Bentuk dan Faktor-Faktor Terjadinya Kesenjangan Sosial Antar Nelayan Di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Pacitan.

Ramadani, Novita Afifah and Dr. Ir. Edi Susilo,, MS. (2023) Bentuk dan Faktor-Faktor Terjadinya Kesenjangan Sosial Antar Nelayan Di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Pacitan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kesenjangan sosial merupakan tantangan utama yang dihadapi banyak masyarakat saat ini, dan dapat berdampak serius terhadap integrasi sosial dan pertumbuhan ekonomi. Ketika ada kesenjangan yang besar antara kelompok masyarakat yang berbeda, hal ini dapat menyebabkan keresahan sosial, kejahatan, dan masalah lain yang dapat menyulitkan masyarakat untuk berfungsi secara efektif. Kecamatan Pacitan memiliki potensi yang unik dan menjadi komoditi utama masyarakat, terutama dari sektor perikanan. Nelayan pada PPP Tamperan sebagian besar berpenghasilan cukup tinggi yakni diatas UMR Pacitan setiap bulannya. Mengingat produksi hasil laut yang diperoleh nelayan sangatlah besar dan potensi sumber daya laut yang sangat berlimpah. Akan tetapi dengan adanya fakta ini masih terjadi kesenjangan sosial antar nelayan. Meskipun pemerintah telah menciptakan berbagai program untuk menanggulangi kesenjangan sosial, pada kenyataannya kesenjangan sosial masih tetap ada. Penelitian Skripsi dilaksanakan pada bulan Mei hingga juni 2023 di Wilayah Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Desa Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan. Menggunakan metode penelitian kualitatif. Jenis data Deskriptif dan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan tringulasi (observasi, wawancara dan dokumentasi). Metode analisis data menggunakan Miles and Huberman yakni dengan pengumpulan data, reduksi data, Penyajian data dan kesmpulan. Hasil dari penelitian ini nelayan Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan terdapat nelayan andon atau nelayan pendatang dan nelayan lokal yang didominasi oleh nelayan perahu daplan, sedangkan nelayan andon dengan kapal sekoci didominasi oleh nelayan yang berasal dari Kota Makassar, Sulawesi sedangkan untuk nelayan andon dengan kapal slerek didominasi oleh nelayan yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah dan Nelayan Banyuwangi. Bentuk-bentuk kesenjangan sosial antar nelayan PPP Tamperan diantara lain adalah kesenjangan pendapatan yang diperoleh nelayan dan kesenjangan Kualitas Sumberdaya Manusia, Kesenjangan budaya. Faktor-Faktor Kesenjangan sosial antar nelayan PPP Tamperan terdapat dua faktor yakni faktor internal dan juga eksternal. Faktor internal dikarenakan oleh perilaku konsumtif dan kemampuan membuat keputusan. Faktor eksternal dikarenakan oleh keterbatasan alat tangkap yang dimiliki nelayan dan persaingan penangkapan ikan. Pemerintah telah menerapkan kebijakan Ekonomi Berkeadilan guna mengurangi adanya kesenjangan sosial. Kebijakan ekonomi berkeadilan ini mencakup 3 (tiga) bidang utama yaitu kebijakan berbasis lahan, kebijakan berbasis peluang dan strategi peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Kebijakan berbasis lahan dan peluang yakni seperti setiap orang berhak untuk mendapatkan akses ke pelabuhan untuk bongkar dan muat dan memberikan fasilitas yang sama untuk para nelayan andon maupun nelayan lokal, hingga kebijakan berbasis kapasitas sumber daya manusia yang setiap ada program pelatihan semua nelayan juga akan mendapatkan pelatihan yang sama. Saran untuk penelitian ini dari segi akademis ialah terdapat tiga proposisi yakni yang pertama kesenjangan sosial akan terus berlanjut jika kualitas sumberdaya nelayan rendah. Kedua yakni kesenjangan sosial dapat berkurang dengan adanya kesadaran diri nelayan akan pentingnya pendidikan. Ketiga ialah kesenjangan sosial dapat berkurang bila pemerintah memberikan program serta penyuluhan akan pentingnya pendidikan. Segi praktis saran penelitian ini bagi Dinas Perikanan perlu adanya penyuluhan mengenai manajeman terutama manajeman pengelolaan keuangan, Bagi Instansi Terkait yang telah bekerja sama dengan Dinas Perikanan Pacitan diharapkan dapat lebih membantu untuk pengelolaan UPT Tamperan dan membantu nelayan Tamperan untuk memberikan edukasi mengenai perilaku konsumtif dan manajeman. Perguruan Tinggi diharapkan dapat membagikan dan menyebarkan hasil penelitian kepada masyarakat secara luas. Melalui publikasi, seminar, konferensi, dan platform online, perguruan tinggi dapat membagikan temuan dan rekomendasi penelitian kepada pemangku kepentingan yang relevan. Mahasiswa juga diharapkan dapat melanjutkan analisis mendalam mengenai potensi konflik dan dampak kesenjangan sosial jika terus berlanjut.

