Implementasi Manajemen Krisis Kepariwisataan (Studi Kasus Penanggulangan Bencana di Wisata Air Terjun Sedudo Kabupaten Nganjuk)

Rachmawati, Erma and Supriono, S.Sos, M.AB (2023) Implementasi Manajemen Krisis Kepariwisataan (Studi Kasus Penanggulangan Bencana di Wisata Air Terjun Sedudo Kabupaten Nganjuk). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK) adalah serangkaian upaya yang dilakukan oleh stakeholders untuk mengatasi krisis kepariwisataan. Krisis kepariwisataan merupakan bencana alam maupun non alam yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap tatanan unsur kepariwisataan. Sepanjang tahun 2020-2022 terjadi beberapa krisis kepariwisataan di Wisata Air Terjun Sedudo Kabupaten Nganjuk. Untuk menanggulangi krisis tersebut tentu saja terdapat langkah-langkah dan program oleh OPD yang terkait. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji bagaimanakah implementasi manajemen krisis kepariwisataan untuk menanggulangi krisis kepariwisataan yang terjadi di Wisata Air Terjun Sedudo sepanjang tahun 2020-2022. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Rumusan masalah yang dikaji oleh peneliti antara lain yaitu: (1) Apa saja krisis kepariwisataan yang terjadi di Wisata Air Terjun Sedudo sepanjang tahun 2020 - 2022? (2) Apa dampak dari krisis kepariwisataan tersebut terhadap obyek wisata dan UMKM Pariwisata di Wisata Air Terjun Sedudo? (3) Bagaimanakah impelentasi Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK) yang dilakukan oleh Dinas PORABUDPAR dan BPBD Kabupaten Nganjuk dalam menanggulangi krisis kepariwisataan yang terjadi sepanjang tahun 2020 – 2022? Sumber data primer penelitian diperoleh melalui hasil wawancara dan hasil pengamatan, data sekunder diperoleh dari dokumentasi dan dokumen-dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan empat tahap yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menjukkan bahwa (1) Terdapat empat krisis kepariwisataan di Wisata Air Terjun Sedudo selama tahun 2020-2022 antara lain ialah banjir, tanah longsor, wabah penyakit, dan krisis ekonomi, (2) Krisis kepariwisataan menyebabkan kerusakan fasilitas umum di kawasan wisata, penurunan jumlah kunjungan wisatawan, penurunan PAD, dan perubahan pola perilaku wisatawan, (3) Implementasi MKK di Wisata Air Terjun Sedudo oleh Dinas PORABUDPAR dan BPBD Kabupaten Nganjuk terbagi dalam beberapa fase antara lain fase mitigasi, tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi. implementasinya sudah cukup baik namun belum dijalankan secara maksimal dan masih terdapat beberapa kendala yang menghambat implementasi MKK tersebut.

English Abstract

Tourism crisis management is a sequence of attempts be done by stakeholders to overcome the tourism crisis. The tourism crisis is a natural disaster or non-natural disaster that makes negative impacts on elements of tourism. During 2020-2022 there were several tourism crises in Sedudo Waterfall Nganjuk Regency. To overcome the crises, there are several steps and programs by related Regional Apparatus Organizations. Therefore, this study will examine how the implementation of tourism crisis management overcome the tourism crises those occured in Sedudo Waterfall during 2020-2022. This research of this study uses a descriptive research method with a qualitative approach. The problem formulations examined by researcher are: (1) What are the crises that happened in Sedudo Waterfall during 2020-2022? (2) What are the effects of those tourism crises on destination and Tourism MSMEs in Sedudo Waterfall? (3) How is the implementation of Tourism Crisis Management that be done by Dinas PORABUDPAR and BPBD of Nganjuk Regency in tackling the tourism crises those during 2020-2022? The sources of the primary data research were obtained through the result of interview and result of observation and secondary data obtained from documentations and documents. Data collection techniques are based on interview, observation, and documentation. Data analysis used four stages: data collection, data reduction, data presentation, and data verification. The results of this research indicate that (1) There are four tourism crises in Sedudo Waterfall during 2020-2022, floods, landslides, disease outbreaks, and the economic crisis, (2) The tourism crisis causes damage to public facilities in tourist areas, decreases the number of tourist visits, decreases local own-source revenue, and changes in tourist behavior patterns, (3) The implementation of tourism crisis management in Sedudo Waterfall by Dinas PORABUDPAR and BPBD of Nganjuk regency is divede into several phases including the mitigation, emergency response, recovery, and normalization phases. The implementation is quite good but it has not been implemented optimally and there are several obstacles that hinder the implementation of tourism crisis management.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523030059
Uncontrolled Keywords: Krisis Kepariwisataan, Manajemen Krisis Kepariwisataan, Wisata Air Terjun Sedudo, Bencana,-Tourism crisis, Tourism Crisis Management, Sedudo Waterfall, Disaster
Subjects: 900 History, geography and auxiliary disciplines > 910 Geography and travel
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Pariwisata
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 01 Aug 2023 02:09
Last Modified: 01 Aug 2023 02:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202267
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Erma Rachmawati.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item