Ulhaq, Lintang Dhiya and Eka Ratri Noor Wulandari, S.Si, M.Si, M.Sc (2023) Implementasi Teknik Pelestarian dan Perawatan Koleksi Mikrofilm di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diploma thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Koleksi kuno memuat unsur sejarah dan budaya yang tidak ternilai harganya perlu dilestarikan dan dirawat. Selain itu, faktor lain yang membuat koleksi kuno perlu dilestarikan dan dirawat adalah masih adanya pemustaka yang mencari dan membutuhkan sebagai sumber penelitian. Salah satu koleksi kuno, yaitu surat kabar langka yang berumur puluhan tahun sudah pasti dalam keadaan yang mudah robek, tinta yang menghilang, berwarna kecokelatan, dan jilid yang sudah terlepas. Hal ini membuat surat kabar langka tidak dapat dilayankan kepada pemustaka untuk menghindari kerusakan yang lebih besar. Dengan demikian, untuk menghindari kerusakan yang lebih besar, dilakukan kegiatan alih media menjadi mikrofilm. Salah satu alasan mikrofilm digunakan sebagai alat alih media dikarenakan mikrofilm dapat bertahan selama lebih dari 500 tahun dalam perawatan yang tepat. Kegiatan perawatan mikrofilm yang paling utama adalah menjaga ruang penyimpanannya. Ruang penyimpanan mikrofilm harus memiliki suhu rendah, kelembaban relatif rendah, dan udara yang bersih. Pusat Preservasi dan Alih Media Bahan Perpustakaan di Perpustakaan Nasional RI melakukan pelestarian dan perawatan mikrofilm. Kegiatan pelestarian dan perawatan koleksi mikrofilm mengacu pada pedoman yang sudah dibuat, tetapi ketika melakukan pengecekan masih ditemukan banyak mikrofilm yang rusak. Kerusakan mikrofilm mulai dari ringan ke sedang sampai sedang ke berat yang dijabarkan menjadi tergores, berdebu, berjamur, berbau asam, lengket, dan keriting. Dengan demikian, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dilakukan pembaruan dalam merawat koleksi mikrofilm dengan membagi cara perawatan sesuai dengan kondisi kerusakannya. Mikrofilm dengan kerusakan ringan ke sedang di rawat dengan cara menyeka mikrofilm menggunakan isopropyl alcohol 99%, sedangkan mikrofilm dengan kerusakan sedang ke berat di rawat dengan mencuci mikrofilm menggunakan ultrasonic cleaner. Faktor internal yang memicu keruskan mikrofilm adalah bahan dasar mikrofilm yang mudah rusak dan tidak stabil. Sedangkan, faktor eksternal kerusakan mikrofilm, antara lain suhu dan kelembaban, debu, dan penanganan dalam perawatan mikrofilm yang kurang tepat.
English Abstract
Ancient collections contain invaluable historical and cultural elements that need to be preserved and maintained. In addition, another factor that makes ancient collections need to be preserved and maintained is that there are librarians who are still looking for and need them as research sources. One of the ancient collections, namely rare newspapers that are decades old is definitely in a state that is easily torn, disappearing ink, brownish color, and loose binding. This makes rare newspapers unserviceable to librarians to avoid further damage. Thus, in order to avoid further damage, media transfer activities were carried out into microfilm. One of the reasons microfilm is used as a media transfer is because microfilm can last for more than 500 years under proper care. The most important microfilm maintenance activity is to maintain the environment in the storage room. The microfilm cold storage should have low temperature, low relative humidity, and clean air. The Center for Preservation and Media Transfer of Library Materials at the National Library of Indonesia conducts microfilm preservation and maintenance. The preservation and maintenance activities of the microfilm collection refer to the guidelines that have been made, but when checking, many damaged microfilms were still found. Microfilm damage ranges from mild to moderate to moderate to severe. This damage can be described as scratched, dusty, moldy, sour smelling, sticky, and curly. Thus, to get maximum results, an update is made in caring for the microfilm collection by dividing the treatment method according to the condition of the damage. Microfilm with mild to moderate damage is treated by wiping the microfilm using 99% isopropyl alcohol, while microfilm with moderate to severe damage is treated by washing the microfilm using an ultrasonic cleaner. The internal factor that makes microfilm damage is the basic material of the microfilm which is easily damaged and unstable. Meanwhile, external factors of microfilm damage include temperature and humidity, dust, and improper handling in microfilm maintenance.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Identification Number: | 0523170107 |
Uncontrolled Keywords: | Koleksi Kuno, Surat Kabar Langka, Mikrofilm-Ancient Collections, Rare Newspapers, Microfilms |
Divisions: | Program Vokasi > D3 Administrasi Bisnis |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 03 Nov 2023 07:20 |
Last Modified: | 03 Nov 2023 07:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/204201 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Lintang Dhiya Ulhaq.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |