Arumdari, Rika and Prof. Dr. Ir. Diana Arfiati,, MS and Ekwan Nofa Wiratno,, S.Si, M.Si (2023) Populasi Kepiting Bakau (Scylla spp.) Di Sungai Mangrove Pancer Cengkrong Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kawasan ekowisata mangrove cengkrong menjadi salah satu lokasi habitat kepiting bakau dan tempat budidaya pembesaran kepiting dari hasil benih yang didapatakan di alam. Selama 5 tahun terakhir kawasan ekowisata mangrove tersebut telah mengalami reboisasi dengan penanaman pohon mangrove dan manajemen ekowisata oleh Pokwasmas Kejung Samudera. Informasi terkait persebaran kepiting bakau di kawasan tersebut belum ada pembaharuan. Penelitian sebelumnya terkait informasi penyebaran kepiting bakau dilakukan pada tahun 2017. Penelitian dilaksanakan selama 30 hari pada bulan Maret - April 2023. Tempat pelaksanaan penelitian lapang berada pada Kawasan Mangrove Cengkrong Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Terdapat 5 stasiun penelitian, stasiun pertama terletak pada hulu sungai, stasiun kedua hingga ketiga terletak pada kawasan mangrove tengah sungai dan stasiun kelima berada pada kawasan mangrove muara sungai. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Pengambilan data menggunakan Transek ukuran 10 x 10 m pada setiap stasiun. Setiap stasiun pengamatan dipasang 5 bubu dan pengambilan data dilakukan sebanyak 3 kali pada waktu yang berbeda. Waktu pengamatan dilakukan pada saat bulan mati, bulan setengah, dan bulan purnama. Total kelimpahan kepiting pada Pancer Cengkrong ialah 28 ind/100m2. Dibandingkan dengan data kelimpahan kepiting bakau pada tahun 2017, kepiting bakau yang ditemukan sebanyak 31 individu sementara pada penelitian yang dilakukan penulis pada tahun 2023 ini sebanyak 28 individu jenis Scylla spp. Sehingga kelimpahan kepiting bakau lebih sedikit dibandingkan 5 tahun sebelumnya. Selain itu, terdapat 4 jenis kepiting yang tertangkap yaitu, kepiting Scylla serrata, Scylla olivaceae, Scylla tranquebarica, dan Scylla paramomasain. Hasil penelitian ditemukan spesies Scylla serrata sebanyak 23 ind/100m2, Scylla olivaceae sebanyak 2 ind/100m2, Scylla tranquebarica sebanyak 1 ind/100m2, dan Scylla paramomasain sebanyak 2 ind/100m2. Spesies kepiting bakau menunjukkan keanekaragaman tinggi. Keanekaragaman tinggi mengindikasikan bahwa lingkungan tersebut memiliki produktivitas baik. Indeks keseragaman secara keseluruhan bernilai rendah yang menunjukkan kondisi ekosistem yang kurang seimbang. Indeks dominansi tinggi menunjukkan adanya tekanan pada lingkungan. Kesimpulan yang dapat diambil ialah habitat kepiting bakau pada Pancer Cengkrong dalam kondisi baik, akan tetapi bobot dan lebar karapas masih dalam keadaan belum layak diperjualbelikan serta kelimpahan mengalami penurunan dari 5 tahun sebelumnya yang dapat diakibatkan adanya tingkat penangkapan yang tinggi serta adanya predator. Saran yang dapat diberikan ialah nelayan kepiting dapat menangkap kepiting pada sekitar hilir yaitu stasiun 4 dan 5 dengan jumlah, bobot, dan lebar karapas lebih besar dibanding stasiun lainnya. Kepiting bakau yang tidak memenuhi peraturan pengeluaran sebaiknya dibudidayakan untuk mendapatkan kepiting yang bernilai jual tinggi.
English Abstract
The Cengkrong Mangrove ecotourism area is one of the habitat locations for mud crabs and a place for cultivating crab enlargement from seeds obtained in nature. Over the last 5 years the mangrove ecotourism area has undergone reforestation with the planting of mangrove trees and ecotourism management by the Kejung Samudera Pokwasmas. Information regarding the distribution of mangrove crabs in the area has not been updated. Previous research related to information on the distribution of mangrove crabs was conducted in 2017. The research was conducted for 30 days from March - April 2023. The location for the field research was in the Cengkrong Mangrove Area, Watulimo District, Trenggalek Regency. There are 5 research stations, the first station is located in the upper reaches of the river, the second to third stations are located in the middle of the river mangrove area and the fifth station is in the estuary mangrove area. The research was conducted using a survey method. Data collection using transects measuring 10 x 10 m at each station. Each observation station was installed with 5 traps and data collection was carried out 3 times at different times. Observations were made during the new moon, half moon and full moon. The total abundance of crabs in Pancer Cengkrong is 28 ind/100m2. Compared to data on the abundance of mud crabs in 2017, there were 31 mud crabs found, while in the research conducted by the author in 2023, there were 28 individuals of the type Scylla spp. So that the abundance of mangrove crabs is less than the previous 5 years. In addition, there were 4 types of crabs caught, namely Scylla serrata, Scylla olivaceae, Scylla tranquebarica, and Scylla paramomasain. The results of the study found 23 ind/100m2 of Scylla serrata, 2 ind/100m2 of Scylla olivaceae, 1 ind/100m2 of Scylla tranquebarica, and 2 ind/100m2 of Scylla paramomasain. Mud crab species show high diversity. High diversity indicates that the environment has good productivity. The overall uniformity index has a low value indicating an unbalanced ecosystem condition. A high dominance index indicates pressure on the environment. The conclusion that can be drawn is that the mangrove crab habitat in Pancer Cengkrong is in good condition, however, the weight and width of the carapace are still not fit for trading and the abundance has decreased from the previous 5 years which could be due to high fishing rates and the presence of predators. The advice that can be given is that crab fishermen can catch crabs around the downstream, namely stations 4 and 5 with a larger number, weight, and carapace width than the other stations. Mud crabs that do not meet the export regulations should be cultivated to get crabs with high selling value.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523080211 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 18 Sep 2023 03:08 |
Last Modified: | 18 Sep 2023 03:08 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202997 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rika Arumdari.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |