Implementasi Kebijakan Larangan Ekspor Benih Bening Lobster Sesuai Dengan PERMEN-KP No 17 Tahun 2021 Di Pantai Prigi Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Pramesti, Diah Ajeng Dwi and Mariyana Sari, S.Pi., MP (2023) Implementasi Kebijakan Larangan Ekspor Benih Bening Lobster Sesuai Dengan PERMEN-KP No 17 Tahun 2021 Di Pantai Prigi Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Komoditi lobster merupakan komoditi ekspor yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pemberlakukan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17 Tahun 2021, belum mampu untuk menghentikan kegiatan illegal terhadap lobster yang terjadi di Kabupaten Trenggalek khususnya perairan wilayah Prigi. Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek pada bulan November hingga Desember 2022. Tujuan dari penelitian untuk mendeskripsikan jenis-jenis lobster, proses pembesaran, lokasi tujuan penjualan serta pengaruh dari adanya penangkapan lobster, menganalisa implementasi PERMEN KP No 17 Tahun 2021 serta untuk menganalisa persepsi yang ditimbukan dari nelayan dan stakeholder terhadap adanya PERMEN KP No. 17 Tahun 2021. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dan snowball sampling dengan total narasumber yaitu 22 narasumber. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner, observasi serta studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu model Miles and Huberman serta pengukuran hasil kuesioner menggunakan skala Likert. Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat implementasi yaitu indikator policy output yang meliputi akses, cakupan dan frekuensi serta policy outcome yang meliputi ekonomi dan lingkungan. Hasil dan pembahasan diperoleh bahwa jenis lobster yang berhasil di tangkap meliputi lobster mutiara, lobster bambu dan lobster pasir, lobster batu, lobster batik dan lobster pasir. Proses pembesaran lobster melalui proses penangkapan benih hingga penangkaran lobster dewasa. Wilayah pemasarannya yaitu Lombok, Banten, Jakarta, Kediri, Malang dan Pacitan. Implementasi dari PERMEN-KP Nomor 17 Tahun 2021 dinyatakan tidak berhasil yang ditandai dari indikator policy output pada segi cakupan yaitu maraknya kegiatan ekspor secara ilegal yang dilakukan oleh Kelompok nelayan Nusantara Jaya sebanyak 10 orang. Persepsi yang ditimbulkan oleh nelayan dan juga stakeholder yaitu 100% nelayan menyatakan paham terkait PERMEN-KP Nomor 17 Tahun 2021, 80% nelayan dan 100% stakeholder menyatakan setuju, 72% nelayan dan 80% stakeholder menyatakan kebijakan ini memberikan pengaruh negatif terhadap pendapatan, 40% nelayan dan 60% stakeholder menyatakan bahwa tidak memberikan pengaruh terhadap lingkungan, 72% nelayan dan 50% stakeholder menyatakan kebijakan dilakukan secara efektif, serta 70% nelayan dan 100% stakeholder menyatakan setuju terhadap pemberian sosialisasi. Saran yang dapat diberikan kepada akademis yaitu untuk penelitian berikutnya dapat mengembangkan mekanisme pengelolaan komoditi lobster sesuai dengan kebijakan dengan melakukan pendekatan kepada nelayan lobster. Saran praktisi yang diberikan kepada pemerintah terkait pentingnya pemberian sosialisasi kepada nelayan baik secara forum maupun dengan banner serta perlunya meningkatkan pengawasan. Kepada pemilik usaha hendaknya lebih peduli dan mantaati segala peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

English Abstract

Lobster commodity is an export commodity that has high economic value. The enactment of the Minister of Maritime Affairs and Fisheries Regulation Number 17 of 2021 has not been able to stop illegal lobster activities that occur in Trenggalek Regency, especially the waters of the Prigi region. This research was carried out at Prigi Beach, Trenggalek Regency from November to December 2022. The purpose of the research was to describe the types of lobsters, the growing process, the location for selling and the influence of lobster catching, to analyze the implementation of PERMEN KP No 17 of 2021 and to analyze perceptions generated from fishermen and stakeholders regarding the existence of PERMEN KP No. 17 Year 2021. This type of research uses descriptive qualitative sampling techniques, namely purposive sampling and snowball sampling with a total of 22 informants. Data collection was carried out by interviews, questionnaires, observation and documentation studies. The data analysis used is the Miles and Huberman model and the measurement of the results of the questionnaire uses a Likert scale. The indicators used to determine the level of implementation are policy output indicators which include access, coverage and frequency as well as policy outcomes which include the economy and environment. The results and discussion show that the types of lobster that have been successfully caught include pearl lobster, bamboo lobster and sand lobster, rock lobster, batik lobster and sand lobster. The process of enlargement of lobsters is through the process of capturing seeds to captive adult lobsters. Its marketing areas are Lombok, Banten, Jakarta, Kediri, Malang and Pacitan. The implementation of PERMEN-KP Number 17 of 2021 was declared unsuccessful which was marked by the policy output indicator in terms of coverage, namely the rampant illegal export activities carried out by the Nusantara Jaya fishermen group of 10 people. Perceptions generated by fishermen and also stakeholders, namely 100% of fishermen stated their understanding regarding PERMEN-KP Number 17 of 2021, 80% of fishermen and 100% of stakeholders agreed, 72% of fishermen and 80% of stakeholders said this policy had a negative effect on income, 40 % of fishermen and 60% of stakeholders stated that it had no effect on the environment, 72% of fishermen and 50% of stakeholders stated that the policy was carried out effectively, and 70% of fishermen and 100% of stakeholders agreed to the socialization. Advice that can be given to academics is that for subsequent research they can develop a lobster commodity management mechanism in accordance with the policy by approaching lobster fishermen. Practitioners' advice given to the government regarding the importance of providing socialization to fishermen both in forums and with banners and the need to increase supervision. Business owners should pay more attention to and comply with all regulations set by the government.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080090
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 30 Aug 2023 03:13
Last Modified: 30 Aug 2023 03:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202712
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Diah Ajeng Dwi Pramesti.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item