Analisis Rantai Nilai Produk Olahan Ikan Tuna (Studi Kasus Pada Sentra Olahan Ikan Tuna Dewa Ruci di Kelurahan Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan)

Wandani, Elok Novita and Candra Adi Intyas, S.Pi, MP (2023) Analisis Rantai Nilai Produk Olahan Ikan Tuna (Studi Kasus Pada Sentra Olahan Ikan Tuna Dewa Ruci di Kelurahan Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sumberdaya perikanan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan salah satunya ikan tuna. Adanya potensi perikanan tersebut menyebabkan munculnya suatu aktivitas usaha dibidang perikanan yaitu program industrialisasi yang dilakukan oleh Sentra Olahan Ikan Runa Dewa Ruci di Kabupaten Pacitan, dimana sentra ini mengolah ikan tuna menjadi produk frozen food. Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai analisis rantai nilai di Sentra Olahan Ikan Tuna Dewa Ruci. Pendekatan rantai nilai digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas yang dapat menambah keunggulan bersaing pada Sentra olahan Ikan Tuna dewa Ruci. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan aktivitas rantai nilai yang menjadi keunggulan bersaing produk olahan Dewa Ruci, dan berapa margin rantai nilai produk olahan Dewa Ruci. Penelitian ini berlokasi di Sentra Olahan Ikan Tuna Dewa Ruci, Kelurahan Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, kabupaten Pacitan pada tanggal 1 – 30 Desember 2022. Jenis metode penelitian merupakan penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling. Jenis data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, kuisioner, dan dokumentasi. Terdapat dua metode analisis data, yaitu analisis rantai nilai Michael Porter dan skoring untuk menentukan aktivitas unggulan, serta analisis margin rantai nilai Hayami. Hasil penelitian menunjukan dalam aktivitas rantai nilai Sentra Olahan Ikan Tuna Dewa Ruci yang digolongkan kedalam aktivitas primer dan aktivitas sekunder. Dalam aktivitas primer terdapat lima aktivitas yaitu, logistik kedalam (penjadwalan, penerimaan, penyimpanan, dan penyebarluasan input bahan baku), operasi (fasilitas operasi, pemeliharaan peralatan, proses produksi), logistik keluar (penanganan produk, penyimpnana produk, dan pendistribusian produk), pemasaran dan penjualan (promosi, usaha penjualan, dan hubungan saluran distribusi), pelayanan (pelayanan saran dan keluhan, interaksi dengan konsumen). Dalam aktivitas sekunder terdapat empat aktivitas pencipta nilai yaitu infrastruktur perusahaan (keuangan, manajemen umum, peran pemerintah), manajemen sumberdaya manusia (ketenagakerjaan, perekrutan karyawan, kompensasi/pengupahan), perkembangan teknologi (teknologi pemasaran, kelengkapan peralatan, dan penggunaan mesin), dan pembelian (pembelian perlengkapan dan pengadaan bahan baku). Hasil pengukuran kinerja rantai nilai diperoleh hasil aktivitas pencipta nilai yang menjadi keunggulan bersaing di Sentra Olahan Ikan Tuna Dewa Ruci pada aktivitas primer yaitu aktivitas operasi dengan skor 0,38 pada aktivitas penggunaan bahan baku dibuktikan dari untuk menjaga kualitas produk. Sedangkan pada aktivitas sekunder yaitu pada infrastruktur pperusahaan pada aktivitas penciptaan nilai dengan skor tertingi sebesar 0,28 dikarenakan Dewa Ruci melakukan pencatatan keuangan dengan baik setiap pengeluaran dan pemasukan serta memisahkan antara keuangan pribadi dan perusahaan. Aktivitas pencipta nilai yang perlu ditingkatkan kinerjanya pada aktivitas primer yaitu pelayanan karena kurang maksimal merespon pelanggan pada media sosial. Aktivitas pencipta nilai yang perlu ditingkatkan kinerjanya pada aktivitas sekunder yaitu aktivitas sumberdaya manusia dengan skor 0,24 karena upah yang diberikan Dewa Ruci yang tidak tetap sesuai permintaan pasar dan masih kurang dari UMK Kabupaten Pacitan. Jadi aktivitas yang dikatakan kurang unggul pada Sentra Dewa Ruci yaitu manajemen sumberdaya manusia. Sedangkan untuk aktivitas pencipta nilai yang dikatakan cukup unggul terdapat enam aktivitas, dan untuk aktivitas pencipta nilai yang dikatakan sangat unggul terdapat dua aktivitas. Nilai margin rantai nilai yang diperoleh dari sembilan produk didapatkan nilai paling tinggi yaitu produk tahu tuna pedas sebesar Rp 124.667,- dan nilai margin terendah pada produk nugget sebesar Rp 91.333,-. Dari distribusi nilai margin delapan produk menyatakan Sentra Olahan Ikan Tuna Dewa Ruci termasuk dalam industri padat karya dan satu produk menyatakan termasuk dalam industri padat modal. Saran yang dapat peneliti berikan kepada pelaku usaha yaitu supaya memperhatikan dan memperbaiki kinerja aktivitas yang memiliki skor terendah agar terjadi keberlanjutan usaha sehingga usaha dapat berjalan lebih baik. Sentra Olahan Ikan Tuna Dewa Ruci perlu melakukan evaluasi dalam pembagian tugas yang jelas kepada masing-masing karyawan sesuai dengan kemampuan dibidangnya. Perlu melakukan evaluasi dalam perekrutan karyawan dengan melakukan proses seleksi yang ketat dan memberikan pelatihan untuk karyawan. Selain itu mengevaluasi dalam penetapan harga produk maupun harga jual khususnya untuk produk tahu tuna ori untuk mendapatakan keuntungan yang lebih besar lagi. Sentra Olahan Ikan Tuna Dewa Ruci perlu meningkatkan kualitas pelayanan khusunya pada bagian media sosial yaitu dengan menambah karyawan dibidang admin media sosial.

English Abstract

Indonesia's fishery resources have great potential to be developed, one of which is tuna. The existence of this fishery potential has led to the emergence of a business activity in the fisheries sector, namely the industrialization program carried out by the Runa Dewa Ruci Fish Processing Center in Pacitan Regency, where this center processes tuna fish into frozen food products. So it is necessary to do research on value chain analysis at the Dewa Ruci Tuna Processing Center. The value chain approach is used to identify activities that can add competitive advantage to the Dewa Ruci Tuna Processing Center. The purpose of this study is to describe the value chain activities that are the competitive advantage of Dewa Ruci processed products, and what is the margin for the value chain of Dewa Ruci processed products. This research is located at the Dewa Ruci Tuna Processing Center, Ngadirojo Village, Ngadirojo District, Pacitan Regency in December 2022. The type of research method is a descriptive study. Sampling was carried out using purposive sampling method. The types of data in this study are primary data and secondary data with data collection techniques using observation, interviews, questionnaires, and documentation. There are two data analysis methods, namely Michael Porter's value chain analysis and scoring to determine leading activities, as well as Hayami's value chain margin analysis. The results showed that the value chain activities of the Dewa Ruci Tuna Processing Center were classified into primary activities and secondary activities. In the primary activity there are five activities, namely, inward logistics (scheduling, receiving, storing, and disseminating raw material inputs), operations (operating facilities, equipment maintenance, production processes), outgoing logistics (product handling, product storage, and product distribution). marketing and sales (promotion, sales effort, and distribution channel relations), service (service suggestions and complaints, interactions with consumers). In the secondary activities, there are four value-creating activities, namely company infrastructure (finance, general management, role of government), human resource management (employment, employee recruitment, compensation/wages), technological development (marketing technology, completeness of equipment, and use of machines), and purchasing (purchasing equipment and procuring raw materials). The results of measuring the performance of the value chain are the results of value-creating activities which are a competitive advantage at the Dewa Ruci Tuna Processing Center in primary activities, namely operating activities with a score of 0.38 in the activity of using raw materials as evidenced by maintaining product quality. Whereas in the secondary activity, namely the company's infrastructure in value creation activities with the highest score of 0.28 because Dewa Ruci keeps good financial records of every expenditure and income and separates personal and company finances. Value-creating activities whose performance needs to be improved are primary activities, namely service because they are not responding optimally to customers on social media. Value-creating activities whose performance needs to be improved in secondary activities are human resource activities with a score of 0.24 because the wages given by Dewa Ruci are not fixed according to market demand and are still less than the UMK of Pacitan Regency. So the activity that is said to be less superior at the Dewa Ruci Center is human resource management. Whereas for value-creating activities which are said to be quite superior there are six activities, and for value-creating activities which are said to be very superior there are two activities. The value chain margin value obtained from the nine products obtained the highest value, namely the spicy tuna tofu product of IDR 124,667 and the lowest margin value for the nugget product, IDR 91,333. From the margin value distribution, eight products stated that the Dewa Ruci Tuna Processed Center was included in the labor-intensive industry and one product stated that it was included in the capital-intensive industry. Suggestions that researchers can give to business actors are to pay attention to and improve the performance of activities that have the lowest score so that business continuity occurs so that the business can run better. The Dewa Ruci Tuna Processing Center needs to evaluate the clear division of tasks for each employee according to their abilities in their field. It is necessary to evaluate the recruitment of employees by carrying out a strict selection process and providing training for employees. In addition to evaluating product pricing and selling prices, especially for tuna ori tofu products to get even bigger profits. The Dewa Ruci Tuna Processing Center needs to improve the quality of service, especially in the social media section, namely by adding employees in the social media admin sector.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080100
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 31 Aug 2023 02:59
Last Modified: 31 Aug 2023 02:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202722
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Elok Novita Wandani.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item