English Abstract

Social inequality is a major challenge facing many societies today, and can have a serious impact on social integration and economic growth. When there is a large gap between different groups of people, this can lead to social unrest, crime and other problems that can make it difficult for society to function effectively. Pacitan sub-district has unique potential and is the main commodity of the community, especially from the fisheries sector. Most of the fishermen at PPP Tamperan earn a fairly high income, which is above the Pacitan UMR every month. Given the production of marine products obtained by fishermen is very large and the potential of marine resources is very abundant. However, with this fact there is still a social gap between fishermen. Although the government has created various programs to overcome social inequality, in reality social inequality still exists. The research carried out from May to June 2023 in the Tamperan Coastal Fishing Port (PPP) Area, Sidoharjo Village, Pacitan District, Pacitan Regency. Using qualitative research methods. Descriptive data type and primary and secondary data sources. Data collection techniques using tringulation (observation, interviews and documentation). Data analysis methods using Miles and Huberman, namely by collecting data, reducing data, presenting data and conclusions. The result of this research is that there are andon fishermen or migrant fishermen and local fishermen who are dominated by daplan boat fishermen, while andon fishermen with boats are dominated by fishermen from Makassar City, Sulawesi while for andon fishermen with slerek boats are dominated by fishermen from Pekalongan, Central Java and Banyuwangi fishermen. The forms of social inequality between fishermen of PPP Tamperan include income gaps obtained by fishermen and gaps in Human Resource Quality, Cultural gaps. Factors Social gap between fishermen PPP Tamperan there are two factors namely internal and external factors. Internal factors are due to consumptive behavior and the ability to make decisions. External factors are due to the limitations of fishing gear owned by fishermen and fishing competition. The government has implemented a Fair Economy policy to reduce social inequality. This equitable economic policy covers 3 (three) main areas, namely land-based policies, opportunity-based policies and human resource capacity building strategies. Land-based policies and opportunities such as everyone has the right to gain access to the port for loading and unloading and provide the same facilities for andon fishermen and local fishermen, to human resource capacity-based policies that every time there is a training program all fishermen will also get the same training. Suggestions for this research from an academic perspective are three propositions, namely the first social inequality will continue if the quality of fishermen's resources is low. Second, social inequality can be reduced by fishermen's self-awareness of the importance of education. Third, the social gap can be reduced if the government provides programs and counseling on the importance of education. The practical side of this research suggestion for the Fisheries Service needs counseling on management, especially financial management management, for related agencies that have collaborated with the Pacitan Fisheries Service is expected to be more helpful for the management of UPT Tamperan and help Tamperan fishermen to provide education about consumptive behavior and management. Universities are expected to share and disseminate research results to the public at large. Through publications, seminars, conferences and online platforms, universities can share research findings and recommendations with relevant stakeholders. Students are also expected to continue in-depth analysis of potential conflicts and the impact of social inequality if it continues.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080183
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 14 Sep 2023 02:38
Last Modified: 14 Sep 2023 02:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202925
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Novita Afifah Ramadani.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item