Identifikasi Kelimpahan Mikroplastik Di Saluran Drainase Kawasan Komersial Blimbing Kota Malang,

Rismiati, Wahyu and Dr. Eng.Ir. Riyanto Haribowo, ST., MT., IPM. and Dr. Eng. Martiwi Diah Setiawati, - (2023) Identifikasi Kelimpahan Mikroplastik Di Saluran Drainase Kawasan Komersial Blimbing Kota Malang,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Rendahnya tingkat pemulihan dan pembuangan limbah plastik yang tidak tepat menghasilkan akumulasi plastik di lingkungan yang menyebabkan munculnya jenis kontaminasi baru yang disebut sebagai mikroplastik. Mikroplastik ini merupakan bagian terkecil dari plastik setelah mengalami proses degradasi yang memiliki ukuran <5 mm. Mikroplastik dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu mikroplastik primer yang berasal dari mikro partikel yang sengaja diproduksi seperti untuk kebutuhan kosmetik atau serat pakaian sintetis, sedangkan mikroplastik sekunder merupakan hasil fragmentasi plastik berukuran makro menjadi ukuran mikro. Dilihat dari sumber mikroplastik ini bahwa sampah plastik bukan menjadi sumber utama kelimpahan mikroplastik pada perairan, terdapat asumsi lain jika penyumbang kelimpahan mikroplastik dapat berasal dari saluran drainase yang merupakan buangan dari limbah rumah tangga dan industri. Pada penelitian ini akan membahas terkait kelimpahan mikroplastik dan karakteristik mikroplastik yang berupa bentuk, warna, ukuran dan jenis polimer pada penggunaan lahan kawasan komersial dengan memilih kawasan komersial di Blimbing, Kota Malang. Dengan penggunaan lahan seperti ini akan dilakukan pengambilan sampel pada saluran drainase. Pada penelitian ini dalam pengambilan sampel menggunakan metode yang telah dikeluarkan oleh Mississippi State University dengan judul Microplastics Sampling and Processing Guidebook. Pengambilan sampel air menggunakan wadah kaca dengan volume satu liter yang berlangsung sampai dengan botol terisi penuh, kemudian air yang sudah terkumpul pada wadah tersebut dilakukan penyaringan menggunakan saringan mesh stainless stell 0,5 mm dan 0,05 mm secara bertumpuk, selanjutnya sampel dimasukkan kedalam botol sampel berukuran 250 ml yang telah diberi label. Sedangkan proses pengolahan sampel menggunakan metode yang telah dikeluarkan oleh Masura dengan judul Laboratory Methods for the Analysis of Microplastics in the Marine Environment: Recommendations for quantifying synthetic particles in waters and sediments. Tahapan pertama melakukan penyaringan sampel kemudian dilanjutkan dengan pengeringan sampel, selanjutnya tahapan Wet Peroxide Oxidation (WPO) atau pemurnian sampel, terakhir tahapan proses separasi densitas. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan identifikasi mikroplastik yang terbagi menjadi dua, yaitu identifikasi mikroskop untuk mengetahui bentuk, ukuran, warna. Sedangkan untuk identifikasi jenis polimer menggunakan uji FTIR (Fourier Transform Infra Red). Hasil dari penelitian ini diperoleh kelimpahan mikroplastik dengan jumlah terkecil sebesar 101.67 partikel/liter sedangkan terbesar 352.67 partikel/liter. Karakteristik mikroplastik didominasi oleh bentuk fragment dengan ukuran small microplastic particle (SMP) dan warna transparan. Untuk karakteristik selanjutnya berupa jenis polimer diperoleh hasil bahwa lokasi 1 dan 2 polimer polypropylene (PP), kemudian lokasi 3 dan 4 polimer nylon atau polyamide (PA), dan yang terakhir lokasi 5 polimer polyvinyl chloride (PVC).

English Abstract

The low recovery rate and improper disposal of plastic waste result in the accumulation of plastics in the environment leading to the emergence of a new type of contamination referred to as microplastics. This microplastic is the smallest part of the plastic after undergoing the degradation process which has a size of <5 mm. Microplastics are grouped into two types, namely primary microplastics originating from microparticles that are deliberately produced such as for cosmetic needs or synthetic clothing fibers, while secondary microplastics are the result of fragmentation of macro-sized plastics into micro sizes. Judging from this microplastic source that plastic waste is not the main source of microplastic abundance in waters, there is another assumption that contributors to microplastic abundance can come from drainage channels which are discharges from household and industrial waste. This study will discuss the abundance of microplastics and the characteristics of microplastics in the form of shape, color, size, and type of polymer in commercial land use by selecting commercial areas in Blimbing, Malang City. With this kind of land use, sampling will be carried out in the drainage channel. In this study, sampling used a method that had been issued by Mississippi State University with the title Microplastics Sampling and Processing Guidebook. Water sampling uses a glass container with a volume of one liter which lasts until the bottle is filled, then the water that has been collected in the container is filtered using a stainless steel mesh filter of 0.5 mm and 0.05 mm in a stacked manner, then the sample is put into a 250 ml sample bottle that has been labeled. While the sample processing process uses a method that has been issued by Masura with the title Laboratory Methods for the Analysis of Microplastics in the Marine Environment: Recommendations for quantifying synthetic particles in waters and sediments. The first stage is filtering the sample, followed by drying the sample, then the Wet Peroxide Oxidation (WPO) stage or sample purification, finally the density separation process. Then proceed with the microplastic identification stage which is divided into two, namely microscope identification to determine the shape, size, and color. As for the identification of polymer types using the FTIR (Fourier Transform Infra Red) test. The results of this study obtained microplastic abundance with the smallest amount of 101.67 particles/liter while the largest was 352.67 particles/liter. The characteristics of microplastics are dominated by the form of fragments with the size of the small microplastic particles (SMP) and transparent colors. For further characteristics in the form of polymer types, the results show that locations 1 and 2 are polypropylene (PP) polymers, then locations 3 and 4 are nylon or polyamide (PA) polymers, and finally, location 5 is polyvinyl chloride (PVC) polymer.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523070145
Uncontrolled Keywords: Microplastic abundance, microplastic characteristics, commercial area, drainage channel.-Kelimpahan mikroplastik, karakteristik mikroplastik, kawasan komersial, saluran drainase
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 28 Jul 2023 06:49
Last Modified: 28 Jul 2023 06:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202203
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Wahyu Rismiati.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (11MB)

Actions (login required)

View Item View Item