Analisis Perubahan Garis Pantai Menggunakan Aplikasi Digital Shoreline Analysis System di Pesisir Utara Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak

Prasetya, Ahmad Eka Adi and Dr. Eng. Abu Bakar Sambah,, S.Pi., MT and Eko Sulkhani Yulianto, S.Pi, M.Pi (2023) Analisis Perubahan Garis Pantai Menggunakan Aplikasi Digital Shoreline Analysis System di Pesisir Utara Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia memiliki garis pantai dengan panjang kurang lebih 108.000 km yang merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. garis pantai merupakan batas pertemuan antara bagian laut dan daratan ketika terjadi air laut pasang tertinggi. Perubahan terhadap garis pantai merupakan satu proses yang dinamis dan tanpa henti. Proses yang biasanya mempengaruhi perubahan yaitu proses pengikisan (abrasi) maupun penambahan (akresi). Salah satu kawasan pesisir yang rentan terhadap kerusakan lingkungan adalah kawasan pesisir Utara Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak dimana daerah tersebut merupakan salah satu yang terkena dampak dari banjir rob dan menjadi yang terparah di Kabupaten Demak. Banjir rob menyebabkan perubahan penggunaan lahan dan keadaan pesisir. struktur tanah di kawasan pesisir Sayung berasal dari endapan lumpur (rawa) yang rentan mengalami pergerakan. Kecamatan Sayung juga memiliki masalah tentang Penurunan Muka Tanah yang memiliki laju rata-rata sebesar 3,09 cm/tahun pada tahun 2017 sampai 2020. Digital Shoreline Analysis System (DSAS) merupakan perangkat Sistem Informasi Geografis yang dapat bekerja pada perangkat lunak ArcGis yang digunakan untuk mengitung laju perubahan garis pantai. Data yang diperlukan untuk menjalankan DSAS terdiri dari baseline, shoreline, dan transect. Metode perhitungan garis pantai menggunakan DSAS digunakan pada penelitian ini yaitu metode Net Shoreline Movement (NSM), End Point Rate (EPR), dan Linear Regression Rate (LRR). Metode NSM digunakan untuk mengetahui jarak perubahan antar garis pantai. Metode EPR dan Metode LRR digunakan untuk menganalisa secara stastistik tingkat perubahan garis pantai dimana dapat digunakan untuk memprediksi perubahan garis pantai di masa mendatang. Perubahan garis pantai di pesisir Utara Kecamatan Sayung Selama kurun waktu 20 tahun yang dibagi 3 periode didapatkan hasil perubahan berupa abrasi dan akresi. Hasil yang mendominasi dari ketiga periode tersebut didominasi dengan adanya keadaan abrasi. Tahun 2003 hingga 2013 memiliki nilai rata rata hasil perhitungan NSM -294,02 Meter. Tahun 2003 hingga 2018 memiliki nilai rata rata -327,77meter. Tahun 2003 hingga 2023 memiliki nilai rata rata -1247,42 meter. Prediksi garis pantai selama 10 tahun dilakukan dengan membagi menjadi empat desa wilayah pesisir yaitu Desa Sriwulan, Desa Bedono, Desa Timbulsloko dan Desa Surodadi. Desa Sriwulan diprediksi mengalami abrasi sepanjang -230 hingga -262 meter. Desa Bedono diprediksi mengalami abrasi sepanjang -968 hingga -1117 meter. Desa Timbulsloko diprediksi mengalami abrasi sepanjang -292 hingga -339 meter. Desa Surodadi diprediksi mengalami abrasi sepanjang -57 hingga -74 meter. Peristiwa ini diprediksi akan terus berlangsung dan dapat berubah sewaktu-waktu jika terdapat campur tangan manusia dalam pengendalian dan pengelolaan di kemudian hari.

English Abstract

Indonesia has a coastline with a length of approximately 108,000 km which is the second longest coastline in the world after Canada. The coastline is the boundary where the sea and land meet when the highest tides occur. Changes to the coastline are a dynamic and relentless process. The processes that usually affect change are the processes of erosion (abrasion) and addition (acretion). One of the coastal areas that is vulnerable to environmental damage is the northern coastal area of Sayung District, Demak Regency where the area is one of the areas affected by tidal floods and is the worst in Demak Regency. Tidal floods cause changes in land use and coastal conditions. Soil structure in the Sayung coastal area originates from silt (swamp) which is prone to movement. Sayung District also has problems regarding land subsidence which has an average rate of 3.09 cm/year in 2017 to 2020. The Digital Shoreline Analysis System (DSAS) is a Geographic Information System tool that can run on the ArcGis software used to calculate the rate of change of the coastline. The data needed to run DSAS consists of baseline, shoreline, and transect. The shoreline calculation method using DSAS used in this study is the Net Shoreline Movement (NSM), End Point Rate (EPR), and Linear Regression Rate (LRR) methods. The NSM method is used to determine the distance between shoreline changes. The EPR method and the LRR method are used to statistically analyze the level of shoreline change which can be used to predict future shoreline changes. Changes in the coastline on the North coast of Sayung District Over a period of 20 years which was divided into 3 periods, the results of changes in the form of abrasion and accretion were obtained. The dominating results of the three periods were dominated by the presence of abrasion. From 2003 to 2013, the average NSM calculation result was -294.02 meters. From 2003 to 2018 it has an average value of -327.77 meters. From 2003 to 2023 it has an average value of -1247.42 meters. The prediction of the coastline for 10 years was carried out by dividing the coastal area into four villages namely Sriwulan Village, Bedono Village, Timbulsloko Village and Surodadi Village. Sriwulan Village is predicted to experience -230 to -262 meters of abrasion. Bedono Village is predicted to experience abrasion along -968 to -1117 meters. Timbulsloko Village is predicted to experience abrasion along -292 to -339 meters. Surodadi Village is predicted to experience -57 to -74 meters of abrasion. This event is predicted to continue and may change at any time if there is human intervention in controlling and managing it in the future.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080271
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 17 Nov 2023 06:23
Last Modified: 17 Nov 2023 06:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/204533
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ahmad Eka Adi Prasetya.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item