Analisa Tingkat Bahaya Erosi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Pada SubDAS Ngasinan Kabupaten Trenggalek Jawa Timur.

Handoko, Shubhananda Aulia and Dr. Ir. Ussy Andawayanti, MS., IPM and Dr. Ir. Very Dermawan, ST., MT., IPM. (2023) Analisa Tingkat Bahaya Erosi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Pada SubDAS Ngasinan Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perubahan fungsi tata guna lahan dapat merusak Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dapat mengakibatkan kondisi debit air sungai menjadi tidak menentu dan dapat mengakibatkan longosr pada beberapa titik tertentu. Kerusakan hutan dan eksploitasi lahan secara berlebihan pada DAS dapat membuat nilai laju erosi meningkat. Proses kerusakan tersebut terjadi pada DAS Ngasinan khususnya pada bagian hulu yang membuat material erosi terus terbawa dan mengendap pada daerah yang lebih rendah. Pengendapan material tersebut menyebabkan kapasitas tampungan aliran sungai berkurang dan tidak dapat menampung kelebihan air pada saat debit banjir datang. Kerusakan DAS Ngasinan yang terletak pada Kabupaten Trenggalek ini menyebabkan wilayah Trenggalek sering terdampak banjir dan longsor. Studi ini bertujuan untuk mengetahui besar laju erosi yang terjadi pada subDAS Ngasinan, mengetahui kondisi tingkat bahaya erosi pada subDAS Ngasinan, dan memberikan saran berupa arahan konservasi lahan yang sesuai dengan kondisi subDAS Ngasinan. Studi ini dilakukan menggunakan aplikasi ArcGIS dengan pendekatan model ArcSWAT. Data yang digunakan berupa data sekunder berupa data curah hujan tahun 2011-2020, data debit sungai ngasinan tahun 2011-2020, data klimatologi tahun 2011-2020, data peta DEM, dan data peta tata guna lahan serta jenis DAS Ngasinan. Simulasi kondisi eksisting DAS Ngasinan dilakukan untuk mengetahui besar erosi yang nantinya digunakan sebagai acuan dalam memberikan arahan penggunaan lahan. Hasil analisa pada subDAS Ngasinan (eksisting) berdasarkan pemodelan ArcSWAT 2012 diperoleh besar rerata laju erosi sebesar 34,796 ton/ha/tahun atau 2,899 mm/tahun dengan rerata sedimen 24,322 ton/ha/tahun. Berdasarkan hasil erosi tersebut kemudian dicari Tingkat Kekritisan Lahan dengan menggunakan satuan nilai Indeks Bahaya Erosi dengan IBE Rendah (Potensial Kritis) 30 Ha, IBE Sedang (Semi Kritis) 18722 Ha, IBE Tinggi (Kritis) 37270 Ha. Berdasarkan hasil pemodelan diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi DAS Ngasinan memerlukan sebuah arahan konservasi DAS. Usaha konservasi yang dilakukan menggunakan metode vegetatif sesuai dengan ketentuan arahan Balai Rehabilitasi dan Konservasi Tanah (BRLKT). Setelah dilakukan arahan penggunaan lahan selanjutnya didapatkan besar rerata laju erosi sebesar 23,498 ton/ha/tahun atau 1,958 mm/tahun dengan rerata sedimen 14,358 ton/ha/tahun. Berdasarkan hasil erosi tersebut didapatkan Indeks Bahaya Erosi dengan IBE Rendah (Potensial Kritis) 33 Ha, IBE Sedang (Semi Kritis) 53608 Ha, IBE Tinggi (Kritis) 2382 Ha. Nilai IBE tiap subdas yang berkurang dan bisa dikatakan efisiensi. Berdasarkan hasil analisa diatas, dengan tata guna lahan subDAS Ngasinan (skenario) dapat diterapkan untuk mengurangi laju erosi dan tingkat bahaya erosi.

English Abstract

Changes in land use function can damage watersheds which can result in river water discharge conditions becoming erratic and can cause landslides at certain points. Deforestation and over-exploitation of land in the watershed can increase the erosion rate. This damage process occurs in the Ngasinan watershed, especially in the upstream part, which causes erosion material to continue to be carried away and settle in lower areas. The deposition of this material causes the capacity of the river flow to decrease and it cannot accommodate the excess water when the flood discharge comes. The damage to the Ngasinan Watershed, which is located in Trenggalek Regency, causes the Trenggalek area to be frequently affected by floods and landslides. This study aims to determine the magnitude of the rate of erosion that occurs in the Ngasinan sub-watershed, determine the level of erosion hazard in the Ngasinan sub-watershed, and provide advice in the form of land conservation directives that are in accordance with the conditions of the Ngasinan sub-watershed. This study was conducted using the ArcGIS application with the ArcSWAT model approach. The data used is in the form of secondary data in the form of rainfall data for 2011-2020, Ngasinan river discharge data for 2011-2020, climatological data for 2011-2020, DEM map data, and land use map data and the types of Ngasinan watershed. A simulation of the existing conditions of the Ngasinan watershed was carried out to determine the amount of erosion which would later be used as a reference in giving directions on land use. The analysis results in the Ngasinan sub-watershed (existing) based on ArcSWAT 2012 modeling obtained an average erosion rate of 34,796 tons/ha/year or 2,899 mm/year with an average sediment rate of 24,322 tons/ha/year. Based on the erosion results, the Criticality Level of the Land is sought using the Erosion Hazard Index value unit with a Low EHI (Critical Potential) of 30 Ha, Medium EHI (Semi Critical) of 18722 Ha, High EHI (Critical) of 37270 Ha. Based on the modeling results above, it can be concluded that the condition of the Ngasinan watershed requires a watershed conservation direction. Conservation efforts are carried out using vegetative methods in accordance with the provisions of the Soil Rehabilitation and Conservation Center. After directing land use, the average erosion rate was 23.498 tons/ha/year or 1.958 mm/year with an average sediment rate of 14.358 tons/ha/year. Based on the erosion results, the Erosion Hazard Index was obtained with a Low EHI (Critical Potential) of 33 Ha, Medium EHI (Semi Critical) of 53608 Ha, High EHI (Critical) of 2382 Ha. The EHI value for each sub-das is reduced and can be said to be efficiency. Based on the results of the above analysis, the land use of the Ngasinan sub-watershed (scenario) can be applied to reduce the rate of erosion and the level of erosion hazard.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: '0523070142
Uncontrolled Keywords: ArcSWAT, Ngasinan, Erosi, Sedimen, Indeks Bahaya Erosi.-ArcSWAT, Ngasinan, Erosion, Sediment, Erosion Hazard Index (EHI).
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 28 Jul 2023 04:33
Last Modified: 28 Jul 2023 04:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202196
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
SHUBHANANDA AULIA HANDOKO.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (9MB)

Actions (login required)

View Item View Item