Analisis Hasil Tangkapan Kakap Merah (Lutjanus spp.) di Pelabuhan Tangkahan Kandangsemangkon, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur

Sugianto, Maysella Regita Angelycahya and Ledhyane Ika Harlyan,, S.Pi, M.Sc, Ph.D and Dr. Ir. Tri Djoko Lelono,, M.Si (2023) Analisis Hasil Tangkapan Kakap Merah (Lutjanus spp.) di Pelabuhan Tangkahan Kandangsemangkon, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Secara umum, kegiatan pencatatan data hasil tangkapan dilakukan oleh enumerator pada instansi seperti pelabuhan perikanan. Pencatatan ini dilakukan di tempat pendaratan ikan yang masih beroperasi. Enumerator akan mengumpulkan beberapa data, seperti jumlah dan jenis hasil tangkapan, data alat tangkap, data kapal, data lama pengoperasian alat tangkap, dan data daerah penangkapan. Data tersebut kemudian di rekapitulasi menjadi data tahunan dan dilaporkan kepada pemerintah pusat (KKP) lalu diolah menjadi hasil akhir berupa data statistik perikanan daerah. Data statistik ini berguna untuk mengetahui tingkat pemanfaatan sumber daya ikan pada suatu wilayah. Kabupaten Lamongan merupakan kabupaten yang memiliki potensi terhadap perikanan tangkapnya. Terdapat 5 (lima) tempat pendaratan ikan yang mendukung berjalannya aktivitas penangkapan, di antaranya PPN Brondong, TPI Kranji, TPI Weru, TPI Labuhan, dan TPI Lohgung. Namun, masih terdapat tempat pendaratan ikan yang tidak terlaporkan dengan baik. Tempat pendaratan ikan yang tidak terlapor hasil perikanannya pada instansi pemerintah disebut tangkahan. Salah satu tangkahan yang berada di Kabupaten Lamongan adalah Pelabuhan Tangkahan Kandangsemangkon. Pendaratan yang dilakukan di Pelabuhan Tangkahan Kandangsemangkon juga mendaratkan ikan kakap merah yang termasuk ikan bernilai ekonomis tinggi. Jika pendaratan di Pelabuhan Tangkahan Kandangsemangkon terus dilakukan maka data terkait hasil tangkapan perikanan kakap merah di Kabupaten Lamongan dapat dikatakan kurang akurat. Oleh karena itu, penelitian dengan topik pencatatan data dilakukan dengan tujuan mengetahui jumlah perikanan kakap merah yang tidak terlapor dalam data akhir yang dimiliki oleh pemerintah pusat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi komposisi perikanan kakap merah (Lutjanus spp.) dan target pendukung di Pelabuhan Tangkahan Kandangsemangkon, Kabupaten Lamongan, membuat peta distribusi daerah penangkapan ikan kakap merah (Lutjanus spp.) di Pelabuhan Tangkahan Kandangsemangkon, Kabupaten Lamongan, dan menganalisis volume produksi perikanan kakap merah (Lutjanus spp.) di Pelabuhan Tangkahan Kandangsemangkon, Kabupaten Lamongan Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Tangkahan Kandangsemangkon, Kabupaten Lamongan untuk memperoleh data primer, yaitu data hasil tangkapan kakap merah (Lutjanus spp.) dan daerah penangkapan ikan oleh nelayan Kandangsemangkon. Data primer ini diperoleh dengan melakukan wawancara dengan nelayan dan mencatat hasil tangkapan secara langsung di Pelabuhan Tangkahan Kandangsemangkon. Data sekunder berupa data statistik hasil tangkapan PPN Brondong tahun 2018 – 2023. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian analisis hasil tangkapan kakap merah (Lutjanus spp.) di Pelabuhan Tangkahan Kandangsemangkon adalah dengan metode identifikasi spesies dan metode kategorisasi spesies menggunakan pohon keputusan untuk memperoleh kategorisasi spesies hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Tangkahan Brondong. Metode yang digunakan untuk mengetahui persebaran daerah hasil tangkapan kakap merah, yaitu dengan participatory mapping. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui volume hasil tangkapan kakap merah (Lutjanus spp.) di Pelabuhan Tangkahan Kandangsemangkon adalah dengan menggunakan membagi jumlah hasil tangkapan kakap merah di Pelabuhan Tangkahan Kandangsemangkon dengan pembagi berupa seluruh hasil tangkapan kakap merah di tempat pendaratan yang tercatat (PPN Brondong) dan tidak tercatat (tangkahan) Analisis volume produksi kakap merah (Lutjanus spp.) yang didaratkan di Pelabuhan Tangkahan Kandangsemangkon adalah sebesar 55,15%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 55.15% hasil tangkapan kakap merah (Lutjanus spp.) yang tidak tercatat dan tidak terlapor di instansi terkait (Pelabuhan Perikanan Nusantara/Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lamongan), dan merupakan lost data (data yang hilang). Hasil analisis metode indetifikasi spesies untuk mengategorisasikan spesies, yaitu ditemukan 7 spesies target, 3 spesies sekunder utama, dan 9 spesies sekunder minor. Distribusi daerah penangkapan kakap merah (Lutjanus spp.) dominan di perairan Pulau Bawean, Pulau Masalembu, Perairan Batakan, dan Pulau Matasiri. Persebaran daerah penangkapan ikan ini masih berada di dalam lingkup perairan Laut Jawa dan mayoritas penangkapan dilakukan di WPPNRI 712. Adanya tumpang tindih habitat kakap merah (Lutjanus spp.) dengan spesies yang lain, menyebabkan penangkapan ikan kakap merah (Lutjanus spp.) tertangkap bersamaan dengan spesies yang lain.

