Zulfah, Fani and Dr. Rosihan Asmara,, SP., MP and Wiwit Widyawati,, SP., MP. (2023) Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Tebu Menggunakan Stochastic Frontier di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Gula sebagai kebutuhan pokok menjadikan tebu sebagai komoditi yang sangat dibutuhkan untuk menunjang ketersediaannya. Luas panen dan produksi tebu di Indonesia berpengaruh terhadap produktivitas tebu di Indonesia. Kecamatan Bululawang merupakan salah satu bagian dari Kabupaten Malang yang cukup banyak memiliki areal perkebunan tebu. Berdasarkan buku Kabupaten Malang Satu Data Edisi 2023 dengan luas lahan seluas 2.089 ha Kecamatan Bululawang mampu menghasilkan produksi tebu sebanyak 19.325 ton pada tahun 2022. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis efisiensi usahatani tebu di Kecamatan Bululawang secara teknis. Ada pun tujuan pada penelitian ini yakni (1) menganalisis faktor produksi yang berpengaruh pada produksi tebu di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, (2) menganalisis tingkat efisiensi teknis pada faktor produksi usahatani tebu di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, (3) menganalisis faktor sosial petani yang berpengaruh terhadap nilai efisiensi teknis usahatani tebu di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan cluster wilayah dan memiliki kesempatan yang sama sebagai responden. Penelitian ini berupa analisis kuantitatif yang dijelaskan secara deskriptif. Metode analisis yang digunakan untuk menilai efisiensi teknis pada penelitian ini menggunakan Stochastic Frontier Analysis (SFA) pada tujuan poin pertama dan kedua. Untuk menjawab tujuan poin ketiga, metode analisis yang digunakan yakni menggunakan regresi tobit. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petani tebu di Kecamatan Bululawang mayoritas berusia 51-60 tahun, diikuti tingkat pendidikan petani tebu paling banyak berkisar 7-13 tahun, dan tanggungan keluarga terbanyak berjumlah 6 orang. Nilai efisiensi teknis rata-rata usahatani tebu di Kecamatan Bululawang adalah 0,68 yang berarti bahwa rata-rata nilai efisiensi teknis tersebut belum efisien, yang mana petani tebu di Kecamatan Bululawang belum sepenuhnya mampu mengalokasikan faktor produksi secara efisien. Faktor produksi yang berpengaruh secara nyata terhadap nilai efisiensi teknis usahatani tebu yakni pupuk Phonska. Adapun faktor sosial yang berpengaruh secara nyata terhadap nilai efisiensi teknis usahatani tebu yakni umur.
English Abstract
Sugar as a basic need makes sugar cane a much needed commodity to support its availability. Harvested area and sugarcane production in Indonesia affect sugarcane productivity in Indonesia. Bululawang District is a part of Malang Regency which has quite a lot of sugarcane plantation areas. Based on the book of Malang Regency One Data Edition 2023 with a land area of 2,089 ha, the District is capable of producing 19.325 tons of sugar cane in 2022. This research was conducted to technically analyze the efficiency of sugar cane farming in Bululawang District. The objectives of this study are (1) to analyze production factors that impact sugarcane production in Bululawang District, Malang Regency, (2) to analyze the level of technical efficiency in the production factors of sugar cane farming in Bululawang District, Malang Regency, (3) to analyze social factors farmers who influence the technical efficiency of sugar cane farming in Bululawang District, Malang Regency. The sampling method used is multistage random sampling, sample selection based on regional clusters and has the same opportunity for all respondents. This research is in the form of quantitative analysis which is described descriptively. The analytical method used to assess technical efficiency in this study uses the Stochastic Frontier Analysis (SFA) for the first and second points. To answer the purpose of the third point, the analytical method used is tobit regression. The results of the study showed that the characteristics of the majority of sugarcane farmers in Bululawang District were 51-60 years old, followed by the education level of most sugarcane farmers ranging from 7-13 years, and the largest number of family dependents with 6 people. The average technical efficiency value of sugar cane farming in Bululawang District is 0.68 which means that the average technical efficiency value is not efficient, where sugarcane farmers in Bululawang District are not fully able to allocate production factors efficiently. The production factor that has a significant effect on the value of the technical efficiency of sugar cane farming is Phonska fertilizer. The social factors that significantly influence the value of technical efficiency of sugar cane farming are age.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0523040255 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
| Depositing User: | soegeng sugeng |
| Date Deposited: | 25 Sep 2023 01:13 |
| Last Modified: | 25 Sep 2023 01:13 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203236 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fani Zulfah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |