Laju Respirasi, Pertumbuhan, Dan Kadar Glukosa Darah Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Pada Salinitas Yang Berbeda

Perdana, Amirul Huda and Dr. Yunita Maimunah,, S.Pi., M.Sc. and Yuni Widyawati,, S.Pi., MP (2023) Laju Respirasi, Pertumbuhan, Dan Kadar Glukosa Darah Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Pada Salinitas Yang Berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan merupakan salah satu sumber penghasilan hidup penduduk di Indonesia. Dengan potensinya yang besar, sehingga dapat menjadi penunjang pertumbuhan ekonomi nasional. Akan tetapi kesegaran ikan tidak dapat bertahan lama dan akhirnya mempengaruhi kualitas ikan-ikan itu sendiri. Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer di kalangan masyarakat. Oleh karena kepopulerannya itu membuat ikan nila memiliki prospek usaha yang cukup menjanjikan. Apabila ditinjau dari segi pertumbuhan, ikan nila merupakan jenis ikan yang memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan dapat mencapai bobot tubuh yang jauh lebih besar dengan tingkat produktivitas yang cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ikan nila dengan berbagai salintas, Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kisaran glukosa darah ikan nila dengan berbagai salintas,serta mengetahui laju respirasi ikan nila di berbagai salinitas berbeda. Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Mei 2023 di Laboratorium divisi reproduksi ikan Universitas Brawijaya Malang. Sampel Ikan Nila strain jatimbulan diperoleh di UPT Umbulan Pasuruan, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan menggunakan 4 perlakuan yang berbeda yakni salinitas 0 ppt, 10 ppt, 20 ppt, dan 30 ppt dengan 3 kali ulangan. Hasil dari penelitian ini tingkat salinitas ikan nila jatimbulan dengan kadar glukosa terendah yaitu 0 ppt. Keempat tingkat salinitas yang berbeda menghasilkan laju pertumbuhan spesifik (SGR) yang sama dan tidak memiliki perbedaan antar satu sama lain. Rata-rata memiliki hasil yang menunjukkan bahwa salinitas 30 ppt memiliki laju pertumbuhan terendah dan salinitas 0 ppt memiliki laju pertumbuhan spesifik paling tinggi. Pada laju respirasi tingkat salinitas 0 ppt memiliki rata-rata laju respirasi terendah yaitu 76,67 + 0,58. Tingkat salinitas 10 ppt memiliki rata-rata laju respirasi terendah kedua yaitu 99,00 + 1,00. Tingkat salinitas 20 ppt memiliki laju respirasi terendah ketiga yaitu 148,33 + 1,53. Sedangkan tingkat salinitas 30 ppt memiliki laju respirasi paling tinggi yaitu 187,67 + 2,52. Hasil tersebut menunjukkan bahwa salinitas yang paling baik adalah kelompok kontrol yaitu 0 ppt kemudian disusul 10 ppt. Sedangkan tingkat salinitas yang memiliki hasil paling buruk adalah 30 ppt karena menghasilkan laju respirasi yang semakin cepat dan berarti adanya kekurangan tingkat oksigen pada ikan sehingga mengharuskan ikan untuk bernapas dengan lebih cepat.

English Abstract

Fish is one of the sources of living income for people in Indonesia. With its great potential, it can support national economic growth. However, the freshness of fish cannot last long and eventually affects the quality of the fish itself. Tilapia is one type of freshwater fish that is popular among the public. Because of its popularity, tilapia has promising business prospects. In terms of growth, tilapia is a type of fish that has a fast growth rate and can reach a much larger body weight with a fairly high level of productivity. The purpose of this study is to determine the effect of tilapia growth with various salinity, in addition, this study aims to determine the blood glucose range of tilapia with various salinity, and to determine the respiration rate of tilapia in different salinity. This research was conducted in April - May 2023 at the Laboratory of fish reproduction division of Brawijaya University Malang. Tilapia strain jatimbulan samples were obtained at UPT Umbulan Pasuruan, East Java. This study uses experimental methods using a complete randomized design (CRD), using 4 different treatments namely salinity 0 ppt, 10 ppt, 20 ppt, and 30 ppt with 3 replications. The results of this study showed that the salinity level of Jatimbulan tilapia with the lowest glucose level was 0 ppt. The four different salinity levels produce the same specific growth rate (SGR) and have no difference between each other. The average has results showing that 30 ppt salinity has the lowest growth rate and 0 ppt salinity has the highest specific growth rate. At the respiration rate, the 0 ppt salinity level has the lowest average respiration rate of 76.67 + 0.58. The 10 ppt salinity level has the second lowest average respiration rate of 99.00 + 1.00. The salinity level of 20 ppt has the third lowest respiration rate of 148.33 + 1.53. While the salinity level of 30 ppt has the highest respiration rate of 187.67 + 2.52. These results show that the best salinity is the control group which is 0 ppt then followed by 10 ppt. While the salinity level that has the worst results is 30 ppt because it produces a faster respiration rate and means there is a lack of oxygen levels in fish so it requires fish to breathe faster.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080072
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 29 Aug 2023 01:40
Last Modified: 29 Aug 2023 01:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202684
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Amirul Huda Perdana.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item