Variasi Suhu Permukaan Laut Dan Klorofil-A Dan Hubungannya Terhadap Perubahan Komposisi Spesies Hasil Tangkapan Ikan Di Perairan Selat Madura

Putri, Agita Dwi Rosmalia and Ir. Aida Sartimbul,, M.Sc., Ph.D and Dr. Ating Yuniarti,, S.Pi., M.Aqua (2023) Variasi Suhu Permukaan Laut Dan Klorofil-A Dan Hubungannya Terhadap Perubahan Komposisi Spesies Hasil Tangkapan Ikan Di Perairan Selat Madura. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perubahan iklim di Indonesia memberikan dampak terhadap kondisi oseanografi di perairan yang dimana hal tersebut mempengaruhi komposisi spesies hasil tangkapan. Indikator pemantauan kondisi laut terhadap perubahan iklim adalah suhu permukaan laut dan klorofil-a. Variasi suhu permukaan laut dan klorofil-a yang diinduksi perubahan iklim diduga dapat terjadi di area fishing ground dengan titik koordinat di wilayah perairan sekitar keramba jaring apung, Selat Madura 112o 50’ BT dan 70o 40’ LS – 8o 10’ LS sehingga perlu dianalisis tingkat anomalinya. Data kajian penelitian ini dalam kurun waktu dari tahun 2012 - 2022 meliputi data citra AQUA MODIS bulanan dengan resolusi 4 km, data indeks variabilitas iklim dipole mode index (DMI), oceanic nino index (ONI), data kecepatan angin dan intensitas curah hujan, serta data komposisi spesies hasil tangkapan alat tangkap jaring tarik berkantong dan purse seine (2012 – 2022). Data primer yang digunakan yaitu data kualitas air yang didapatkan selama 1 tahun dalam setiap perwakilan musim dan wawancara pada nelayan alat tangkap jaring tarik berkantong dan purse seine yang melakukan kegiatan penangkapan di wilayah perairan tersebut. Perairan Selat Madura merupakan wilayah perairan yang jarang terjadi upwelling namun, memiliki perubahan terhadap komposisi spesies hasil tangkapan dengan adanya variasi suhu permukaan laut, klorofil-a dan hidro-oseanografi yang diduga karena perubahan iklim. Sehingga, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui variabilitas suhu permukaan laut, klorofil a dan analisis kondisi hidro-oseanografi secara spasial dan temporal di wilayah perairan sekitar keramba jaring apung, Selat Madura dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas komposisi spesies hasil tangkapan ikan yang didapatkan di wilayah perairan tersebut karena perubahan iklim yang terjadi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabilitas suhu permukaan laut dan klorofil-a dipengaruhi oleh fenomena ENSO dan IOD yang terjadi. Selama periode El Niño diserta IOD (+) dan menyebabkan suhu permukaan laut dingin dan klorofil-a meningkat, sedangkan fenomena La Niña diserta IOD (-) menyebabkan suhu permukaan laut hangat dan klorofil-a rendah. Hal tersebut mempengaruhi kondisi hidro-oseanografi di wilayah perairan sekitar keramba jaring apung, Selat Madura, yang menunjukkan hasil perbedaan pada setiap musim. Sehingga hal tersebut mempengaruhi komposisi hasil tangkapan dari kelima spesies yang dominan tertangkap, sebagai spesies yang mewakili dari total tangkapan. Produksi perikanan meningkat setiap tahunnya, peningkatan yang signifikan terjadi ketika tahun 2022, ketika terjadi fenomena La Niña. Hasil penelitian ini menunjukkan masing-masing jenis kelompok ikan memiliki respon yang berbeda pada setiap musim yang terjadi. Terdapat timelag selama 3-6 bulan untuk konsentrasi klorofil-a yang ada di suatu perairan melakukan transfer energi sebagai sumber makanan. Kelompok pelagis memiliki nilai CPUE tinggi pada musim peralihan hal ini terjadi karena kondisi pada musim peralihan I dan II dimana suhu permukaan laut berada dalam kisaran 29 - 30℃, klorofil-a berada 1.76 – 1.98 mg/m3, kadar nitrat 0.10 – 0.20 mg/L dan kadar oksigen terlarut 8.3 – 15.06 mg/L. Sedangkan kelompok demersal memiliki nilai CPUE tinggi pada musim barat dan pada ikan manyung (Netuma bilineata) CPUE tertinggi pada musim timur, dimana suhu permukaan laut dalam kisaran 28 - 30℃ , klorofil-a berada 1.88 – 1.92 mg/m3, kadar nitrat 0.22 – 0.32 mg/L dan kadar oksigen terlarut 6.37 – 10.53 mg/L. Dapat disimpulkan, bahwa pola penangkapan yang terjadi di wilayah perairan sekitar keramba jaring apung, Selat Madura dipengaruhi oleh perubahan suhu permukaan laut yang disebabkan karena terjadinya perubahan iklim yang ditandai dengan fenomena El Niño dan La Niña. Selain itu, aktivitas operasional nelayan dipengaruhi oleh cuaca yaitu angin lokal yang terjadi atau disebut dengan angin gending.

