Kemiripan Penampilan dan Heritabilitas pada Keturunan Hasil Persilangan Blewah Lokal Lombok (Cucumis melo var. Cantalupensis) dan Melon (Cucumis melo L.)

Sholihatin, Rosyita and Prof. Ir. Sumeru Ashari,, M.agr.Sc., Ph.D. and Prof. Dr. Ir. Kuswanto,, MP. (2023) Kemiripan Penampilan dan Heritabilitas pada Keturunan Hasil Persilangan Blewah Lokal Lombok (Cucumis melo var. Cantalupensis) dan Melon (Cucumis melo L.). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Blewah lokal Lombok merupakan tanaman buah yang memiliki banyak keunggulan, yaitu daging buah tebal, tekstur daging yang lunak, toleran terhadap kekeringan dan hama kumbang daun. Selain itu, kandungan gizi yang dimiliki blewah cukup tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan. Di samping keunggulan tersebut, tanaman blewah memiliki kekurangan, yaitu rasa yang kurang manis sehingga nilai ekonominya cenderung rendah. Sedangkan buah melon memiliki keunggulan rasa yang manis. Oleh karena itu, persilangan tanaman blewah lokal Lombok dan melon dilakukan untuk menggabungkan karakter unggul dari masingmasing tetua. Persilangan ini diharapkan menghasilkan keturunan dengan karakter unggul dari tetuanya, yaitu memiliki rasa yang manis dan tekstur buah yang lunak. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji perubahan penampilan antara keturunan pertama (F1 dan F1Rs), mengkaji penampilan F1 terhadap tetuanya, dan mengetahui nilai koefisien keragaman genetik dan heritabilitas pada keturunan kedua (F2) hasil persilangan blewah lokal Lombok dan melon. Informasi genetik ini akan digunakan untuk perakitan varietas unggul blewah lokal. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian, Desa Peresak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2022. Penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu pengamatan kemiripan penampilan karakter antar keturunan pertama (F1 dengan F1Rs) serta keturunan pertama dan tetua. Penelitian kedua ialah mengamati karakter kuantitatif keturunan hasil persilangan pertama (F1) dan keturunan kedua (F2) untuk mengetahui nilai koefisien keragaman genetik dan heritabilitas. Hasil penelitian pertama ada perbedaan penampilan karakter kualitatif F1 dengan F1Rs terjadi pada karakter warna buah dan bentuk buah, sedangkan karakter kuantitatif pada bobot buah, diameter buah, dan panjang buah diketahui ada perbedaan karakter antara F1 dan F1Rs. Perbedaan karakter antara F1 dan F1Rs bermakna bahwa ada pengaruh tetua betina dalam penampilan karakter. Selain itu, pengamatan kemiripan penampilan antara F1 dengan tetua diketahui ada perubahan penampilan pada keturunan pertama (F1). Keturunan F1 memiliki penampilan karakter kualitatif cenderung menyerupai tetua betina. Namun untuk karakter kuantitatif, F1 memiliki kecenderungan tidak mirip kedua tetua. Tidak hanya itu, pengamatan kemiripan penampilan antara F1Rs dengan tetua diketahui ada perubahan penampilan. Keturunan F1Rs memiliki penampilan karakter kualitatif dan kuantitatif cenderung menyerupai tetua jantan. Hasil penelitian kedua didapatkan hasil bahwa keragaman genetik dan heritabilitas pada penelitian ini beragam, mulai dari rendah, sedang, hingga tinggi. Karakter dengan keragaman genetik terluas ialah bobot buah dan panjang buah. Keragaman genetik sedang pada karakter tinggi tanaman, diameter batang, diameter buah, ketebalan buah, dan tingkat kemanisan (brix%). Sedangkan keragaman genetik rendah atau sempit terdapat pada perlakuan umur tanaman. Nilai heritabilitas tertinggi ialah pada karakter bobot buah, diameter buah, panjang buah, dan tingkat kemanisan (brix %). Nilai heritabilitas sedang ada pada karakter tinggi tanaman, diameter batang, dan ketebalan buah. Sedangkan pada karakter umur tanaman heritabilitasnya bernilai rendah.

English Abstract

The local cantaloupe is a fruit plant with many advantages, namely thick flesh, soft texture, and tolerance to drought and leaf beetle pests. In addition, the nutritional content of cantaloupe is relatively high and beneficial for health. Besides these advantages, cantaloupe plants have disadvantages, namely the taste is less sweet, so the economic value tends to be low. Meanwhile, melons have the advantage of a sweet taste. Therefore, crosses of local cantaloupe and melons were carried out to combine the superior characteristics of each parent. This cross is expected to produce offspring with superior characteristics from their parents, namely having a sweet taste and soft fruit texture. This research was conducted to study the changes in appearance between the first offspring (F1 and F1Rs), to examine the performance of F1 to their parents, and to determine the value of the coefficient of genetic diversity and heritability in the second offspring (F2) resulting from crosses of local Lombok cantaloupe and melon. This genetic information will be used to assemble superior varieties of local cantaloupe. This research was conducted on agricultural land, Peresak Village, Narmada District, West Lombok Regency, NTB. The research was conducted from August 2022 to November 2022. This research was divided into two, namely observing the similarities in the appearance of the characters between the first offspring (F1 and F1Rs) and the first offspring with their parents. The second study was to observe the quantitative characteristics of the offspring from the first cross (F1) and the second offspring (F2) to determine the coefficient of genetic diversity and heritability. The results of the first study showed a change in the appearance of the qualitative characters of F1, with F1Rs occurring in the character of fruit color and shape. In contrast, the quantitative characters in fruit weight, fruit diameter, and fruit length showed that there was a change in character between F1 and F1Rs. The change in character between F1 dan F1Rs means that there is a maternal effect in character. In addition, observing the similarity in appearance between F1 and their parents, it is known that there is a change in appearance in the first offspring (F1). The F1 offspring have a qualitative character appearance resembling the female parent. However, for quantitative characters, F1 has a tendency not to resemble the two parents. Not just that, F1Rs and parents, where changes in appearance occur both in terms of qualitative character and qualitative character. The results of the second study showed that the genetic diversity and heritability in this study varied, ranging from low to medium to high. Characters with the widest genetic diversity are fruit weight and fruit length. Genetic diversity was moderate in the characters of plant height, stem diameter, fruit diameter, fruit thickness, and degree of sweetness (brix%). Meanwhile, low or narrow genetic diversity is found in the treatment of plant age. The highest heritability values were in the character of fruit weight, fruit diameter, fruit length, and level of sweetness (brix %). Moderate heritability values were found for plant height, stem diameter, and fruit thickness. Meanwhile, on the plant age character of the plant, the heritability is low.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0423040010
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Tanaman, Fakultas Pertanian
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 27 Sep 2023 01:05
Last Modified: 27 Sep 2023 01:05
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203323
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rosyita Sholihatin.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item