English Abstract

In general, the activity of recording data on catches is carried out by enumerator sat agencies such as fishing ports. This recording is done at fish landing sites that are still operating. The enumerator will collect some data, such as the amount and type of catch, ffishing gear data, vessel data, length of time at sea, and fishing ground data. the data is then recapitulated into annual data and reported to the central government (KKP) and then processed into the final result in the form or regional fisheries statistics. This statistical data is useful to determine the level of utilization of fish resources in area. Lamongan regency is a district that has the potential for capture fisheries. There are 5 (five) fish landing sites that support fishing activities, including Brondong Fishing Port, Kranji Fish Landing Site, Weru Fish Landing Sites, Labuhan Fish Landing Sites and Lohgung Fish Landing Sites. However, there are still fish landing sites that are not well reported. Fish landing sites whose fishery results are not reported to government agencies are called small landing site. One of the small landing site in Lamongan Regency is the Kandangsemangkon Small Landing Site. The landing at Kandangsemangkon Small Landing Site also landed red snapper, which is a fish with high economic value. If the landing at Kandangsemangkon Small Landing Site continues, the data related to red snapper catches in Lamongan Regency can be said to be inaccurate. Therefore, research with the topic of data recording was carried out with the aim of knowing the number of red snapper fisheries that were not reported in the final data held by the central government. The aims of this research are identifying the composition of the Red Snapper (Lutjanus spp.) fishery and supporting targets at Kandangsemangkon Small Landing Site, Lamongan Regency, making a map of the distribution of red snapper (Lutjanus spp.) fishing grounds at Kandangsemangkon Small Landing Site, Lamongan Regency, and analyzing the production volume of red snapper (Lutjanus spp.) at Kandangsemangkon Small Landing Site, Lamongan Regency This research was conducted at Kandangsemangkon Small Landing Site, Lamongan Regency, to obtain primary data, namely red snapper catches (Lutjanus spp.) and fishing grounds by Kandangsemangkon fishermen. This primary data was obtained by conducting interviews with fishermen and recording catches directly at Kandangsemangkon Small Landing Site. Secondary data is in the form of statistical data on the catch of the Brondong Fishing Port in 2018 – 2023. The analytical method used in the research on the analysis of catches for red snapper (LutjanusI spp.) at Kandangsemangkon Small Landing Site, is the species identification method and the species categorization method using a decision tree to obtain the categorization of the species caught landed at Kandangsemangkon Small Landing Site. The method used to determine the distribution of red snapper catches is participatory mapping. The analytical method used to determine the catch volume of red snapper (Lutjanus spp.) at Kandangsemangkon Small Landing Site is to devide the number of catches of red snapper at Kandangsemangkon Small Landing Site is to devide the number of catches of red snapper at Kandangsemangkon Small Landing Site dividing the total catch of red snapper at the recorded landing site (Brondong Fishing Port), dan unrecorded (Small Landing Site). Analysis of the production volume of the captured red snapper (Lutjanus spp.) was 55.15%. This shows that there is 55.15% of the catch of red snapper (Lutjanus spp.) which is not recorded and not reported in the relevant agencies (Brondong Fishing Port/Lamongan Regency Maritime Affairs and Fisheries Service), and constitutes lost data. The results of the analysis of species identification methods to categorize species, namely found 7 target species, 3 main secondary species, and 9 minor secondary species. The distribution of fishing grounds for red snapper (Lutjanus spp.) is dominant in the waters of Bawean Island, Masalembu Island, Baakan Waters and Matasiri Island. The distribution of these fishing grounds is still within the scope of the Java Sea waters and the majority of fishing is in WPPNRI 712. There is overlapping habitat for red snapper (Lutjanus spp.) with other species, causing red snapper to be caught together with other species.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080149
Uncontrolled Keywords: kakap merah, tangkahan, kategorisasi spesies pendukung, pemetaan partisipatif,red snapper, small landing site, species categorization, participatory mapping
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 08 Sep 2023 01:46
Last Modified: 08 Sep 2023 01:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202853
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Maysella Regita Angelycahya Sugianto.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item