Analisis Indeks Kesesuaian Garam (Ikg) Untuk Kesesuaian Lahan Produksi Garam Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Jawa Barat

Tussalamah, Khanifah and Ir. Bambang Semedi,, M.Sc., Ph.D and Mochamad Arif Zainul Arif,, S.Kel., M.Sc (2023) Analisis Indeks Kesesuaian Garam (Ikg) Untuk Kesesuaian Lahan Produksi Garam Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Garam merupakan komoditas politik melihat bagaimana peranan esensial garam sebagai ketahanan pangan dan memenuhu gizi nasional serta sebagai bahan baku industri nasional. Secara fisik, garam adalah padatan berwarna putih Kristal yang merupakan senyawa daengan bagian terbesar yaitu natrium klorida (80%). Terdapat senyawa lain dalam Natrium Klorida yakni kalsium sulfat (CaSO4), magnesium sulfat (MgSO4), magensium klorida (MgCl2), dan lain-lain. Garam terbagi dua klasifikasi yaitu garam rumah tangga dan garam iindustri. Permintaan garam yang meningkat setiap tahunnya yang diimbangi dengan tingkat hasil produksi garam nasional menjadi permasalahan pemerintah dalam memenuhi swasembada garam nasional. Terjadinya gap ketidakseimbangan tersebut pemerintah melakukan langkah memasukan garam impor untuk menutupi kekurangan tersebut. Tindakan tersebut mengakibatkan dapat merugikan petani tambak garam nasional. Terjadinya permasalahan tersebut perlu dilakukan analisis evaluasi kesesuaian lahan guna meningkatkan tingkat hasil produksi garam pada lahan produksi Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Analisis kesesuaian garam menggunakan parameter tekstur tanah, permeabilitas tanah, kejenuhan air baku, curah hujan, suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, dan lama penyinaran matahari. Analisis kesesuaian garam dilakukan sebagai salah satu upaya mendukung swasembada garam nasional. Evaluasi kesesuaian lahan berguna untuk memprediksi permasalahan yang akan terjadi selama proses produksi garam. Pemilihan lokasi produksi yang kurang sesuai akan menyebabkan permasalahan tersendiri untuk petani tambak garam diantaranya menimbulkan peningkatan biaya operasional produksi, tingkat kualitas produksi dan tingkat kuantitas produksi garam. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2022 hingga April 2023. Pengambilan data untuk analisis tekstur tanah, permeabilitas tanah, dan kejenuhan air baku dilakukan di lokasi sentra garam Kecamatan Kandanghaur yang dilakukan pada bulan April 2023 dan dianalisis di Laboratorium Ilmu Tanah, Universitas Islam Malang. Analisis dan pengukuran parameter curah hujan, suhu udara, kecepatan angin, kelembaban udara, dan lama penyinaran matahari diperoleh dari Stasiun Klimatologi Kertajati dan Stasiun Klimatologi Penggung yang disimulasikan pada April 2022 hingga Apriil 2023. Data sekunder yang digunakan dilakukan perhitungan menggunakan Microsoft Excel. Hasil data pengukuran tersebut kemudian dilakukan skoring menggunakan nilai Indeks Kesesuain Garam (IKG).Jenis tekstur tanah pada wilayah Kecamatan Kandanghaur didominasi oleh liat dan lempung sehingga termasuk kategori S1 (Sangat Sesuai). Tekstur tanah mempengaruhi permeabilitas tanah dimana permeabilitas tanah pada wilayah tersebut termasuk kategori S3 (Sesuai Bersyarat). Hasil yang kurang sesuai tersebut disebabkan pada saat pengambilan data lahan produksi garam belum siap untuk digunakan. Kejenuhan air baku pada wilayah tersebut didapatkan dari air kolam tua sehingga hasil yang diperoleh termasuk kategori S1 (Sangat Sesuai). Parameter iklim meliputi curah hujan yang termasuk kategori S1 (Sangat Sesuai), suhu udara ketegori S2 (Cukup Sesuai), kelembaban udara kategori S3 (Sesuai Bersyarat), kecepatan angin ketegori S3 (Sesuai Bersyarat), dan lama penyinaran matahari kategori S2 (Cukup Sesuai). Hasil analisis Indeks Kesesuaian Garam (IKG) pada lokasi produksi garam Kecamatan Kandanghaur didapatkan nilai IKG sebesar 75%, dimana menunjukan lahan tersebut S3 (Sesuai Bersyarat) sebagai lahan produksi garam.

English Abstract

The occurrence of these problems requires a land suitability evaluation analysis to increase the level of salt production on production land in Kandanghaur Sub-district, Indramayu Regency, West Java. The analysis of salt suitability uses the parameters of soil texture, soil permeability, raw water saturation, rainfall, air temperature, air humidity, wind speed, and length of sunshine. Salt suitability analysis is conducted as one of the efforts to support national salt self-sufficiency. Evaluation of land suitability is useful for predicting problems that will occur during the salt production process. Selection of an inappropriate production location will cause its own problems for salt farmers, including an increase in production operational costs, the level of production quality and the level of quantity of salt production. The research was conducted from April 2022 to April 2023. Data collection for analysis of soil texture, soil permeability, and raw water saturation was carried out at the location of the salt center of Kandanghaur District in April 2023 and analyzed at the Soil Science Laboratory, Islamic University of Malang. Analysis and measurement of rainfall parameters, air temperature, wind speed, air humidity, and sunshine duration were obtained from Kertajati Climatology Station and Penggung Climatology Station simulated from April 2022 to Apriil 2023. The secondary data used was calculated using Microsoft Excel. The results of the measurement data were then scored using the Salt Suitability Index (IKG) value. The type of soil texture in the Kandanghaur Sub-district area is dominated by clay and loam so that it is included in the S1 (Very Suitable) category. Soil texture affects soil permeability where soil permeability in the area is categorized as S3 (Conditionally Suitable). The unsuitable results are due to the fact that at the time of data collection the salt production land was not ready for use. Saturation of raw water in the area is obtained from old pond water so that the results obtained are in the S1 (Very Suitable) category. Climatic parameters include rainfall which is included in the S1 (Very Suitable) category, S2 (Moderately Suitable) category air temperature, S3 (Conditionally Suitable) category air humidity, S3 (Conditionally Suitable) category wind speed, and S2 (Moderately Suitable) category sunshine duration. The results of the Salt Suitability Index (IKG) analysis on the location of salt production in Kandanghaur Subdistrict obtained an IKG value of 75%, which indicates that the land is S3 (Conditionally Suitable) as salt production land.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080139
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 07 Sep 2023 02:22
Last Modified: 07 Sep 2023 02:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202821
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Khanifah Tussalamah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item