Mayasari, Mei and Prof. Ir. Antariksa, M.Eng., Ph.D and Dr. Ir. Lisa Dwi Wulandari, ST., MT., CIQnR., CIQaR, CIMMR (2023) Sistem Kekerabatan Pada Pola Permukiman Tradisional Minangkabau di Perkampungan Adat Nagari Sijunjung. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pembentukan pola permukiman tradisional dipengaruhi oleh aspek sosial budaya, salah satunya yaitu sistem kekerabatan. Perkampungan adat Nagari Sijunjung merupakan permukiman tradisional masyarakat Minangkabau yang masih mempertahankan budaya bermukimnya dan dihuni oleh 6 induk suku dalam sistem kekerabatan matrilineal. Melalui pendekatan rasionalistik, penelitian ini bertujuan menerapkan dan mengembangkan pendekatan teori sistem kekerabatan matrilineal serta teori pola permukiman sehingga dapat mengungkap serta memahami konsep sistem kekerabatan masayarakat Minangkabau pada perwujudan pola permukiman tradisionalnya di perkampungan adat Nagari Sijunjung. Tahapan penelitian ini diawali dengan menyusun grand concept melalui kajian teoritik sehingga diperoleh komponen-komponen penelitian yaitu sejarah masyarakat, bentuk sistem kekerabatan, bentuk permukiman, tatanan elemen permukiman, orientasi bangunan dan struktur ruang permukiman. Pembahasan komponen penelitian yang sifatnya fisik dianalisis secara meso dan mikro dengan substansi bahasan merujuk pada elemen permukiman nagari. Selanjutnya dilakukan interpretasi konsepsi sistem kekerabatan pada pembentukan pola permukiman tradisional Minangkabau di Perkampungan Adat Nagari Sijunjung, dikaitkan dengan dengan teori-teori yang menjadi pijakan awal penelitian. Hasil penelitian yaitu pola permukiman meso menunjukan bentuk permukiman linear, tatanan elemen permukimannya memenuhi kelengkapan elemen fisik penyusun nagari, serta orientasi bangunan mayoritas menghadap jalan. Interpretasi konsepsi secara meso menunjukan konsep kesetaraan, kebersamaan, kesatuan dan keberagaman yang merepresentasikan relasi egaliter antar ke-6 induk suku dalam satu territorial. Sedangkan pola permukiman mikro menunjukan struktur ruang pada bangunan balai adat membagi posisi duduk para pria berdasarkan kedudukannya dalam suku/kaum, bangunan masjid disusun oleh tiang yang merepresentasikan kedudukan pria dalam suku/kaum, struktur ruang pada rumah Gadang membagi posisi duduk para ninik mamak saat kegiatan sehari�hari maupun kegiatan adat. Interpretasi konsepsi secara mikro menunjukan konsep tingkatan, kebersamaan, kesatuan dan keberagaman, yang merepresentasikan kedudukan sistem kekerabatan matrilineal pada hierarki suku dan kaum berdasarkan kelarasan Koto Piliang. Secara keseluruhan pola permukimannya membentuk ruang-ruang bermukim yang berhierarki (struktur ruang elemen bangunan) dan tidak berhierarki (tatanan elemen�elemen permukiman).
English Abstract
Traditional settlement patterns are influenced by social aspects, namely the kinship system. Perkampungan adat Nagari Sijunjung is a traditional settlement of the Minangkabau people who still maintain their living culture which is inhabited by 6 main tribes in a matrilineal kinship system. Through a rationalistic approach, this study aims to apply and develop a matrilineal kinship system theory and settlement pattern theory approach so as to uncover and understand the Minangkabau community's kinship system concept in the embodiment of its traditional settlement pattern in perkampungan adat Nagari Sijunjung. The stages of this research began with developing a major concept through theoretical studies in order to obtain research on the components, namely the history of the community, the form of the kinship system, the form of settlement, the arrangement of the settlement’s elements, the buildings orientation and the structuring spatial structure. The discussion of the physical research components is analyzed in meso and micro with the substance of the discussion referring to the settlement’s elements of the nagari. Next, an interpretation of the conception of the kinship system in the formation of the Minangkabau traditional settlement is carried out, in relation to the theories that became the initial basis of the research. The results of the meso settlement patterns are showing a linear pattern, the physical elements of nagari meet the customary provisions, and the orientations of the buildings are mostly face the road. The meso interpretation shows the concept of equality, togetherness, unity and diversity which represent egalitarian relations between the 6 main tribes in one territory. Meanwhile, the micro setllement patterns are showing the spatial structure of the balai adat which divide the sitting positions of men based on their position in the clan, the mosque building is composed of pillars representing the position of men in the clan, the spatial structure of the gadang house divides the sitting position of the ninik mamak during daily and customary activities. The micro interpretation shows the concept of level, togetherness, unity and diversity, which represents the position of the matrilineal kinship system in the hierarchy of clan based on the Koto Piliang system. As a whole the settlement pattern forms hierarchical living spaces (spatial structure of building elements) and nonhierarchical living spaces (the elements order).
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0423070022 |
Uncontrolled Keywords: | : sistem kekerabatan minangkabau, pola permukiman, nagara |
Subjects: | 700 The Arts > 720 Architecture |
Divisions: | S2/S3 > Magister Arsitektur Lingkungan Binaan, Fakultas Teknik |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 05 Oct 2023 01:14 |
Last Modified: | 05 Oct 2023 01:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203440 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Mei Mayasari.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (22MB) |
Actions (login required)
View Item |