English Abstract

Climate change in Indonesia has an impact on oceanographic conditions in the waters, which affect the composition of species captured. Indicators for monitoring sea conditions for climate change are sea surface temperature and chlorophyll-a. Variations in sea surface temperature and chlorophyll-a induced by climate change are suspected to occur in fishing ground areas with coordinate points in the waters around floating net cages, Madura Strait. 112o 50’ BT and 70o 40’ LS – 8o 10’ LS are necessary so that the degree of anomaly can be analyzed. This study's data for the period from 2012 to 2022 includes monthly AQUA MODIS image data with a resolution of 4 km, climate variability index data dipole mode index (DMI), oceanic nino index (ONI), wind speed and rainfall intensity data, as well as species composition data. (2012–2022). Primary data used is data on water quality obtained for 1 year in each season representative and interviews with fishermen in the area of the waters. The Madura Strait is a water area that rarely occurs upwelling but has seen changes to the composition of species captured with variations in sea surface temperature, chlorophyll-a and hydro-oceanography allegedly due to climate change. Thus, the purpose of this research is to know the variability of sea surface temperature, chlorophyll a and the analysis of the hydro-oceanographic conditions spatially and temporarily in the waters of the area around the shelf, the Madura Strait in connection with changes in the quantity of the composition of species caught in the area of the water due to climate change. The results of this study show that the variability of sea surface temperature and chlorophyll-a is influenced by the occurring ENSO and IOD phenomena. During the El Niño period IOD (+) is accompanied and causes cold sea surface temperatures and chlorophyll-a to rise, while the La Niña phenomenon accompanied by IOD (-) causes warm sea surface temperatures and low chlorophyll-a. This affects the hydro-oceanographic conditions in the waters surrounding the shoreline, the Madura Strait, which show different outcomes from season to season. This influenced the composition of the catch of the five dominant species caught, with each species representing the total catch. Fishing production increases every year, with a significant increase occurring in 2022, when the La Niña phenomenon occurred. The results of this study showed that each type of fish group responded differently to each season. There is a time lag of 3-6 months for the concentration of chlorophyll-a present in water to transfer energy as a source of food. The pelagic group has high CPUE values during the transitional season due to conditions during the I and II transition seasons where sea level temperature is in the range of 29 - 30 °C, chlorophyll-a is 1.76 - 1.98 mg/m3, nitrate levels are 0.10 - 0.20 mg/L and dissolved oxygen levels are 8.3 - 15.06 mg/l. While the demersal group has high CPUE values in the western season and in the nuts (Netuma bilineata) CPUE is highest in the eastern season, where the sea level temperature is in the range of 28 - 30 ° C, chlorophyll-a is 1.88 - 1.92 mg/m3, nitrate levels are 0.22 - 0.32 mg/L and dissolved oxygen levels are 6.37 - 10.53 mg/l. It can be concluded, that the capture pattern that occurs in the waters around the shoreline of the Madura Strait is influenced by changes in sea surface temperature caused by the occurrence of climate change characterized by the El Niño and La Niña phenomena. In addition, the operational activity of fishermen is influenced by the weather, which is a local wind that occurs or is called a gending.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0423080012
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates
Divisions: S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 17 Nov 2023 06:22
Last Modified: 17 Nov 2023 06:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/204499
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Agita Dwi Rosmalia Putri.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item