Pangestuti, Yasmin Fauziyyah and Dr. Wara Indira Rukmi, ST., MT. and Wisnu Sasongko, ST., MT. (2023) Hubungan Dimensi Sensorik Lingkungan dengan Kualitas Restoratif yang Dirasakan Pengguna Lapangan Rampal Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Peningkatan kepadatan penduduk Kota Malang seiring dengan meningkatnya kompleksitas fisik dan sosial perkotaan yang dapat berkontribusi pada menurunnya kemampuan kognitif dan kondisi psikologis warga kota (Berto, 2014; Gruebner et al., 2017; Pazhouhanfar et al., 2018; Baumann et al., 2019). Hal ini tidak sejalan dengan visi pembangunan yang disebutkan dalam RTRW Kota Malang untuk mewujudkan kota pendidikan yang sehat dengan sarana prasarana berkualitas. Ruang terbuka hijau dengan kualitas restoratifnya dapat menjadi sarana pemulihan bagi warga kota dari kondisi psikologis negatif (Kaplan, 2001). Penilaian pengguna terhadap kualitas restoratif sebuah ruang terbuka hijau berhubungan secara positif dengan karakteristik dimensi sensorik yang dirasakan pada ruang tersebut (Peschardt dan Stigsdotter, 2013; Malekinezhad dan Lamit, 2017). Lapangan Rampal dipilih sebagai lokasi studi karena saat penelitian ini berlangsung bersamaan dengan pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19, Lapangan Rampal menjadi satu-satunya ruang terbuka hijau publik yang masih dapat diakses oleh masyarakat umum. Dimensi sensorik merupakan klasifikasi pengalaman di ruang terbuka hijau yang terdiri dari dimensi Alam, Budaya, Lanskap, Sosial, Ruang, Kekayaan Spesies, Perlindungan, dan Ketenangan (Grahn dan Stigsdotter, 2010). Kualitas restoratif suatu lingkungan dibentuk dengan adanya empat komponen restoratif yang terdiri dari Being Away, Fascinantion, Extent (Coherence dan Scope) dan Compatibility (Kaplan, 1995). Analisis nilai rata-rata digunakan untuk mengetahui karakter dimensi sensorik dan komponen restoratif yang paling dirasakan berdasarkan penilaian responden. Berdasarkan hasil analisis tersebut ditemukan bahwa dimensi sensorik yang paling dirasakan responden dengan nilai paling tinggi secara berturut-turut adalah dimensi Lanskap, dimensi Perlindungan, serta dimensi Sosial dan dimensi Ruang. Sedangkan untuk komponen restoratif yang memiliki nilai paling tinggi secara berturut-turut adalah Compatibility, Coherence, dan Being Away. Analisis korelasi Spearman Rank digunakan dalam mengevaluasi hubungan antara dimensi sensorik dengan komponen restoratif di Lapangan Rampal. Hasil analisis korelasi tersebut menunjukkan terdapat hubungan antara dimensi Budaya dengan komponen restoratif Being Away dan Scope, dimensi Lanskap dengan Being Away, Fascination, dan Compatibility, dimensi Ruang dengan Being Away dan Coherence, serta dimensi Kekayaan Spesies dengan Compatibility.
English Abstract
The increase in the population density of Malang City is in line with the increasing physical and social complexity of cities which can contribute to a decrease in the cognitive abilities and psychological conditions of city residents (Berto, 2014; Gruebner et al., 2017; Pazhouhanfar et al., 2018; Baumann et al., 2019). This is not parallel with the city development vision stated in the RTRW Kota Malang to create a healthy education city with a certain quality infrastructure. Green open spaces with their restorative qualities can be a resource in recovery for city residents from negative psychological conditions (Kaplan, 2001). The user's assessment of the restorative quality of a green open space is positively related to the sensory dimension characteristics perceived in that space (Peschardt and Stigsdotter, 2013; Malekinezhad and Lamit, 2017). Lapangan Rampal was chosen as the study location because this research occur concurrently with the social distancing regulations due to the Covid-19 pandemic and it was the only public green open space that could still be accessed by the general public. The perceived sensory dimensions is a classification of experiences in green open spaces consisting of the dimensions of Nature, Culture, Prospect, Social, Space, Rich in Species, Refuge, and Serene (Grahn and Stigsdotter, 2010). The restorative quality of an environment is formed by the existence of four restorative components consisting of Being Away, Fascination, Extent (Coherence and Scope), and Compatibility (Kaplan, 1995). Analysis of the average value was used to determine the sensory dimensions and restorative components that were most perceived based on the respondents' assessment. Based on the results of the analysis, it was found that the sensory dimensions that the respondents perceived the most with the highest scores respectively were the Prospect dimension, Refuge, with Social and Space at the same degree. As for the restorative components that have the highest value respectively are Compatibility, Coherence, and Being Away. Spearman's Rank correlation analysis was used to evaluate the relationship between sensory dimensions and restorative components in Lapangan Rampal. The results of the correlation analysis show that there is a relationship between the Culture dimension and the restorative components of Being Away and Scope, the Prospect dimension and Being Away, Fascination, and Compatibility, the Space dimension and Being Away and Coherence, and the Rich in Species dimension and Compatibility.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523070407 |
Uncontrolled Keywords: | Ruang-terbuka-publik; Dimensi-sensorik; Lingkungan-restoratif. |
Subjects: | 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 12 Oct 2023 01:58 |
Last Modified: | 12 Oct 2023 01:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203808 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
YASMIN FAUZIYYAH PANGESTUTI.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (8MB) |
Actions (login required)
View Item |