Signifikasi Ruang pada Kawasan Cagar Budaya Candi Badut.

Damayanti, Shifa and Dr. Wara Indira Rukmi, ST., MT. and Johannes Parlindungan, ST., MT., Ph.D. (2023) Signifikasi Ruang pada Kawasan Cagar Budaya Candi Badut. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kawasan Cagar Budaya Candi Badut merupakan pusat pemerintahan kerajaan (kadatwan) tertua di Jawa Timur, yaitu Kanyuruhan. Jejak artefaktual peninggalan Kerajaan Kanyuruhan ditunjukkan dengan adanya Candi Gasek dan Watu Gilang di Dusun Gasek (RW 06), Candi Badut di Dusun Badut (RW 05), serta artefak lainnya yang tersebar di kedua dusun dan sekitarnya. Jejak sejarah yang ada pada Kawasan Cagar Budaya Candi Badut membentuk karakteristik fisik tersendiri bagi Dusun Gasek dan Dusun Badut. Selain itu, karakteristik sosial budaya masyarakat kedua dusun tersebut juga terbentuk dan memiliki ciri khas tersendiri. Keberadaan jejak budaya secara artefaktual (tangible), serta kebudyaan (intangible) yang berkembang pada masyarakat di Kawasan Cagar Budaya Candi Badut membentuk ruang-ruang tersendiri. Ruang-ruang yang terbentuk memiliki penyebutan lokal oleh masyarakat yang dapat berupa nama lama (archaicname). Penyebutan ruang tersebut menggambarkan lingkungan spesifik, produk dan fungsi kultural masa lalu. Kawasan Cagar Budaya Candi Badut yang terletak di wilayah Kota Malang tentunya akan mengalami pergerakan dan tansisi. Masyarakat akan mengalami perubahan aktivitas, sehingga kondisi ruang-ruang yang ada akan berubah dari waktu ke waktu, maupun sebaliknya. Kondisi ruang yang ada saat ini dapat sangat berbeda dengan masa lalu. Informasi mengenai ruang-ruang dan penyebutan lokalnya saat ini masih berupa tutur yang diwariskan lintas generasi. Apabila pelaku atau orang yang memahaminya telah wafat, maka turut hilang dan sirna sumber informasi tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan pendeskripsian terhadap tanda-tanda dari masing-masing ruang yang ada atau signifikasi pada Kawasan Cagar Budaya Candi Badut. Hal tersebut dilakukan agar jejak budaya yang ada dapat terekam dan bermanfaat bagi generasi yang akan datang, sebelum informasi tersebut hilang karena wafatnya para penutur. Disamping itu, signifikasi ruang yang menggambarkan kondisi ruang di masa lalu dapat menjadi pembanding dengan kondisi ruang saat ini, sehingga dapat diketahui dampak perubahan terhadap jejak artefaktual maupun jejak budaya lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik fisik dan sosial budaya, serta signifikasi ruang yang terbentuk pada Dusun Gasek dan Dusun Badut.

English Abstract

The Badut Temple is the oldest center of government in eastern Java, namely Kany keseluruhan. The artifactual traces of the remains of the Kingdom of the whole are shown with the presence of the Gasek and Watu Gilang Temple in the Dusun Gasek (RW 06), the Badut Temple at the Baduts' Dusun ( RW 05), as well as other artefacts scattered in both the dusun and its surroundings. The historical traces of the Badut Temple Cultural Reserve area form their own physical characteristics for the Gasek Dusun and Badut Dusun. In addition, the social cultural characteristics of the two communities are also formed and have their own characteristics. The existence of cultural traces artefactually (tangible), as well as the virtue (intangible) that develops in the community in the Badut Temple Cultural Reserve Area form their own spaces. The spaces formed have a local name by a community that can be an old name. (archaicname). Such spatial references describe specific environments, products and cultural functions of the past. The cultural guard area of the Badut Temple located in the district of the City of Malang will surely experience movement and tansisi. Societies will undergo changes in activity, so the conditions of existing spaces will change over time, or vice versa. The conditions of space present can be very different from the past. Information about the spaces and local names today is still a heritage that is passed across generations. When the perpetrator or the person who understands it has died, it is also lost and the source of the information is lost. Therefore, in this study a description was made of the signs of each existing space or significance on the Badut Temple Cultural Reserve Area. This is done so that existing cultural footprints can be recorded and beneficial for future generations, before the information is lost due to the death of speakers. In addition, space significance that describes space conditions in the past can be compared to current space conditions, so that it can be known the impact of change on artifactual or other cultural footprints. The aim of this study is to identify the physical and social cultural characteristics, as well as the significance of the space formed on the Gasek and Badut Dusun.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523070383
Uncontrolled Keywords: Signifikasi Ruang, Kawasan Cagar Budaya, Gasek dan Badut.
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Oct 2023 03:04
Last Modified: 10 Oct 2023 03:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203751
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Shifa Damayanti.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (17MB)

Actions (login required)

View Item View Item