Yulenta, Novita Krisna and Prof. Dr. Ir. Pudji Purwanti,, MP (2023) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Nelayan Gillnet di Desa Tambakrejo Kabupaten Blitar Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Potensi perikanan tangkap di pantai tambakrejo yang melimpah sehingga sebagian besar masyarakat bekerja sebagai nelayan, dimana sumber penghasilan utama berasal dari laut. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga tidak hanya mengandalkan pendapatan dari melaut, namun sebagian dari istri nelayan juga ikut dalam mengolah hasil tangkapan atau berjualan, untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. Beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga nelayan adalah curahan waktu kerja nelayan dan istri, jumlah anggota keluarga, umur dan tingkat pendidikan nelayan. Tujuan dari penelitian yaitu: (1) Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang dapat diakses rumah tangga nelayan gillnet pantai Tambakrejo. (2) Menganalisis tingkat pendapatan rumah tangga. (3) Menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga nelayan. Jenis penelitian ini adalah adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara variabel satu dengan lainnya dengan pendekatan cross sectional dimana penelitian ini mendapatkan data sesuai dengan kondisi saat penelitian berlangsung. Nelayan armada kapal kecil dengan alat tangkap yang digunakan adalah gillnet. Jumlah sampel sebanyak 35 responden rumah tangga nelayan. Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor terhadap pendapatan rumah tangga nelayan terlebih dahulu menghitung pendapatan yang didapat oleh rumah tangga nelayan gillnet, selanjutnya dianalisis faktor yang mempengaruhi pendapatan dengan uji regresi linier berganda. Hasil pendapatan melaut didominasi pendapatan kisaran Rp 18.000.000 – Rp 45.000.000 sebanyak 20 responden (57%). Sedangkan pendapatan non melaut kisaran Rp 1.100.000 – Rp 6.900.000 sebanyak 10 responden (50%). Pendapata total rumah tangga nelayan didominasi kisaran Rp 18.000.000 – Rp 39.500.000 sebanyak 10 rumah tangga (29%). Pengeluaran pangan pada rumah tangga nelayan mengalokasikan sebesar 29,718%. Sedangkan untuk pengeluaran non pangan mengalokasikan sebanyak 21,30%. Curahan waktu nelayan di bidang perikanan ketika musim puncak nelayan melaut 7 hari berlangsung selama 4 bulan berangkat pukul 04.00 hingga pukul 10.00 artinya rata-rata curahan waktu kerja sekitar 89,94 HOK. Curahan waktu kerja nelayan non perikanan (pertanian) dilakukan 3 sampai 6 hari berangkat pukul 07.00 hingga 11.00 sehingga rata-rata curahan waktu kerjanya sekitar 12,4 HOK. Sedangkan curahan waktu kerja istri nelayan terdapat 10 orang yang bekerja sebagai pedagang ikan atau olahan ikan, dilakukan sekitar 5-7 hari dimulai pukul 07.00 hingga 15.00, rata-rata curahan waktu yang dikeluarkan sekitar 22 HOK. Pada penelitian ini, variabel independent (Y) yaitu pendapatan dengan variabel dependen terdiri dari curahan waktu kerja nelayan (X1), curahan waktu kerja istri (X2), jumlah anggota keluarga (X3), umur nelayan (X4) dan tingkat pendidikan nelayan (X5). Berdasarkan analisis linier berganda didapatkan model regresi pendapatan -8.911 + 8.263X1 + 8.477X2 + 5.341X3 + 2.320X4 + 8.858X5 + e. Hasil tersebut menunjukkan koefisien regresi bernilai positif berarti variabel memiliki hubungan searah terhadap pendapatan. Hasil R square pendapatan 14,4% menunjukkan bahwa keragaman konsumsi pangan ditentukan atau dijelaskan oleh variabel bebas dan sisanya 85,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Uji F dari variabel independen pendapatan berpengaruh secara simultan terhdapa variabel dependen. Hasil uji t untuk pendapatan faktor yang tidak mempengaruhi secara signifikan yaitu umur (X4). Mayoritas rumah tangga nelayan gillnet desa tambakrejo dalam memenuhi kebutuhan tidak hanya mengandalkan hasil laut. Responden bekerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan pokok sebagai petani, peternak dan penjual. Beberapa dari istri nelayan juga bekerja sebagai pedagang ikan. Faktor yang tidak mempengaruhi pendapatan nelayan yaitu umur tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan. Saran bagi peneliti diharapkan untuk dapat menambah variabel lain dan dengan hasil yang terbaik. Untuk rumah tangga nelayan dapat mengelola keuangan atau pendapatan rumah tangga dengan baik, memprioritaskan pengeluaran untuk hal lebih penting seperti pendidikan, nelayan diharapkan dapat mencari alternative pekerjaan lain juga bagi istri untuk meningkatakan perekonomian. Bagi pemerintah diharapkan memberikan akses pedidikan yang mudah guna memiliki pengetahuan sehingga meningkatkan skill untuk pekerjaan lain.
