Struktur Komunitas Crustacea Pada Ekosistem Mangrove di Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna

Naufal, Nabil and Ade Yamindago,, S.Kel, Mp, M.Sc, Ph.D and M. Arif As’adi,, S.Kel, M.Sc (2023) Struktur Komunitas Crustacea Pada Ekosistem Mangrove di Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ekosistem mangrove adalah kesatuan antara mangrove, hewan dan organisme lain yang saling berinteraksi antara sesamanya dengan lingkungannya. Crustacea merupakan subfilum dari Arthropoda yang sebagian besar hidup pada wilayah perairan yang didalamnya termasuk lobster, teritip, udang dan kepiting. Struktur komunitas merupakan suatu gambaran umum mengenai suatu komunitas dan karakteristiknya. Struktur komunitas di suatu tempat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, pH, salinitas, DO dan substrat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2023 Metode yang digunakan untuk menentukan stasiun dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Stasiun 1 merupakan area mangrove dengan jenis mangrove dominan Ceriops tagal serta substrat berpasir. Sedangkan stasiun 2 merupakan area mangrove dengan jenis dominan Rizhopora mucronata serta substrat lumpur. Pengambilan sampel menggunakan dua jenis metode transek yaitu transek garis dan transek kuadran. Transek garis yang digunakan berukuran 50 meter dan transek kuadran/plot berukuran 1x1 m2. Pengambilan data dilakukan dengan meletakkan transek kuadran 1x1 m2 disepanjang transek garis berukuran 50 m sebanyak 5 titik dengan 2 kali pengulangan sehingga pada masing-masing stasiun tedapat 10 plot pengambilan sampel. Parameter lingkungan yang diukur meliputi suhu, salinitas, pH dan substrat. Pada penelitian ini ditemukan 8 spesies Crustacea yang terdiri dari 7 spesies kepiting dan 1 spesies kelomang. Struktur Komunitas Crustacea terdiri dari kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi. Kelimpahan (D) rata-rata Crustacea pada stasiun 1 dengan nilai 2,089 ind/m2 sedangkan pada stasiun 2 sebesar 0,8 ind/m2. Nilai Indeks Keanekaragaman Shannon Wiener (H’) pada stasiun 1 sebesar 0,150 sedangkan pada stasiun 2 sebesar 0,143, nilai keanekaragaman pada kedua stasiun tersebut termasuk dalam kategori rendah. Nilai Indeks Keseragaman (E) pada stasiun 1 sebesar 0,747 dan pada stasiun 2 sebesar 0,712, nilai keseragaman pada dua stasiun tersebut termasuk dalam kategori sedang. Nilai Indeks Dominansi pada stasiun 1 sebesar 0,061 dan pada stasiun 2 sebesar 0,055, nilai dominansi pada kedua stasiun termasuk kedalam kategori rendah. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil beberapa parameter lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan Crustacea seperti pH dan substrat. Sedangkan parameter lainnya seperti suhu, salinitas dan DO berada pada kisaran yang kurang optimal bagi pertumbuhan Crustacea, hal ini disebabkan karena area stasiun penelitian merupakan area terbuka yang terkena paparan sinar matahari langsung sehingga menyebabkan tingginya suhu. Suhu yang tinggi akan meningkatkan penguapan air dan konsentrasi garam dalam air, sehingga salinitas meningkat. Peningkatan suhu juga akan meningkatkan aktivitas biologis organisme perairan yang memerlukan oksigen yang dapat menyebabkan penurunan DO.

English Abstract

This study was conducted in June 2023 The method used to determine the station in this study is the purposive sampling method. Station 1 is a mangrove area with dominant mangrove species Ceriops tagal and sandy substrate. While station 2 is a mangrove area with the dominant type of Rizhopora mucronata and mud substrate. Sampling uses two types of transect methods, namely line transects and quadrant transects. The line transect used is 50 meters and the quadrant transect/plot is 1x1 m2. Data collection was carried out by placing a 1x1 m2 quadrant transect along a 50 m line transect with 2 repetitions so that at each station there were 10 sampling plots. Environmental parameters measured include temperature, salinity, pH and substrate. In this study, 8 species of crustaceans were found consisting of 7 species of crabs and 1 species of hermit crabs. The structure of the Crustacean Community consists of abundance, diversity, uniformity and dominance. The average abundance (D) of crustaceans at station 1 with a value of 2.089 ind/m2 while at station 2 it was 0.8 ind/m2. The Shannon Wiener Diversity Index (H') value at station 1 was 0.150 while at station 2 at 0.143, the diversity value at both stations was in the low category. The Uniformity Index (E) value at station 1 is 0.747 and at station 2 is 0.712, the uniformity value at the two stations is included in the medium category. The Dominance Index value at station 1 is 0.061 and at station 2 is 0.055, the dominance value at both stations is included in the low category. Based on the results of the study, several environmental parameters were obtained that are optimal for crustacean growth such as pH and substrate. While other parameters such as temperature, salinity and DO are in a range that is less than optimal for crustacean growth, this is because the research station area is an open area exposed to direct sunlight, causing high temperatures. High temperatures will increase the evaporation of water and the concentration of salt in the water, so salinity increases. Increased temperatures will also increase the biological activity of aquatic organisms that require oxygen which can cause a decrease in DO.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080172
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 14 Sep 2023 01:13
Last Modified: 14 Sep 2023 01:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202914
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nabil Naufal.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item