Analisis Potensi Efisiensi Energi dan Kelayakan Investasi Penerapan Panel Surya On Grid pada Gedung Kantor PT Pertamina Eksplorasi Produksi Cepu (Zona 11 – Regional 4)

Qatrunnanda, Muthia and Fajri Anugroho,, STP., M.Agr., Ph.D and Dr. Ir. J. Bambang Rahadi Widiatmo,, MS (2023) Analisis Potensi Efisiensi Energi dan Kelayakan Investasi Penerapan Panel Surya On Grid pada Gedung Kantor PT Pertamina Eksplorasi Produksi Cepu (Zona 11 – Regional 4). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sektor kelistrikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, terutama untuk mendukung kegiatan industri, transportasi, bisnis dan ekonomi, serta rumah tangga. konsumsi listrik per kapita di Indonesia terus mengalami peningkatan dari 0,88 GWh pada tahun 2014 menjadi 1,088 GWh di tahun 2020. Penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi listrik secara terus-menerus dapat mengancam ketahanan energi Indonesia karena sumber energi tersebut tidak dapat diperbaharui dan akan semakin menipis. Oleh karena itu, salah satu upaya yang paling efektif untuk mengiringi pertumbuhan kebutuhan listrik tersebut adalah dengan meningkatkan pengembangan pembangkit tenaga listrik dengan energi terbarukan. Indonesia memiliki potensi energi surya hingga mencapai 4,8 kWh/m2 atau sama dengan 112.000 GWp. PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu sebagai perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi tentunya tidak terlepas dari penggunaan energi listrik untuk menunjang aktivitas di gedung perkantoran. Penerapan panel surya merupakan salah satu solusi untuk menghasilkan listrik yang berasal dari tenaga bersih. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode evaluasi kuantitatif dengan melakukan observasi dan mengumpulkan data-data sekunder yang selanjutnya diolah menggunakan perhitungan. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan antara modul Jinko 470 WP dan 540 WP. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa atap gedung yang paling ideal di lokasi penelitian untuk dilakukan penerapan PLTS adalah atap gedung kantor utama bagian belakang. Penerapan PLTS dengan modul Jinko 470 WP selama 25 tahun dapat menghasilkan efisiensi energi dan reduksi emisi sebesar 24.73%. Sementara untuk penerapan modul Jinko 540 WP menghasilkan menghasilkan efisiensi energi dan reduksi emisi lebih kecil, yaitu 23.23%. Pada skenario tanpa pinjaman, nilai NPV, IRR, dan BCR modul Jinko 470 WP lebih besar dibanding modul Jinko 540. PBP yang dihasilkan modul Jinko 470 WP lebih singkat dibanding Jinko 540 WP. Berdasarkan analisis sensitivitas, penerapan kedua modul surya masih dikatakan layak untuk dilakukan jika kenaikan biaya investasi awal tidak melebihi 60%, kenaikan tingkat suku bunga di bawah 80%, dan tarif ekspor listrik PLTS lebih dari 80%.

English Abstract

The electricity sector plays an important role in human life, especially to support industrial, transportation, business and economic activities, as well as households. Electricity consumption per capita in Indonesia continues to increase from 0.88 GWh in 2014 to 1.088 GWh in 2020. The continuous use of fossil fuels as a source of electrical energy can threaten Indonesia's energy security because these energy sources are non-renewable and will decrease. Therefore, one of the most effective efforts to accompany the growth in electricity demand is to increase the development of power plants with renewable energy. Indonesia has solar energy potential up to 4.8 kWh/m2 or equal to 112,000 GWp. PT Pertamina Exploration and Production Cepu as a company engaged in the oil and gas sector is certainly inseparable from the use of electrical energy to support activities in office buildings. The application of solar panels is one of the solutions to generate electricity from clean power. The method used in this study is a quantitative evaluation method by observing and collecting secondary data which is then processed using calculations. In this study, a comparison was made between the Jinko 470 WP and 540 WP modules. The results of this study indicate that the roof of the most ideal building in the research location for implementing PLTS is the roof of the main office building at the back. The application of PLTS with the Jinko 470 WP module for 25 years can produce energy efficiency and emission reductions of 24.73%. Meanwhile, the application of the Jinko 540 WP module results in lower energy efficiency and emission reductions, namely 23.23%. In the no-loan scenario, the NPV, IRR, and BCR values of the Jinko 470 WP module are greater than those of the Jinko 540 module. The PBP produced by the Jinko 470 WP module is shorter than that of the Jinko 540 WP. Based on the sensitivity analysis, the implementation of the two solar modules is still feasible if the increase in initial investment costs does not exceed 60%, the interest rate increases below 80%, and the export tariff for PLTS electricity is more than 80%.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0523100034
Uncontrolled Keywords:	Analisis kelayakan investasi, efisiensi energi, Pembangkit Listrik Tenaga Surya, reduksi emisi.Emission reduction, energy efficiency, investment feasibility analysis, solar power plant.
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	28 Jul 2023 07:18
Last Modified:	28 Jul 2023 07:18
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202214

Text (DALAM MASA EMBARGO) Muthia Qatrunnanda.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (14MB)

Actions (login required)

View Item