English Abstract
The potential of capture fisheries on Tambakrejo Beach is abundant so that most people work as fishermen, where the main source of income comes from the sea. To meet household needs, not only relying on income from fishing, but some of the fishermen's wives also participate in processing catches or selling, to increase household income. Some factors that affect fishermen's household income are the outpouring of working time of fishermen and wives, the number of family members, the age and education level of fishermen. The objectives of the study are: (1) Identify the types of jobs that can be accessed by Tambakrejo beach gillnet fishing households. (2) Analyze household income levels. (3) Analyze what factors affect fishermen's household income. This type of research is an analytical research that aims to determine the relationship or influence between variables with one another with a cross sectional approach where this research gets data according to the conditions when the research takes place. Fishermen are fleets of small boats with fishing gear used is gillnet. The sample size was 35 respondents of fishing households. To determine the effect of factors on fishermen's household income, first calculate the income obtained by gillnet fishing households, then analyze the factors that affect income with multiple linear regression tests. The results of fishing income were dominated by income in the range of Rp 18,000,000 – Rp 45,000,000 as many as 20 respondents (57%). Meanwhile, non-marine income ranges from Rp 1,100,000 – Rp 6,900,000 as many as 10 respondents (50%). The opinion of the total fisherman households is dominated by the range of Rp 18,000,000 – Rp 39,500,000 as many as 10 households (29%). Food expenditure in fishing households is allocated 29.718%. Meanwhile, non-food expenditure allocated 21.30%. The outpouring of fishermen's time in the fisheries sector during the peak season of fishermen going to sea for 7 days lasts for 4 months, departing at 04.00 to 10.00, meaning that the average outpouring of working time is around 89.94 HOK. The outpouring of working time for non-fishermen (agriculture) is carried out 3 to 6 days departing at 07.00 to 11.00 so that the average outpouring of working time is around 12.4 HOK. While the outpouring of work time of fishermen's wives there are 10 people who work as fish traders or processed fish, carried out around 5-7 days from 07.00 to 15.00, the average outpouring of time spent is around 22 HOK. In this study, the independent variable (Y), namely income with the dependent variable consists of the outpouring of fishermen's working time (X1), the outpouring of wives' working time (X2), the number of family members (X3), the age of fishermen (X4) and the level of fishermen's education (X5). Based on multiple linear analysis, an income regression model of -8.911 + 8.263X1 + 8.477X2 + 5.341X3 + 2.320X4 + 8.858X5 + e. These results show that a positive regression coefficient means that the variable has a unidirectional relationship with income. R square revenue yield 14.4% indicated that the diversity of food consumption was determined or explained by independent variables and the remaining 85.6% was explained by other variables outside the model. Test F of the independent variable income has an effect simultaneously on the dependent variable. The t-test results for income factors that do not affect significantly are age (X4). The majority of gillnet fishing households in tambakrejo village in meeting their needs do not only rely on marine products. Respondents worked side-by-side to meet basic needs as farmers, ranchers and sellers. Some of the fishermen's wives also work as fish traders. The factor that does not affect the income of fishermen is that age does not significantly affect income. Suggestions for researchers are expected to be able to add other variables and with the best results. For fishermen households can manage finances or household income well, prioritize spending on more important things such as education, fishermen are expected to find other alternative jobs also for wives to improve the economy. For the government, it is expected to provide easy access to education to have knowledge so as to improve skills for other jobs.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0523080184 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing) |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan |
| Depositing User: | Sugeng Moelyono |
| Date Deposited: | 14 Sep 2023 02:42 |
| Last Modified: | 14 Sep 2023 02:42 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202926 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Novita Krisna Yulenta.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |