Pertiwi, Aula Sekar Arum and Dr. Ir. Damayanti Asikin, MT. Ars., CIQnR., CIQaR and Dr. Ir. Lisa Dwi Wulandari, ST., MT., CIQaR., CIQnR., CIMMR (2023) Tipologi Ruang Rumah Usaha Pengrajin Kain Sasirangan Pada Kampung Sasirangan, Banjarmasin:. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Banjarmasin merupakan kota yang berkembang dari era kerajaan (monarki) hingga menjadi era otonomi seperti saat ini. Sebelumnya pada era kolonial Belanda, kampung-kampung yang tersebar pada kota ini menjadi cikal bakal terbentuknya Kota Banjarmasin. Kampung-kampung ini membawa karakteristik Kampung Banjar dan saat ini bertransformasi menjadi wilayah administratif berupa kelurahan. Salah satu kelurahan tersebut adalah Seberang Masjid yang juga menjadi tempat lahirnya kerajinan khas masyarakat Banjar yaitu Kain Sasirangan. Pada tahun 2010, pemerintah mengganti nama kampung ini menjadi Kampung Sasirangan dengan tujuan untuk meningkatkan kerajinan khas yang menjadi kearifan lokal kampung ini ya. Pada tahun 2020 ditemukan 11 rumah pengrajin pada Kampung Sasirangan. Saat ini terdapat 17 rumah pengrajin yang tersebar pada area daratan, tepian sungai, bantaran sungai dan atas sungai. Namun rumah-rumah pengrajin ini terancam hilang dikarenakan adanya Peraturan Wali Kota Banjarmasin untuk menjadikan area bantaran hingga atas sungai menjadi kawasan Riverfront Area/Siring. Proses produksi Kain Sasirangan terdiri dari 9 tahapan, dalam proses produksinya para pengrajin Kain Sasirangan tidak selalu melakukan keseluruhan proses tersebut secara mandiri. Berdasarkan pembahasan ditemukan 9 Pola Pemanfaatan Ruang yang peneglompokannya berdasarkan macam pengrajin dan letak geografis masing-maisng pengrajin pada area daratan, tepian sungai, bantaran sungai dan atas sungai. Kemudian ditemukan 6 Tipe Ruang Rumah Usaha. Tipe yang paling dominan adalah Tipe 3 dan Tipe 4. Sementara tipe yang paling minor adalah Tipe 6. Terdapat tipologi ruang yang sama antara rumah pengrajin. Hal ini menunjukkan bahwa Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya pengrajin-pengrajin di Kampung Sasirangan ini memanfaatkan ruang-ruang yang ada pada huniannya untuk melakukan kegiatan produksi tanpa adanya ruang khusus atau ruang tambahan pada rumah pengrajin.
English Abstract
Banjarmasin is a city that developed from the era of the kingdom (monarchy) to become the era of autonomy as it is today. Previously, in the Dutch colonial era, the villages scattered in this city became the forerunner to the formation of the City of Banjarmasin. These villages carry the characteristics of Kampung Banjar and are currently being transformed into administrative areas in the form of kelurahan. One of these sub-districts is Seberang Masjid which is also the birthplace of the typical Banjar people's handicraft, namely the Sasirangan Cloth. In 2010, the government changed the name of this village to Kampung Sasirangan with the aim of increasing the distinctive crafts that became the local wisdom of this village. In 2020, 11 craftsmen's houses were found in Sasirangan Village. Currently there are 17 craftsmen's houses spread over the land area, riverbanks, riverbanks and upper rivers. However, these craftsmen's houses are in danger of being lost due to the Banjarmasin Mayor's Regulation to make the area along the riverbanks a Riverfront Area/Siring area. The production process of Sasirangan Fabric consists of 9 stages, in the production process the Sasirangan Craftsmen do not always carry out the entire process independently. Based on the diversity of craftsmen's activities and also the existence of government discourse to make the area along the river as a riverfront area/siring, it is necessary to study the typology of the business houses of Sasirangan cloth craftsmen. Based on the discussion, it was found 9 Patterns of Space Utilization which were grouped based on the type of craftsmen and the geographical location of each craftsman in the land area, river banks, river banks and on rivers. Then found 6 Types of Business House Room. The most dominant types are Type 3 and Type 4. While the most minor type is Type 6. There is the same typology of space between craftsmen's houses. This shows that the craftsmen in Sasirangan Village actually use the existing spaces in their homes to carry out production activities without having a special room or additional space in the craftsmen's houses.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0423070012 |
Uncontrolled Keywords: | Tipologi ruang rumah usaha pengrajin, Pola pemanfaatan ruang rumah usaha pengrajin, Kain Sasirangan |
Subjects: | 700 The Arts > 720 Architecture |
Divisions: | S2/S3 > Magister Arsitektur Lingkungan Binaan, Fakultas Teknik |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 22 Sep 2023 02:38 |
Last Modified: | 22 Sep 2023 02:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203186 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
AULA SEKAR ARUM PERTIWI.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (22MB) |
Actions (login required)
View Item |