Rifqy, - and Lutfi Effendi, and Agus Yulianto, (2022) Efektivitas Pasal 16 ayat (2) Peraturan Walikota Malang Nomor 29 Tahun 2016 Mengenai Tugas Dinas Sosial Terhadap Pelayanan Bagi Anak Terlantar dan Anak Jalanan Ditinjau dari Teori Efektivitas Hukum Soerjono Soekanto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Data yang dimiliki Badan Pusat Statistik menunjukan data bahwa anak yang mengalami masalah kesejahteraan sosial, khususnya pada anak memiliki kasus sosial yang cukup tinggi, khususnya pada anak jalanan. Sehingga perlu dilakukan pengawasan dan pembinaan dari pemerintah Kota Malang, khususnya pada Dinas Sosial Kota Malang, mengingat kewenangan serta fungsi adanya Dinas Sosial adalah untuk menaungi permasalahan kesejahteraan sosial pada anak. Hal tersebut dapat diketahui pada Pasal 16 ayat (1) dan (2) huruf m dan n Peraturan Walikota Malang Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Sosial. Mengingat masih tingginya anak terlantar dan anak jalanan di Kota Malang, menjadikan penulis ingin melakukan penelitian terkait hal ini yang dibagi menjadi 2 rumusan masalah, yaitu Bagaimana implementasi perlindungan dan pelayanan anak terlantar dan anak jalanan di Kota Malang oleh Dinas Sosial ditinjau dari Teori Efektivitas Hukum Soerjono Soekanto? dan Bagaimana kendala serta upaya yang dilakukan oleh Dinas Sosial dalam melakukan pelayanan serta perlindungan bagi anak terlantar dan anak jalanan?. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah yuridis empiris dengan jenis pendekatan penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan secara jelas, rinci dan sistematis mengenai obyek yang akan diteliti. Sehingga penulis menemukan hasil analisa bahwasanya implementasi perlindungan dan pelayanan anak terlantar dan anak jalanan di Kota Malang oleh Dinas Sosial ditinjau dari teori efektivitas hukum Soerjono Soekanto dapat dikatakan telah efektif namun tidak dilakukan secara berkala sehingga pelaksanaan program dapat dikatakan masih kurang optimal. Menurut faktor hukum, Dinas Sosial masih terkendala dengan adanya peraturan yang selalu berubah-ubah sehingga Dinas Sosial selalu berusaha menyesuaikannya. Kemudian dari sisi faktor penegak hukum sudah cukup efektif karena terdapat berbagai penegakan yang dilakukan seperti adanya 3 selter yang akan digunakan oleh Dinas Sosial untuk membimbing anak jalanan serta anak terlantar, selain itu Dinas Sosial juga telah bekerjasama dengan Satpol PP Kota Malang. Kemudian pada faktor sarana dan prasarana masih mengalami kendala seperti keterbatasan selter bagi anak jalanan dan anak terlantar. Dari sisi faktor masyarakat, merupakan kendala paling utama dalam pelaksanaan perlindungan ini, masyarakat masih acuh terhadap kepentingan anak jalanan, serta faktor keluarga terus menjadi xi alasan pokok dalam meningkatnya anak jalanan, sehingga Dinas Sosial terus berusaha untuk melakukan sosialisasi ke beberapa tempat, terutama sosialisasi ke tiap sekolahan di Kota Malang yang akan dijalankan. Kemudian dari sisi budaya masyarakat Kota Malang juga dapat mempengaruhi karena masyarakatnya yang masih tidak memperdulikan anak jalanan serta anak terlantar, selain itu, berbagai golongan kawasan yang penduduknya menengah kebawah dan beberapa wilayah masih memiliki budaya pertemanan seperti anak punk di jalanan Kota Malang.
English Abstract
Data owned by the Central Statistics Agency shows data that children who experience social welfare problems, especially children have quite high social cases, especially street children. So it is necessary to supervise and develop the Malang City government, especially the Malang City Social Service, considering that the authority and function of the Social Service is to overshadow social welfare problems for children. This can be seen in Article 16 paragraphs (1) and (2) letters m and n of Malang Mayor Regulation Number 29 of 2016 concerning Position, Organizational Structure, Duties and Functions and Work Procedures of the Social Service. Considering the high number of neglected children and street children in Malang City, the writer wants to conduct research related to this matter which is divided into 2 problem formulations, namely How to implement the protection and services for neglected children and street children in Malang City by the Social Service in terms of Soerjono's Theory of Legal Effectiveness Soekanto? and What are the obstacles and efforts made by the Social Service in providing services and protection for neglected children and street children?. The research method used by the author is empirical juridical with the type of research approach in this study is descriptive research, namely research that describes clearly, in detail and systematically about the object to be studied. So the authors found the results of the analysis that the implementation of protection and services for neglected children and street children in Malang City by the Social Service in terms of Soerjono Soekanto's theory of legal effectiveness can be said to have been effective but not carried out regularly so that program implementation can be said to be still less than optimal. According to legal factors, the Social Service is still constrained by the ever-changing regulations so that the Social Service always tries to adjust it. Then from the perspective of law enforcement factors, it is quite effective because there are various enforcements carried out such as the existence of 3 shelters that will be used by the Social Service to guide street children and neglected children, besides that the Social Service has also collaborated with the Malang City Satpol PP. Then the factors of facilities and infrastructure are still experiencing obstacles such as limited shelter for street children and neglected children. In terms of community factors, which is the most important obstacle in implementing this protection, people are still indifferent to the interests of street children, and family factors continue to be the main reason for the increase in street children, so the Social xiii Service continues to try to carry out socialization to several places, especially outreach to each other. schools in Malang City that will be run. Then in terms of culture, the people of Malang City can also influence because the people still don't care about street children and neglected children, in addition, various regional groups whose residents are middle to lower and some areas still have a culture of friendship such as punk children on the streets of Malang City
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0522010344 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
| Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 16 Aug 2023 03:23 |
| Last Modified: | 16 Aug 2023 03:23 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202480 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rifqy.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (639kB) |
Actions (login required)
 |
View Item |