Tambunan, Gabriel and Prof. Dr. Ir. Bambang Suharto., MS and Fajri Anugroho,, STP., M.Agr., PhD (2023) Fitoremediasi Hasil Limbah Cair Industri Tekstil Batik PT. X Dalam Penurunan Kadar Logam Berat (Cr, Cu, dan Pb) Dengan Mixed Aquatic Plants (Hydrilla Verticillata & Salvinia Molesta). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Industri batik menghasilkan limbah cair berwarna keruh, berbusa, dan beracun yang mencemari lingkungan. Limbah ini mengandung zat berbahaya seperti logam berat, senyawa organik, dan zat pewarna yang sulit diuraikan. Oleh karena itu, setiap industri batik harus memiliki instalasi pengolahan air limbah sendiri. Fitoremediasi adalah teknik untuk mengurangi konsentrasi zat tercemar dengan menggunakan tanaman untuk menyerap, mentransformasi, menstabilkan, dan mendegradasi zat berbahaya baik senyawa organik maupun anorganik.Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi perubahan kadar kontaminan limbah cair industri tekstil batik sebelum dan sesudah diremediasi menggunakan tanaman Hydrilla (Hydrilla Verticillata) dan tanaman Kiambang (Salvinia Molesta). Limbah cair yang dihasilkan oleh industri batik memiliki karakteristik berwarna keruh, berbusa, memiliki pH tinggi, terdapat minyak alkali, kandungan organik (BOD, COD, dan TSS), senyawa yang dihasilkan oleh zat warna, dan kandungan logam yang paling tinggi adalah (Cr, Cu, dan Pb). Fitoremediasi merupakan teknik pemulihan daerah yang tercemar dengan menggunakan tanaman untuk menyerap zat tercemar, mengurangi konsentrasi zat berbahaya, mentransformasi bahan pencemar, menstabilkan, dan mendegradasi zat berbahaya baik senyawa organik maupun senyawa anorganik. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan bertujuan untuk menentukan efektivitas kemampuan tanaman Hydrilla (Hydrilla Verticillata) dan tanaman Kiambang (Salvinia Molesta) dan menganalisis tanaman Hydrilla (Hydrilla Verticillata) dan Tanaman Kiambang (Salvinia Molesta) serta campuran (Hydrilla Verticillata 50% dan Salvinia Molesta 50%) melalui pengamatan biomassa dan perhitungan penurunan kadar logam. Parameter limbah yang diuji pada penelitian ini adalah Logam berat Cr, Cu, dan Pb serta parameter pendukung dengan pengamatan pH dan suhu. Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali, selanjutnya data yang digunakan untuk menghitung efektivitas removal serta uji ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tanaman Hydrilla memiliki kemampuan menurunkan logam Pb paling besar (61%), Tanaman Kiambang menurunkan logam Cu paling besar (91,9%), dan Tanaman Campuran (Hydrilla dan Kiambang) menurunkan logam Cr paling besar (73%). Serta Tanaman Kiambang memiliki biomassa paling besar dengan kenaikan berat (89%).
English Abstract
The batik industry produces cloudy, frothy and toxic liquid waste that pollutes the environment. This waste contains hazardous substances such as heavy metals, organic compounds, and dyes which are difficult to decompose. Therefore, every batik industry must have its own wastewater treatment plant. Phytoremediation is a technique for reducing the concentration of polluted substances by using plants to absorb, transform, stabilize, and degrade harmful substances, both organic and inorganic compounds. verticillata) and Kiambang plants (Salvinia molesta). The liquid waste produced by the batik industry has the characteristics of being cloudy, frothy, has a high pH, contains alkaline oil, organic content (BOD, COD, and TSS), compounds produced by dyes, and the highest metal content is (Cr, Cu, and Pb). Phytoremediation is a technique for restoring polluted areas by using plants to absorb polluted substances, reduce the concentration of harmful substances, transform pollutant materials, stabilize and degrade harmful substances, both organic and inorganic compounds. The study was conducted using an experimental method using a completely randomized design (CRD) with the aim of determining the effectiveness of the ability of Hydrilla (Hydrilla Verticillata) and Kiambang (Salvinia Molesta) plants and analyzing Hydrilla (Hydrilla Verticillata) and Kiambang (Salvinia Molesta) plants as well as mixtures (Hydrilla Verticillata 50% and Salvinia Molesta 50%) through observation of biomass and calculation of metal content reduction. The waste parameters tested in this study were heavy metals Cr, Cu, and Pb as well as supporting parameters by observing pH and temperature. Replications were carried out 3 times, then the data were used to calculate the effectiveness of removal and the ANOVA test. The results of this study indicate that Hydrilla plants have the greatest ability to reduce Pb (61%), Kiambang plants reduce Cu the most (91.9%), and mixed crops (Hydrilla and Kiambang) reduce Cr the most (73%) . And the Kiambang Plant has the largest biomass with an increase in weight (89%).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523100024 |
Uncontrolled Keywords: | Fitoremediasi, Limbah cair, Logam berat, Tanaman hydrilla, Tanaman kiambang,Wastewater, Heavy metal, Hydrilla plant, Kiambang plant, Phytoremediation |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 28 Jul 2023 01:22 |
Last Modified: | 28 Jul 2023 01:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202179 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Gabriel Tambunan.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |