Perubahan Luas Kawasan Mangrove Menggunakan Algoritma Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) di Ekowisata Kampung Blekok, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur

Utami, Amalia Ayu and Ir. Mulyanto,, M.Si and Alfi Nur Rusydi,, S.Si., M.Sc (2023) Perubahan Luas Kawasan Mangrove Menggunakan Algoritma Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) di Ekowisata Kampung Blekok, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Luas mangrove di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2021 mencapai 20,37% dari total luas mangrove di dunia. Meskipun digolongkan sebagai negara yang memiliki luas kawasan mangrove terbesar, nyatanya keberadaan ekosistem mangrove di Indonesia kian menurun setiap tahunnya. Kabupaten Situbondo yang terletak di pesisir Pulau Jawa memiliki luas kawasan mangrove sebesar 725,02 ha. Guna mempertahankan luasnya kawasan mangrove tersebut, dilakukan kegiatan konservasi. Salah satu wilayah konservasi mangrove di Kabupaten Situbondo adalah Ekowisata Kampung Blekok. Kondisi mangrove pada wilayah tersebut akan dipantau menggunakan teknologi penginderaan jauh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan luas lahan mangrove yang terjadi pada tahun 2019, 2021, dan 2023 serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilaksanakan sebanyak tiga tahap meliputi survei pada bulan Januari 2023, pengolahan data peta pada bulan Februari 2023 hingga April 2023, serta ground check pada bulan Mei 2023. Metode sampling yang digunakan pada penelitian adalah purposive sampling dengan pertimbangan kelas kerapatan pohon yang dapat diketahui melalui transek. Data citra satelit diolah menggunakan algoritma Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dengan satelit Sentinel 2A melalui platform Google Earth Engine dan software QGIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan perubahan luas kawasan mangrove di Ekowisata Kampung Blekok selama empat tahun terakhir tidak signifikan. Tercatat pada tahun 2019, luas kawasan mangrove adalah 16,93 ha, lalu pada tahun 2021 luas kawasan mangrove bertambah 1,45 ha dan berkurang 0,02 ha menjadi 18,37 ha, selanjutnya pada tahun 2023 bertambah 0,19 ha serta berkurang 0,11 ha sehingga kini luasnya menjadi 18,50 ha. Laju perubahan luas lahan mangrove tahun 2019 hingga 2021 adalah 8,5%, sedangkan pada tahun 2021 hingga 2023 adalah 0,7%. Kerapatan mangrove berkategori baik karena didominasi oleh kelas sedang hingga lebat. Faktor pemicu terjadinya pertambahan luas lahan mangrove yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kehadiran mangrove, keberhasilan pembibitan dan rehabilitasi dari pihak internal maupun eksternal, keberhasilan berbagai stakeholder terkait berbagai upaya pengelolaan ekowisata, serta pasang surut yang berperan dalam persebaran benih mangrove secara alami. Terdapat pula faktor yang menyebabkan terjadinya pengurangan luas lahan antara lain kematian alami pohon, gelombang tinggi, serta faktor yang berpengaruh secara tidak langsung seperti hama teritip dan sampah kiriman. Saran terhadap penelitian yaitu perlu dilakukannya sosialiasi terkait perubahan luas kawasan mangrove di Ekowisata Kampung Blekok setiap tahunnya kepada para stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan ekowisata. Disarankan juga untuk mempublikasikan data perubahan luas kawasan mangrove melalui website resmi Ekowisata Kampung Blekok maupun Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo guna memberikan informasi kepada masyarakat secara lebih luas.

English Abstract

According to the Badan Pusat Statistik 2021, the area of mangroves in Indonesia will reach 20,37% of the total area of mangroves in the world. Even though it is classified as a country with the largest mangrove area, the existence of mangrove ecosystems in Indonesia is decreasing yearly. Situbondo Regency, located on Java Island's coast, has a mangrove area of 725,02 ha. In order to maintain the extent of the mangrove area, conservation activities are carried out. One of the mangrove conservation areas in Situbondo Regency is Ekowisata Kampung Blekok. The condition of the mangroves on the site will be monitored using remote sensing technology. This research aimed to determine changes in mangrove areas that occurred in 2019, 2021, and 2023 and the factors that influenced them. The research was carried out in three stages: a survey in January 2023, map data processing from February 2023 to April 2023, and a ground check in May 2023. The sampling method used in this study was purposive sampling with consideration of tree density classes that could be identified through transects. Satellite image data is processed using the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) algorithm with the Sentinel 2A satellite via the Google Earth Engine platform and QGIS software. The results showed that the difference in changes in the mangrove areas in Ekowisata Kampung Blekok over the last four years was insignificant. It was recorded that in 2019, the location of the mangrove area was 16,93 ha, then in 2021, the site of the mangrove area increased by 1,45 ha and decreased by 0,02 ha to 18,37 ha, then in 2023, it increased by 0,19 ha and dropped by 0,11 ha so that now the area is 18,50 ha. The rate of change in mangrove land area from 2019 to 2021 is 8,5%, while from 2021 to 2023, it is 0,7%. The density of mangroves is good because the medium dominates it to the dense class. Factors triggering the increase in the area of mangrove land are increasing public awareness about the importance of the presence of mangroves, the success of nurseries and rehabilitation from internal and external parties, the success of various stakeholders related to various ecotourism management efforts, as well as the tides that play a role in the natural distribution of mangrove seeds. Some factors cause a reduction in land area, including the natural death of trees and high waves, as well as factors that have an indirect effect, such as barnacle pests and postal waste. Suggestions for research, namely the need to carry out socialization related to changes in the area of mangrove areas in Ekowisata Kampung Blekok every year to stakeholders involved in ecotourism management. It is also recommended to publish data on changes in the area of mangrove area through the official website of the Ekowisata Kampung Blekok and the Situbondo Regency Environmental Service (DLH) to provide information to the broader community.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0523080292
Subjects:	300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions:	Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User:	soegeng sugeng
Date Deposited:	28 Nov 2023 06:44
Last Modified:	28 Nov 2023 06:44
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/204607

Text (DALAM MASA EMBARGO) Amalia Ayu Utami.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (6MB)

Actions (login required)

View Item