Perencanaan Dan Kelayakan Pengembangan Usaha Pengolahan Kopi Mangrove (Rhizophora Apiculata Bi.) di CMC Tiga Warna

Rahman, Emha Helmy and Prof. Dr. Ir. Nuddin Harahab,, MP (2023) Perencanaan Dan Kelayakan Pengembangan Usaha Pengolahan Kopi Mangrove (Rhizophora Apiculata Bi.) di CMC Tiga Warna. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha pengolahan kopi mangrove (Rhizophora apiculata BI), merupakan salah satu dari beberapa perencanaan usaha pengolahan yang ada di CMC Tiga Warna. Bermodalkan buah tanaman mangrove dari kawasan konservasi mangrove, penulis berencana membuat pengolahan kopi yang terbuat dari buah mangrove. Tanaman mangrove dapat menghasilkan buah yang cukup memadahi di musim tertentu. Komoditas mangrove di CMC Tiga Warna ini salah satunya adalah Rhizphora apiculata BI. Tujuan dilakukannya penelitian adalah 1) Menganalisis kelayakan usaha pengolahan kopi mangrove ditinjau dari aspek teknis. 2) Menganalisis kelayakan usaha pengolahan kopi mangrove ditinjau dari aspek pasar. 3) Menganalisis tingkat kelayakan perencanaan usaha pengolahan kopi mangrove apabila ditinjau dari aspek finansial. Metode penelitian dilakukan dengan metode pengolahan dan analisis data yang meliputi analisis data deskriptif kualitatif serta analisis dekriptif kuantitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan pihak pengelola CMC Tiga Warna serta kelompok masyarakat Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru yang ikut serta mengelola CMC Tiga Warna, metode yang digunakan meliputi Wawancara, observasi, dan dokumentasi. Rhizopora apiculata atau sering disebut dengan bakau minyak merupakan tumbuhan yang sering dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat pesisir di Indonesia. Hal tersebut karena tumbuhan ini mengandung bahan aktif bermanfaat yang terdiri dari senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid, steroid, saponin dan tanin. Bagian dari tumbuhan yang dapat kita pakai mulai dari batang, akar, dan kulit batang yang mengandung antioksidan alami. Penawaran terhadap kopi mangrove terjadi setiap dua kali siklus produksi untuk setiap tahunnya. Penetapan harga kopi mangrove sudah sesuai dengan biaya yang dikeluarkan yakni Rp. 12.000/sachet. Saluran pemasaran dalam usaha ini langsung ke konsumen. Dalam usaha ini untuk dalam sekali siklus panen 12 kg buah mangrove. Organisasi dalam usaha ini sangat sedikit karena yang melakukan segala kegiatan hanya diperlukan satu sampai dua orang. Pengawasan dilakukan dengan ikut sertanya perencana dalam melakukan kegiatan pengolahan. Aspek finansial dalam usaha ini terdiri dari jangka pendek dan jangka panjang. Aspek finansial jangka pendek menunjukkan bahwa perencanaan usaha kopi mangrove menguntungkan, meliputi penerimaan sebesar Rp. 12.000.000,-, rentabilitas sebesar 85%, R/C Ratio 2, keuntungan Rp. 5.521.300,-, BEP unit dan sales kopi mangrove adalah 315 sachet dan Rp. 3.147.034,-. Analisis jangka Panjang menunjukkan bahwa perencanaan usaha kopi mangrove layak untuk dijalankan, dengan NPV sebesar 14.203.240 IRR sebesar 78%, Net B/C sebesar 3,08, dan PP selama 1,38 tahun. Faktor pendukung usaha kopi mangrove antara lain lokasi yang strategis dan cocok untuk usaha pengolahan kopi mangrove, sumber daya alam berupa buah mangrove terdapat di lokasi usaha, dekat dengan kantor pengelola CMC Tiga Warna sehingga pemanfaatan buah mangrove untuk dijadikan kopi bisa dilaksanakan oleh pengelola, tempat pemasaran produk bisa diletakkan pada pos registrasi atau loket pembayaran tiket masuk CMC Tiga Warna sehingga menarik perhatian wisatawan, keamanan sangat terjamin karena pos penjagaan sangat dijaga ketat oleh pihak pengelola. Kondisi ini sangat kondusif bagi perencanaan usaha kopi mangrove yang tergolong bahan makanan kering yang tidak mengharuskan untuk disimpan di ruangan khusus. Faktor penghambat perencanaan usaha kopi mangrove antara lain stok buah mangrove yang tidak terlalu banyak, dikarenakan pertumbuhan buah ditentukan oleh musim buah mangrove yang berjarak sekitar kurang lebih setiap 6 bulan, sehingga sangat memungkinkan untuk menambah stok dari luar.

English Abstract

The mangrove coffee processing business (Rhizophora apiculata BI), is one of several processing business plans in the Three Color CMC. Capitalizing on the fruits of mangrove plants from mangrove conservation areas, the author plans to make coffee processing made from mangrove fruits. Mangrove plants can produce fruits that are quite fruitful in certain seasons. One of the mangrove commodities in cmc tiga warna is Rhizphora apiculata BI. The purpose of the study is 1) Analyzing the feasibility of mangrove coffee processing business in terms of technical aspects. 2) Analyze the feasibility of mangrove coffee processing business in terms of market aspects. 3) Analyze the feasibility level of mangrove coffee processing business planning when viewed from a financial aspect. Rhizopora apiculata or often referred to as oil mangroves is a plant that is often used as a medicine by coastal communities in Indonesia. This is because this plant contains beneficial active ingredients consisting of alkaloid compounds, flavonoids, triterpenoids, steroids, saponins and tannins. The parts of the plant that we can use start from the trunk, roots, and bark of the trunk that contain natural antioxidants. The offering of mangrove coffee occurs every two production cycles for each year. The pricing of mangrove coffee is in accordance with the costs incurred, namely Rp. 12,000 / sachet. Marketing channels in this venture are direct to consumers. In this effort to in one cycle harvest 12 kg of mangrove fruit. There are very few organizations in this business because those who carry out all activities are only required one to two people. Supervision is carried out by the participation of planners in carrying out processing activities. The financial aspect of this business consists of short-term and long-term. The short-term financial aspect shows that mangrove coffee business planning is profitable, including receipts of Rp. 12,000,000,-, rentability of 85%, R/C Ratio 2, profit of Rp. 5,521,300,-, BEP units and sales of mangrove coffee are 315 sachets and Rp. 3,147,034,-. Long-term analysis shows that mangrove coffee business planning is feasible, with an NPV of 14,203,240 IRR of 78%, Net B/C of 3.08, and PP of 1.38 years. Supporting factors for the mangrove coffee business include a strategic location and suitable for mangrove coffee processing business, natural resources in the form of mangrove fruit are located at the business location, close to the CMC Tiga Warna management office so that the use of mangrove fruit to be used as coffee can be carried out by the manager, product marketing places can be placed at registration posts or three-color CMC entrance ticket payment counters so as to attract the attention of tourists, Security is very guaranteed because the guard post is very closely guarded by the management. This condition is very conducive to the planning of a mangrove coffee business which is classified as a dry food ingredient that does not require it to be stored in a special room.Factors hindering mangrove coffee business planning include the stock of mangrove fruit which is not too much, because fruit growth is determined by the mangrove fruit season which is about every 6 months, so it is possible to increase stock from outside.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0523080101
Subjects:	300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Divisions:	Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	31 Aug 2023 03:05
Last Modified:	31 Aug 2023 03:05
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202723

Text (DALAM MASA EMBARGO) Emha Helmy Rahman.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (1MB)

Actions (login required)

View Item