Komodifikasi Ritual Banyu Panguripan Dalam Festival Wong Gunung Dan Konsekuensinya Terhadap Perkembangan Pariwisata Di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang

Dewantara, Haikal and Dr. Hipolitus Kristoforus Kewuel,, M.Hum. (2023) Komodifikasi Ritual Banyu Panguripan Dalam Festival Wong Gunung Dan Konsekuensinya Terhadap Perkembangan Pariwisata Di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana suatu Ritual dapat dikomodifikasikan kedalam Festival Wong Gunung. Ritual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ritual banyu panguripan, ritual yang dilakukan dengan tujuan meminta air bersih ketika datangnya musim kemarau yang panjang. Festival ini berada di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Festival ini mengangkat Ritual Banyu Panguripan dengan tujuan agar Festival yang diselenggarakan memiliki suatu ciri khas kebudayaan dari daerah tersebut. Selain itu penelitian ini juga bermaksud mengkaji bagaimana dampak munculnya pariwisata di Kecamatan Pulosari setelah diadakannya Festival Wong Gunung ini. Penelitian ini merupakan penelitian etnografi dengan data kualitatif dan analisis desrkiptif. Lokasi penelitian ini adalah Desa Jurangmangu. Informan kunci dari penelitian ini adalah tokoh masyarakat seperti juru kunci Gunung Slamet, wakil masyarakat, Pemerintah Desa Jurangmangu dan Pemerintah Kecamatan Pulosari. Kesimpulan dari penelitian ini merupakan adanya komodifikasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya memunculkan suatu Festival dengan mengangkat Ritual Banyu Panguripan didalamnya dan mempromosikan pariwisata alam yang ada di Kecamatan Pulosari.

English Abstract

This study aims to explain how a ritual can be commodified into the Festival Wong Gunung. The ritual referred to in this study is the Ritual Banyu Panguripan, a ritual performed with the aim of asking for clean water when the long dry season comes. This festival is located in Pulosari District, Pemalang Regency, Central Java. This festival raises the Ritual Banyu Panguripan with the aim that the Festival held has a cultural characteristic of that area. In addition, this study also intends to examine how the impact of the emergence of tourism in the Pulosari District after the Festival Wong Gunung was held.This research is an ethnographic research with qualitative data and descriptive analysis. The location of this research is Jurangmangu Village. The key informants from this study were community leaders such as caretakers of Mount Slamet, community representatives, Jurangmangu Village Government and Pulosari District Government. The conclusion of this study is that there is commodification carried out by the government in an effort to create a Festival by raising the Banyu Panguripan Ritual in it and promoting natural tourism in Pulosari District.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523120134
Uncontrolled Keywords: komodifikasi, festival wong gunung, ritual banyu panguripan, pariwisata alam,commodification, wong gunung festival, banyu panguripan ritual, nature tourism
Subjects: 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 09 Oct 2023 04:47
Last Modified: 09 Oct 2023 04:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203591
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Haikal Dewantara.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item