Perempuan dalam Male-Dominated World: Antara Aesthetic Experience dan Misogini.

Marini, - and Franciscus Apriwan,, M. A. (2023) Perempuan dalam Male-Dominated World: Antara Aesthetic Experience dan Misogini. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bermain video game pada zaman ini sepenuhnya merupakan pengalaman manusia, dari yang sebelumnya terdiri dari hubungan antara manusia dengan game saat ini berubah menjadi hubungan antara manusia dengan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memahami alasan mengapa perempuan begitu menyukai dan menikmati video game. Hasilnya menunjukkan bahwa karena pengalaman bermain merupakan aesthetic experience yang berlangsung dalam magic circle, itu membawa momen “kesempurnaan terbatas” atau pengalaman yang menyenangkan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk relasi gender yang muncul dalam budaya game dan seperti apa respon perempuan terhadapnya. Hasilnya menunjukkan bahwa relasi yang timpang terjadi di mana perempuan mengalami praktik seksis dan misoginis. Penelitian ini merupakan penelitian Antropologis menggunakan etnografi virtual dengan data kualitatif dan analisis deskriptif. Objek penelitian ini adalah game Mobile Legends dan subjek dari penelitian ini adalah komunitas perempuan squad Gifted Girls. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa perempuan mengalami praktik seksis dan misoginis karena tatanan sosial dalam dunia game bersifat sangat cair dan tatanan maskulinitasnya lebih kental, bahwa dunia game adalah dunia yang didominasi oleh laki-laki. Karena tatanan sosialnya bersifat cair, perempuan juga memiliki ruang untuk melawan. Namun, kondisi yang tumpang tindih ini menunjukkan bahwa perempuan berada dalam posisi yang sulit.

English Abstract

Playing video games in this era is entirely a human experience, from what previously consisted of a relationship between humans and games today turned into a relationship between humans and humans. This study aimed to understand the reasons why women love and enjoy video games so much. The results show that because the play experience is an aesthetic experience that takes place in a magic circle, it brings moments of "limited perfection" or enjoyable experience. In addition, this study also aims to see how gender relations appear in gaming culture and what women's responses to it look like. The results showed that unequal relationships occurred where women experienced sexist and misogynistic practices. This research is an Anthropological research using virtual ethnography with qualitative data and descriptive analysis. The object of this study is the Mobile Legends game and the subject of this study is the female community of the Gifted Girls squad. The conclusion of this study is that women experience sexist and misogynistic practices because the social order in the game world is very fluid and the masculinity order is thicker, that the game world is a world dominated by men. Because the social order is fluid, women also have room to fight back. However, these overlapping conditions suggest that women are in a difficult position.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523120173
Uncontrolled Keywords: Perempuan, permainan, aesthetic experience, magic circle, male-dominated, misogini-Women, game, aesthetic experience, magic circle, male-dominated, mysogyny
Subjects: 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 11 Oct 2023 07:18
Last Modified: 11 Oct 2023 07:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203727
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Marini.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item