Efektifitas Pengembangan Pariwisata Melalui Modal Sosial Pada Kampung Budaya Polowijen Menghadapi Pandemi Covid-19

Rahmansah, Wahyu Dwi and Siti Zurinani, S.Ant., M.A. (2023) Efektifitas Pengembangan Pariwisata Melalui Modal Sosial Pada Kampung Budaya Polowijen Menghadapi Pandemi Covid-19. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pandemi Covid-19 yang melanda sejumlah daerah di Indonesia memberikan dampak yang cukup siginifikan terhadap keberlangsungan hidup manusia. Berbagai sektor telah mengalami kendala dalam hal pengembangan akibat pandemi Covid-19. Salah satu sektor yang mengalami kendala ini ialah sektor pariwisata. Upaya pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19 seperti pembatasan sosial, jaga jarak, lockdown, PPKM dan sejenisnya berdampak pada kemajuan dan stabilitas pariwisata. Terdampaknya pariwisata Indonesia ini mempunyai kemungkinan untuk mengalami penurunan angka wisatawan, pendapatan masyarakat dan wisata yang terbengkalai karena pemerintah masih berfokus pada penanganan Covid-19. Oleh karena itu, peran masyarakat sangat diperlukan untuk terus mengembangkan pariwisatanya dan mengentas kemunduran pariwisata terdampak dengan beberapa strategi yang relevan dengan situasi dan kondisi yang ada. Salah satu kawasan wisata yang terus berupaya untuk mengembangkan wisata di masa pandemi dengan formulasi strateginya yang adaptif ialah Kampung Budaya Polowijen di Kota Malang. Kampung Budaya Polowijen merupakan salah satu kampung tematik yang ada di Kota Malang yang didalamnya mengangkat potensi wisata melalui tradisi dan budaya yang lahir dari cerita kesenian khas Kota Malang yakni Topeng Malangan. Sebagai kampung tematik, Kampung Budaya Polowijen menjelma menjadi sebuah desa wisata yang didukung oleh peran masyarakat dan beberapa aktor penggerak wisata budaya. Dalam membangun sebuah sektor pariwisata di Kampung Budaya Polowijen, aktor penggagas wisata ini bergerak dengan cara membangun modal sosial yang ada didalamnya. Modal sosial ini bertujuan untuk menciptakan suasana pengembangan wisata yang dapat mengangkat Kampung Budaya Polowijen sebagai sebuah kampung tematik dengan potensi wisatanya. Selain itu, modal sosial yang ada di Kampung Budaya Polowijen juga digunakan sebagai upaya strategi mengangkat kemunduran pariwisata dalam menghadapi pandemi Covid-19. Identifikasi modal sosial dalam mengembangkan Kampung Budaya Polowijen dan strateginya untuk bertahan menghadapi pandemi Covid-19 akan melahirkan sebuah pola yang digunakan masyarakat untuk beresiliensi dalam mempertahankan wisatanya. Sehingga melalui upaya tersebut akan memberikan gambaran bagaimana Kampung Budaya Polowijen dapat bertahan dan terus konsisten dalam mengembangkan wisata terdampak pandemi Covid-19.

English Abstract

The Covid-19 pandemic that hit a number of regions in Indonesia has had quite a significant impact on human survival. Various sectors have experienced obstacles in terms of development due to the Covid-19 pandemic. One of the sectors experiencing this problem is the tourism sector. The government's efforts in breaking the chain of Covid-19 such as social restrictions, keeping a distance, lockdowns, PPKM and the like have an impact on the progress and stability of tourism. The impact of Indonesian tourism has the possibility of experiencing a decline in tourist numbers, community income and neglected tourism because the government is still focused on handling Covid-19. Therefore, the role of the community is needed to continue to develop tourism and overcome the decline of affected tourism with several strategies that are relevant to the existing situation and conditions. One of the tourist areas that continues to strive to develop tourism during a pandemic with an adaptive strategy formulation is the Polowijen Cultural Village in Malang City. Polowijen Cultural Village is one of the thematic villages in Malang City which elevates tourism potential through tradition and culture that was born from the typical art story of Malang City, namely the Malangan Mask. As a thematic village, Polowijen Cultural Village has transformed into a tourist village supported by the role of the community and several actors driving cultural tourism. In building a tourism sector in the Polowijen Cultural Village, this tourism initiating actor moves by building the social capital that is in it. This social capital aims to create an atmosphere for tourism development that can elevate the Polowijen Cultural Village as a thematic village with tourism potential. In addition, social capital in the Polowijen Cultural Village is also used as a strategic effort to lift tourism decline in dealing with the Covid-19 pandemic. Identification of social capital in developing the Polowijen Cultural Village and its strategies for surviving the Covid-19 pandemic will give birth to a pattern that the community uses to be resilient in maintaining their tourism. So that through these efforts it will provide an overview of how the Polowijen Cultural Village can survive and continue to be consistent in developing tourism affected by the Covid-19 pandemic.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523120327
Uncontrolled Keywords: tourism development, social capital, strategy, Covid-19, polowijen cultural village.pengembangan wisata, modal sosial, strategi, Covid-19, kampung budaya polowijen.
Subjects: 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 25 Oct 2023 02:27
Last Modified: 25 Oct 2023 02:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/204009
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Wahyu Dwi Rahmansah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item