Orientasi Seksual Kepada Sesama Jenis Sebagai Alasan Pembatalan Perkawinan (Studi Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Nomor 2723/Pdt.G/2019/Pa.Js)

Imtichani, Muhamad Irsyad and Dr. Rachmi Sulistyarini and Setiawan Wicaksono (2022) Orientasi Seksual Kepada Sesama Jenis Sebagai Alasan Pembatalan Perkawinan (Studi Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Nomor 2723/Pdt.G/2019/Pa.Js). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini peneliti mengangkat permasalahan mengenai orientasi seksual kepada sesama jenis sebagai alasan pembatalan perkawinan pada UU No.1Tahun 1974. Terdapat kasus dimana seorang istri memohonkan pembatalan perkawinan karena suami memiliki orientasi seksual kepada sesama jenis. Hakim mengabulkan permohonan tersebut atas dasar adanya salah sangka mengenai keadaan diri suami. Namun perkawinan dapat dibatalkan jika syarat perkawinan tidak terpenuhi sedangkan orientasi seksual kepada sesama jenis tidak diatur secara jelas sebagai alasan pembatalan perkawinan. Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti membaginya dalam dua rumusan masalah: (1) Apakah keadaan orientasi seksual kepada sesama jenis dapat menjadi alasan pembatalan perkawinan? (2) Apakah pertimbangan hukum untuk mengabulkan permohonan pembatalan perkawinan dalam Putusan No. 2723/Pdt.G/2019.PA.JS sudah tepat? Peneliti menggunakan metode penelitian hukum dengan menggunakan pisau analisis berupa pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, dan pendekatan kasus. Bahan hukum yang peneliti gunakan yakni terdiri dari tiga jenis yaitu bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder dan juga bahan hukum tersier. Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan metode interpretasi gramatikal dan teleologis/sosiologis. Dari hasil penelitian ini peneliti berhasil menemukan bahwa orientasi seksual kepada sesama jenis tidak tepat jika dijadikan alasan utama untuk pembatalan perkawinan. Dalam hal orientasi seksual kepada sesama jenis yang ada pada pasangan membuat hubungan suami istri menjadi tidak harmonis, dapat diajukan gugatan perceraian. Hal tersebut karena alasan perceraian lebih tepat dalam hal pasangan memiliki orientasi seksual kepada sesama jenis yaitu pasangan tidak dapat menjalankan kewajibannya atau adanya perselisihan yang terus menerus terjadi dan tidak dapat didamaikan. Pertimbangan hukum untuk mengabulkan permohonan pembatalan perkawinan dalam Putusan No. 2723/Pdt.G/2019/PA.JS adalah tidak tepat. Hal tersebut karena alasan pembatalan perkawinan tidak tepat jika didasarkan pada keadaan orientasi seksual kepada sesama jenis. Serta berdasarkan pokok perkara yang dimohonkan, pertimbangan hukum dapat sesuai jika didasarkan pada tidak terpenuhinya syarat perkawinan pada Pasal6undang- undang perkawinan. Karena pada hakikatnya Termohon I melangsungkan perkawinan atas dasar terpaksa disebabkan tidak kuat atas pertanyaan dari orang tua untuk segera menikah

English Abstract

In this thesis, the researcher raised the issue of sexual orientation to the same sex as the reason for the annulment of marriage in Law No.1of 1974. One of the reasons that can be used in the annulment of marriage is the existence of misconceptions about the state of the couple. There is one case whereawife pleads for the annulment of marriage because the husband hasasame-sex sexual orientation. The judge granted the application on the basis ofamisconception about the husband's circumstances. However,amarriage can be annulled if the conditions of marriage are not met and sexual orientation to the same sex is not clearly regulated asareason for the annulment of the marriage. Based on the foregoing, researchers divide it into two formulations of the problem: (1) Can the state of sexual orientation to the same sex be the reason for the annulment of marriage? (2) Are the legal considerations for granting the application for annulment of marriage in Judgment No. 2723/Rev.G/2019.PA.JS appropriate? Researchers use legal research methods using analytical knives in the form ofastatutory approach,aconceptual approach, andacase approach. The legal materials that researchers use consist of three types, namely primary legal materials and secondary legal materials and also tertiary legal materials. In conducting this study, researchers used grammatical and teleological/sociological interpretation methods. From the results of this study, researchers managed to find that sexual orientation to the same sex is not appropriate if it is used as the main reason for the annulment of marriage because it is not regulated in detail in the marriage law. In the event that the sexual orientation to the same sex that exists in the couple makes the husband and wife relationship disharmonious,adivorce lawsuit can be filed. This is because the reason for divorce is more appropriate in the event that the couple hasasexual orientation to the same sex, namely the couple cannot carry out their obligations or there isacontinuous and irreconcilable dispute. The legal consideration for granting the application for annulment of marriage in Judgment No. 2723/Rev.G/2019/PA.JS is incorrect. This is because the reason for the annulment of marriage is not appropriate if it is based on the state of sexual orientation to the same sex. And based on the subject matter of the case pleaded, legal considerations can be appropriate if they are based on the non-fulfillment of the marriage conditions in Article6of the marriage law. Because in essence RespondentIentered intoamarriage on the basis of being forced to do so because it was not strong on the question of the parents to get married immediately

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522010340
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 15 Aug 2023 02:55
Last Modified: 15 Aug 2023 02:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202443
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhamad Irsyad Imtichani.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.
Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item