Peran Pendampingan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Tengah Pandangan Kultural Masyarakat Kabupaten Madiun Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Salsabilla, Amanta Ayu and Siti Zurinani, S.Ant., M.A. (2023) Peran Pendampingan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Tengah Pandangan Kultural Masyarakat Kabupaten Madiun Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ketimpangan dalam akses kesehatan mental sangat terasa di Kabupaten Madiun dengan fakta tidak adanya rumah sakit jiwa, dokter spesialis kejiwaan (psikiater) maupun psikolog yang berpraktik pada daerah ini. Stigma menjadi sesuatu yang diwajarkan sehingga praktik-praktik tidak manusiawi kepada ODGJ seperti pemasungan, perantaian, kerangkeng, dan tindak kekerasan lainnya tumbuh subur di wilayah ini. Stigma yang berkembang di Kabupaten Madiun tidak hanya menimbulkan konsekuensi negatif kepada ODGJ tetapi juga kepada anggota keluarganya. Beban stigma membuat keluarga lebih memilih menyembunyikan ODGJ daripada mencari pertolongan sehingga menyebabkan pengucilan sosial yang parah terhadap ODGJ. Orang yang pernah berobat karena masalah kejiwaan dicap dan diperlakukan lebih buruk daripada mereka yang tidak diobati. Kondisi tersebut perlahan tercerahkan dengan hadirnya TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) pada tahun 2009 sebagai pendamping ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) di Kabupaten Madiun. Pada dasarnya, masyarakat Kabupaten Madiun masih sangat asing dengan penanganan ODGJ yang dilakukan TKSK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan kultural masyarakat Madiun terhadap ODGJ serta untuk mengetahui bagaimana peran TKSK dalam bernegosiasi dengan cara-cara yang dilakukan masyarakat dalam memperlakukan ODGJ di Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan antropologis. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi partisipasi aktif dan wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan teori stigmatisasi penyakit mental dan teori konstruksi kegilaan dalam epistemé. Hasil dari penelitian ini adalah pandangan kultural masyarakat Kabupaten Madiun terhadap ODGJ sebelum TKSK secara resmi hadir menangani ODGJ ternyata sarat akan stigma hingga melanggengkan sikap serta penanganan yang tidak manusiawi. Lewat berbagai sosialisasi dan juga negosiasi melalui aksi langsung baik itu formal maupun informal TKSK berhasil membuat sebuah alur penanganan yang memanusiakan ODGJ di Kabupaten Madiun.

English Abstract

Inequality in access to mental health is felt in Madiun Regency with the fact that there are no mental hospitals, psychiatrists and psychologists practicing in this area. Stigma is justified so that inhumane practices against ODGJ such as shackling, chaining, cages, and other acts of violence thrive in this region. The stigma that develops in Madiun Regency not only has negative consequences for ODGJ but also for his family members. The burden of stigma makes families prefer to hide ODGJ rather than seek help, leading to severe social exclusion of ODGJ. People who have been treated for psychiatric problems are labeled and treated worse than those who are not treated. This condition was slowly enlightened by the presence of TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) in 2009 as a companion for ODGJ (People with Mental Disorders) in Madiun Regency. Basically, the people of Madiun Regency are still very unfamiliar with the handling of ODGJ carried out by TKSK. This study aims to find out how the cultural views of the people of Madiun towards ODGJ and to find out how the role of TKSK in negotiating with the ways that the community treats ODGJ in Madiun Regency. This research uses qualitative research with an anthropological approach. Data collection techniques were used through observation, active participation, and in-depth interviews. This study uses the theory of stigmatization of mental illness and the construction of madness in epistemé. The result of this study is that the cultural view of the people of Madiun Regency towards ODGJ before TKSK was officially present to deal with ODGJ turned out to be full of stigma to perpetuate inhumane attitudes and handling. Through various socializations and negotiations through direct action, both formal and informal, TKSK succeeded in creating a flow of handling that humanizes ODGJ in Madiun Regency.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523120056
Uncontrolled Keywords: stigma, gangguan, jiwa, penanganan, negosias,stigma, disorder, psyche, handling, negotiation
Subjects: 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 03 Oct 2023 06:53
Last Modified: 03 Oct 2023 06:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203466
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Amanta Ayu Salsabilla.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item