Rumah Tumbuh Modular di Kota Surabaya,

Anggara, Lalu Yodit Dwi and Ar. Wasiska Iyati, ST., MT., IAI (2023) Rumah Tumbuh Modular di Kota Surabaya,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kebutuhan hunian atau perumahan terlampau tinggi dengan ditunjukkannya data backlog perumahan di angka 12,75 juta unit menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020. Dengan banyaknya masyarakat membangun hunian secara terpaksa menimbulkan fenomena kampung kota di Indonesia. Area kampung kota ini memiliki beberapa masalah yaitu tidak tertatanya bangunan dan berhimpitan serta akses jalan yang lumayan kecil sehingga muncul masalah kesehatan dan kenyamanan penghuni. Pihak pemerintah sudah berusaha untuk merelokasi masyarakat kampung kota di beberapa tempat dengan didirikannya sebuah rusun namun sebagian besar masyarakat enggan untuk berpindah hunian karena pihak pemerintah tidak memikirkan jarak tempat mereka mencari nafkah akan menjadi cukup jauh jika mereka berpindah ke area rusun. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan pembuatan rumah tumbuh modular yang dapat dikatakan cukup murah daripada rumah konvensional dan dapat tumbuh dan berkembang sesuai keinginan dan kebutuhan dari calon penghuni. Struktur tumbuh modular hunian ini sangat cocok bagi hunian di Kota Surabaya yang mana mendapat predikat kota terpadat di Jawa Timur. Untuk perancangan rumah tumbuh modular ini menggunakan metode pragmatisme dengan predictive modelling untuk memperoleh hasil yang terbaik karena pada desain rumah tumbuh ini akan dibuat sebanyak 3 alternatif dari hasil program fungsi, pelaku & aktivitas, ruang, dan tapak yang selanjutnya akan dianalisis kembali pada program bangunan untuk mencari hasil yang terbaik pada setiap poin program bangunan untuk pembuatan desain akhir perancangan rumah tumbuh modular ini. Hasil desain berupa rumah tumbuh secara horizontal pada tahap 2 dan vertikal pada tahap 3 yang menggunakan struktur modular terpilih Rimae yaitu panel beton pracetak yang memiliki 5 jenis panel struktur sebagai kolom dan balok serta 6 konektor sebagai penyambung antara panel struktur dengan setiap modul hunian sebesar 5,05 x 9,85 m, dan setiap modul bersama sebesar 9,3 x 4,25 m dan 5 x 3,95 m

English Abstract

The need for housing or housing is too high with the housing backlog data showing at 12.75 million units according to the 2020 National Socio Economic Survey (Susenas). the majority of population in Indonesia didnt have the access to decent city and house plannings caused a phenomenon called kampung kota. Kampung kota area has several problems, namely the unorganized and crowded buildings and the access road which is quite small so that problems arise for the health and comfort of residents. The government has tried to relocate kampung kota’s people in several places by establishing a rusun, but most of the people are reluctant to change residence because the government does not think that the distance so they might lose their main source of income if they move to the rusun area. This problem can be solved by making modular growing houses which can be said to be cheaper compared to conventional houses and can grow and develop according to the wishes and needs of prospective occupants. This residential modular growth structure is very suitable for residences in the city of Surabaya, which has the title of the most populous city in East Java. For the design of this modular growing house, pragmatism is used with predictive modeling to get the best results because in this growing house design there will be 3 alternatives from the results of the function program, actors & activities program, space program, and site program which will then be analyzed again in the building program for looking for the best results at every point of the building program for the final design of this modular growing house design. The design result is a house that grows horizontally in stage 2 and vertically in stage 3 which uses the selected modular structure Rimae, precast concrete panels which have 5 types of structural panels as columns and beams and 6 connectors as a connection between the structural panels and each residential module of 5,05 x 9.85 m, and each shared module is 9.3 x 4.25 m and 5 x 3.95 m

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523070270
Uncontrolled Keywords: Rumah Tumbuh, Rumah Modular, Pragmatisme
Subjects: 700 The Arts > 720 Architecture
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 02 Oct 2023 01:13
Last Modified: 02 Oct 2023 01:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203418
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Lalu Yodit Dwi Anggara.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (81MB)

Actions (login required)

View Item View Item