Bertahan Dalam Kepengaturan: Dinamika Warga Binaan Sosial Dalam Program Desaku Menanti Di Dusun Baran, Kota Malang.

Pranata, Rama Setya Bagas and Franciscus Apriwan,, M.A (2023) Bertahan Dalam Kepengaturan: Dinamika Warga Binaan Sosial Dalam Program Desaku Menanti Di Dusun Baran, Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini membahas dinamika yang dialami oleh gelandangan dan pengemis (gepeng) dalam program Desaku Menanti. Program ini digagas Kementerian Sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan, salah lokasi yang dijadikan tempat untuk melakukan pembinaan pada gepeng adalah Kampung Desaku Menanti di Dusun Baran, Kota Malang. Praktik kepengaturan dilakukan tanpa adanya pengawasan dan evaluasi berkelanjutan sehingga program ini justru memunculkan berbagai problematika yang tidak diperkirakan. Fokus penelitian ini adalah untuk mengungkap ketimpangan yang terjadi antara perencana program dengan pelaksana program, sehingga menyebabkan kesenjangan antara pelaksana program dengan target program. Problematika yang terjadi dalam program menyebabkan Warga Binaan Sosial (WBS) menjadi pihak yang rentan. Penelitian ditujukan untuk melihat resiliensi WBS sebagai aktor aktif yang berusaha untuk bertahan menghadapi permasalahan yang dialami. Permasalahan terjadi dalam agenda penyuluhan dan pelatihan, bahkan pembentukan kampung topeng pada akhirnya mengalami kegagalan. Selain itu WBS juga harus dihadapkan pada kondisi pandemi Covid-19. Kompleksitas permasalahan yang terjadi di Desaku Menanti justru menjadi stimulasi bagi WBS untuk bergerak secara mandiri, tanpa mengandalkan pelaksana program.

English Abstract

This study discusses the dynamics experienced by homeless people and beggars in the Desaku Menanti program. This program was initiated by the Ministry of Social Affairs to improve people's welfare and alleviate poverty, one of the locations used as a place to provide guidance to beggars is Kampung Desaku Menanti in Baran Hamlet, Malang City. Regulatory practices are carried out without continuous monitoring and evaluation so that this program actually raises various unexpected problems. The focus of this research is to reveal the discrepancy that occurs between program planners and program implementers, causing a gap between program implementers and program targets. The problems that occur in the program make socially assisted residents (WBS) vulnerable. The research is aimed at looking at the resilience of WBS as active actors trying to survive the problems they are experiencing. Problems occurred in the counseling and training agenda, even the formation of the ‘kampung topeng’ ultimately failed. In addition, WBS must also be faced with the conditions of the Covid-19 pandemic. The complexity of the problems that occurred in Desaku Menanti actually stimulated WBS to operate independently, without relying on program implementers.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523120248
Uncontrolled Keywords: pemberdayaan, kepengaturan, resiliensi, Desaku Menanti, gepeng-empowerment, govermentality, resilience, Desaku Menanti, homeless & beggar
Subjects: 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 17 Oct 2023 04:00
Last Modified: 17 Oct 2023 04:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203865
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rama Setya Bagas Pranata.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item