Elvira, Rani and Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno,, MS and Budianto, S.Pi, MP, M.Sc (2023) Pengaruh Ekstrak Kasar Daun Kemangi (Ocimum sanctum) terhadap Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas fluorescens secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penyakit pada ikan akibat serangan bakteri dapat mencapai lebih dari 80% pada waktu yang relatif singkat. Terdapat banyak jenis bakteri yang menyerang ikan, salah satunya adalah bakteri P. fluorescens yang menginfeksi ikan air tawar. Bakteri P. fluorescens dapat menyebabkan pembengkakan dan kerusakan pada hati, ginjal, dan limpa pada ikan. Pengobatan untuk penyakit ikan biasanya dilakukan dengan penggunaan antibiotik. Penggunaan antibiotik dalam jangka waktu yang lama akan berdampak negatif. Alternatif penggunaan bahan alami terhadap bakteri P. fluorescens telah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu. Salah satu alternatif bahan alami lain yang dapat digunakan sebagai antibakteri yaitu daun kemangi (O. sanctum) karena mengandung senyawa antibakteri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 – Januari 2023 di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian eksperimental. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 5 perlakuan dengan 3 kali pengulangan dan terdapat dua kontrol. Perlakuan yang diberikan yaitu ekstrak kasar daun kemangi dengan dosis 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm, dan 125 ppm. Kontrol positif dengan menggunakan antibiotik tetracyline (50 ppm) dan kontrol negatif (akuades). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kasar daun kemangi memberikan pengaruh berbeda nyata dalam menghambat pertumbuhan bakteri P. fluorescens. Perlakuan terbaik didapatkan pada dosis A (25 ppm) dengan diameter zona hambat terbesar yaitu 9,75 ± 1,00 mm. Hubungan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak kasar daun kemangi terhadap bakteri P. fluorescens membentuk hubungan linear dengan persamaan y = -0,0155x + 9,3623 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0, 584. Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini yaitu pemberian ekstrak kasar daun kemangi dengan dosis berbeda dapat menghambat pertumbuhan bakteri P. fluorescens. Semakin tinggi dosis ekstrak yang diberikan, semakin kecil diameter zona hambat yang terbentuk. Ekstrak kasar daun kemangi kemangi pada dosis 25 ppm, 50 ppm, dan 75 ppm bersifat bakteriostatik, sedangkan pada dosis 100 ppm dan 125 ppm bersifat bakteriosidal.
English Abstract
Diseases in fish from bacterial attacks can reach more than 80% in a relatively short time. There are many types of bacteria that attack fish, one of which is the P. fluorescens bacteria that infect freshwater fish. P. fluorescens bacteria can cause swelling and damage to the liver, kidneys, and spleen in fish. Treatment for fish diseases is usually carried out with the use of antibiotics. The use of antibiotics over a long period of time will have a negative impact. Alternative use of natural ingredients against P. fluorescens bacteria has been widely practiced by previous researchers. One of the other alternative natural ingredients that can be used as an antibacterial is basil leaves (O. sanctum) because it contain antibacterial compounds. This research was carried out in December 2022 – January 2023 at the Fish Farming Laboratory, Division of Fish Disease and Health, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Brawijaya University, Malang City, East Java. The method used in this study is an experimental research method. The design used in this study was a Complete Randomized Design (RAL) using 5 treatments with 3 repetitions and there were two controls. The treatment given is a crude extract of basil leaves with a dose of 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm, and 125 ppm. Positive control with the use of tetracyline antibiotics (50 ppm) and negative control (aqueous). The results showed that crude extracts of basil leaves exert a markedly different influence in inhibiting the growth of P. fluorescens bacteria. The best treatment was obtained at dose A (25 ppm) with the largest inhibitory zone diameter of 9.75 ± 1.00 mm. The relationship of the inhibitory zone produced by the crude extract of basil leaves to the bacteria P. fluorescens formed a linear relationship with the equation y = -0.0155x + 9.3623 and a coefficient of determination (R2) of 0.584. The conclusion obtained in this study is that giving crude extracts of basil leaves at different doses can inhibit the growth of P. fluorescens bacteria. The higher the dose of the extract given, the smaller the diameter of the inhibitory zone formed. Crude extracts of basil leaves at doses of 25 ppm, 50 ppm, and 75 ppm are bacteriostatic, while at doses of 100 ppm and 125 ppm are bactericidal.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523080206 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 18 Sep 2023 02:47 |
Last Modified: | 18 Sep 2023 02:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202990 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rani Elvira.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |