Ibrahim., Wisam Abyadha and Ir. Teguh Utomo, M. T. and Ir. Mahfudz Shidiq, M. T (2023) Analisis Setting Relai Arus Lebih dan Relai Arus Gangguan Tanah pada Penyulang Abimanyu 22 kV di Gardu Induk Cawang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Energi listrik merupakan energi utama yang digunakan hampir seluruh sisi kehidupan dan kebutuhan yang tidak tergantikan untuk masa yang akan mendatang. Dalam penyaluran energi listrik dibutuhkan kontinuitas pelayanan yang baik kepada konsumen, karena penyediaan tenaga listrik yang stabil dan kontinyu merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam memenuhi kebutuhan listrik. Keandalan sistem distribusi tenaga listrik sangat dipengaruhi oleh konfigurasi sistem, peralatan yang dipasang, dan sistem operasinya. Keandalan sistem yang tinggi didukung oleh sistem proteksi yang baik. Sistem proteksi arus lebih yang baik harus mampu melakukan koordinasi yang sempurna, sehingga seksi yang terganggu saja yang dibebaskan dari sistem. Jika gangguan beban lebih dibiarkan terusmenerus berlangsung dapat merusak peralatan, gangguan hubung singkat dapat terjadi antara fasa (3 fasa atau 2 fasa) atau 1 fasa ke tanah dan sifatnya bisa temporer atau permanen. Pada Gardu Induk Cawang ini terdapat 3 macam trafo dan memiliki beberapa penyulang, dan salah satunya yaitu penyulang Abimanyu, Sesuai dengan data yang diperoleh pada saat pengambilan data yaitu data gangguan penyulang pada tahun 2020 penyulang Abimanyu 22 kV mengalami gangguan trip sebanyak 3 kali. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk membahas sistem proteksi tenaga listrik. Salah satu peralatan utama dalam sistem proteksi yang digunakan pada saluran distribusi adalah Relai Arus Lebih (Over Current Relay) dan Relai Gangguan Tanah (Ground Fault Relay). Maka dari itu perlu adanya suatu koordinasi antara komponen penunjang sistem proteksi tersebut yang terdiri dari Relai Arus Lebih (Over Current Relay) dan Relai Gangguan Tanah (Ground Fault Relay) pada saluran penyulang Abimanyu. Data dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa tempat, yaitu: PT. PLN (Persero) UP3 Kramat Jati, PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, PT. PLN (Persero) UIT JBB UPT Cawang. Data sekunder yang diperlukan meliputi : Diagram satu garis Gardu induk Cawang, Diagram satu garis pada penyulang dan Data spesifikasi transformator daya III kapasitas 150/22 kV daya 60MVA. Penelitian ini menghasilkan jawaban Besar arus gangguan juga dipengaruhi oleh jarak titik gangguan hubung singkat baik gangguan 3 fasa, 2 fasa maupun 1 fasa ke tanah. Semakin jauh jarak gangguan maka semakin kecil arus gangguan hubung singkat. Berdasarkan hasil simulasi dari data eksisting dan data resetting dapat diketahui bahwa data eksisting memiliki nilai yang sudah baik karena relai dapat berkoordinasi dengan baik antara relai incoming dan relai penyulang. Dimana relai penyulang bekerja terlebih dahulu lalu diikuti oleh relai incoming dengan waktu tunda tertentu, akan tetapi pada data eksisting berdasarkan kurva grafik TCC terdapat perpotongan yang berarti ada suatu kondisi dimana relai tersebut bekerja bersamaan sehingga pada percobaan resetting diberikan waktu tunda yang lebih cepat pada relai moment (instantaneous) pada incoming sebesar 0,08 detik dan pada sisi penyulang sebesar 0,04 detik. Karya ilmiah ini dapat dijadikan acuan pada pembuatan koordinasi proteksi relai arus lebih (Over Current Relay) dan relai arus gangguan tanah (Ground Fault Relay) di PT. PLN (Persero) UIT JBB UPT Cawang dan untuk mahasiswa lain yang hendak mengambil masalah serupa pada skripsi.
English Abstract
Electrical energy is the main energy that is used in almost all aspects of life and is an irreplaceable need for the future. In the distribution of electrical energy, continuity of good service to consumers is needed, because the supply of stable and continuous electricity is an absolute requirement that must be met in meeting electricity needs. The reliability of the electric power distribution system is strongly influenced by the system configuration, the equipment installed, and the operating system. High system reliability is supported by a good protection system. A good overcurrent protection system must be able to carry out perfect coordination, so that only the disturbed section is released from the system. If the overload fault is allowed to continue continuously it can damage the equipment, short circuit faults can occur between phases (3 phases or 2 phases) or 1 phase to ground and can be temporary or permanent in nature. At the Cawang Substation, there are 3 types of transformers and several feeders, and one of them is the Abimanyu feeder. In accordance with the data obtained at the time of data collection, namely feeder interference data in 2020 the Abimanyu 22 kV feeder experienced 3 trip interruptions. The purpose of this scientific work is to discuss electric power protection systems. One of the main equipment in the protection system used in distribution channels is the Over Current Relay and Ground Fault Relay. Therefore, it is necessary to have a coordination between the supporting components of the protection system consisting of Over Current Relay and Ground Fault Relay on the Abimanyu feeder channel. The data in this study were obtained from several places, namely: PT. PLN (Persero) UP3 Kramat Jati, PT. PLN (Persero) Main Distribution Unit (UID) Jakarta Raya, PT. PLN (Persero) UIT JBB UPT Cawang. The secondary data required includes: One-line diagram of the Cawang substation, one-line diagram of the feeder and specification data for power transformer III with a capacity of 150/22 kV with a power of 60MVA. This research produces the answer. The magnitude of the fault current is also influenced by the distance of the short circuit fault point, both 3-phase, 2-phase and 1-phase faults to the ground. The farther the fault distance, the smaller the short circuit fault current. Based on the simulation results of the existing data and resetting data, it can be seen that the existing data has a good value because the relay can coordinate well between the incoming relay and the feeder relay. Where the feeder relay works first then followed by the incoming relay with a certain delay time, but in the existing data based on the TCC graphic curve there is an intersection which means there is a condition where the relays work together so that the resetting attempt is given a faster delay time on the moment relay (instantaneous) on the incoming is 0.08 seconds and on the feeder side is 0.04 seconds. This scientific work can be used as a reference in making coordination of protection of over current relays (Over Current Relay) and ground fault relays (Ground Fault Relay) at PT. PLN (Persero) UIT JBB UPT Cawang and for other students who want to take on a similar problem in their thesis.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0523070146 |
| Uncontrolled Keywords: | Relai Arus lebih, Relai Gangguan Tanah, Penyulang.-Over Current Relay, Ground Fault Relay, Feeder |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting > 621.38 Electronics, communications engineering > 621.381 Electronics |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 28 Jul 2023 06:59 |
| Last Modified: | 28 Jul 2023 06:59 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202208 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
WISAM ABYADHA IBRAHIM.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |