspek lingkungan belum adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah serta belum dilakukan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) sedangkan pada aspek hukum belum adanya legalitas dan perizinan mengenai pendirian usaha budidaya pembenihan ikan lele. Kelayakan usaha finansial jangka pendek dalam satu tahun diperoleh hasil Penerimaan meliputi penerimaan (Rp 307.200.000), Analisis R/C ratio (1,65), Nilai keuntungan sebelum zakat (Rp. 121.236.583), keuntungan setelah zakat (Rp. 118.205.669). BEP unit 1.386.905 ekor/tahun, BEP sales (Rp.110.952.354). Pada perhitungan analisis jangka pendek dikatakan sesuai kriteria kelayakan. Perhitungan analisis jangka panjang analisis NPV dalam keadaan normal adalah sebesar Rp. 12.002.500. Nilai analisis Net B/C diperoleh sebesar sebesar 1,02. Nilai analisis IRR adalah sebesar 13%. Nilai analisis PP adalah selama 3,87 tahun atau bisa dikatakan selama 46,4 dalam satuan bulan dan 1.412 dalam satuan hari. Pada perhitungan analisis jangka panjang dikatakan sesuai kriteria kelayakan, Namun sangat tidak baik dikarenakan selisih yang sangat sedikit dibandingkan dengan kriteria yang ditentukan. Analisis sensitivitas menggunakan 3 skenario keadaan, diantaranya yaitu skenario 1 (biaya naik 20,8%), skenario 2 (benefit turun 1,9,%), skenario 3 (biaya naik 2,1% dan benefit turun 1,1%). Dari ketiga skenario ini, hasil analisis sensitivitas usaha Hariyadi Fish Farm sensitif dan memiliki tingkat kepekaan yang sangat tinggi yaitu pada biaya naik 20,8%. Pada penelitian ini pemilik disarankan untuk mengevaluasi pada aspek teknis, hukum, lingkungan, dan sensitivitas. Aspek teknis, sebaiknya pemilik usaha merubah fokus usaha dari pembenihan menjadi pendederan dikarenakan pembenihan tidak cocok dengan lokasi usaha yang sering terjadi fluktuasi suhu, dan kemudian meningkatan jumlah kolam dan produksi agar maksimal sesuai dengan luas lahan yang dimiliki. Aspek hukum, segera memperbaiki dan menyelesaikan surat izin usaha berbadan hukum. Aspek lingkungan, membuat IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dan melakukan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) agar mempunyai bukti valid bahwa tidak memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Analisis sensitivitas, Mengantisipasi terhadap perubahan kenaikan biaya naik dan penerimaan turun.

English Abstract

The business opportunity for catfish farming is very good in Indonesia. The nature of catfish which is easy to breed and also high market demand are strong factors to be able to say that the catfish farming business is quite promising. One of the catfish farming businesses in Malang Regency is Hariyadi Fish Farm, Hariyadi fish farm is engaged in the cultivation of catfish hatcheries. Every business certainly has different risks. Starting from financial risks, environmental impacts, business licensing with problems, and so on. Therefore, a business feasibility analysis is needed to be able to analyze and avoid the risks that may arise from the catfish farming business and its feasibility to run as a catfish farming business. The aims of this study were 1) to analyze the non-financial feasibility of Hariyadi Fish Farm catfish farming, 2) to analyze the financial feasibility of Hariyadi Fish Farm catfish farming, 3) to analyze the sensitivity level of Hariyadi Fish Farm catfish farming This research is a descriptive research. Methods of data collection by observation, interviews, and documentation. The data sources used are primary and secondary data. The data analysis method used is a qualitative and quantitative analysis method. Qualitative analysis methods to analyze technical aspects, management aspects, marketing aspects, social and economic aspects, environmental aspects, and legal aspects. While the quantitative analysis method is used to analyze short-term financial aspects consisting of capital. Cost, revenue, R/C ratio, profit, profitability, break event point and long-term financial aspects consisting of net present value, net benefit cost, internal rate of return, payback period, sensitivity analysis. Business feasibility in non-financial aspects such as management aspects, marketing aspects, socio-economic aspects, is in accordance with the eligibility criteria. However, there are aspects that are considered not in accordance with the eligibility criteria so that they need to be evaluated, namely the technical aspects, environmental aspects and legal aspects. On the technical aspect, namely the incompatibility of choosing a business location where temperature fluctuations often occur, causing death of fish fry, and the area of land that is not proportional to the number of ponds, on the environmental aspect there is no Wastewater Treatment Plant and an AMDAL (Environmental Impact Analysis) has not been carried out, while on the legal aspect there is no legality and licensing regarding the establishment of a catfish hatchery cultivation business. Feasibility of short-term financial business in one year, the results of acceptance include revenue (Rp. 307,200,000), R/C ratio analysis (1.65), profit value before zakat (Rp. 121,236,583), profit after zakat (Rp. 118,205 .669). BEP unit 1,386,905 head/year, BEP sales (Rp. 110,952,354). In the calculation of short-term analysis it is said that it fits the eligibility criteria. Calculation of long-term analysis of NPV analysis under normal circumstances is Rp. 12,002,500. The Net B/C analysis value was obtained at 1.02. The IRR analysis value is 13%. The PP analysis value is for 3.87 years or it can be said for 46.4 in months and 1,412 in days. In the calculation of the long-term analysis it is said that it fits the eligibility criteria, but it is not very good because the difference is very small compared to the specified criteria. The sensitivity analysis uses 3 situation scenarios, including scenario 1 (costs increase 20.8%), scenario 2 (benefits decrease 1.9%), scenario 3 (costs increase 2.1% and benefits decrease 1.1%). From these three scenarios, the results of the sensitivity analysis of the Hariyadi Fish Farm business are sensitive and have a very high level of sensitivity, namely the cost increase of 20.8%. In this study the owner is advised to evaluate the technical, legal, environmental, and sensitivity aspects. From a technical aspect, business owners should change their business focus from hatcheries to nurseries because hatcheries are not suitable for business locations where temperature fluctuations often occur, and then increase the number of ponds and production so that it is in accordance with the area of land owned. Legal aspects, immediately fix and complete the legal business license. Environmental aspects, making an WWTP (Wastewater Treatment Plant) and conducting an AMDAL (Environmental Impact Analysis) in order to have valid evidence that it does not have a negatif impact on the environment. Sensitivity analysis, Anticipating changes in rising costs and declining revenues.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080344
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 04 Dec 2023 03:10
Last Modified: 04 Dec 2023 03:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/204772
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Crysta Puspa Triatmaja.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item