Haq, Brilli Sapdrianing and Dian Widya Ningtyas,, STP., MP., Ph.D and Susi Wuryantini, SP., MP (2023) Efikasi Nanoemulsi Minyak Mimba (Azadirachta Indica A. Juss) Terhadap Kutu Loncat Jeruk Asia (Diaphorina citri Kuwayama). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Diaphorina citri Kuwayama adalah hama tanaman jeruk yang mematikan. Mereka menyebabkan kerusakan pada bagian tanaman hingga menjadi vektor bagi Candidatus Liberibacter penyebab Huanglongbing (HLB). Penanganan atas Diaphorina citri Kuwayama saat ini dilakukan dengan memanfaatkan insektisida kimia maupun biologi seperti minyak mimba. Minyak mimba mengandung senyawa aktif limonoid yang memiliki kemampuan sebagai insektisida yang baik. Minyak mimba dinilai aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan namun memiliki kelarutan yang rendah serta dibutuhkan penggunaan dalam jumlah besar. Berdasarkan penelitian sebelumnya, nanoemulsi memiliki potensi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Nanoemulsi yang berukuran kecil diketahui mampu meningkatkan efikasi pestisida, kelarutan, penggunaan bahan aktif dalam jumlah kecil dan pelepasan bahan aktif yang terkontrol. Melihat potensi tersebut, dilakukanlah penelitian untuk mengetahui efikasi nanoemulsi minyak mimba terhadap Diaphorina citri Kuwayama. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor yaitu konsentrasi nanoemulsi dan fase hidup Diaphorina citri Kuwayama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nanoemulsi minyak mimba yang berhasil disintesis berukuran 395,5 ± 87,4 nm dan 429,53 ± 9,85 nm. Pada imago, kematian tertinggi terlihat pada perlakuan hari ketujuh pasca aplikasi dengan menggunakan insektisida kimia confidor sebesar 55 ± 10,8% diikuti oleh nanoemulsi 5 ml/L sebesar 15 ± 7,07%. Kematian tertinggi pada nimfa terlihat pada perlakuan hari ketujuh pasca aplikasi minyak mimba yaitu sebesar 100% dan diikuti oleh Tween 20 dan nanoemulsi 10 ml/L sebesar 97,5 ± 5%. Nanoemulsi lebih efektif terhadap nimfa Diaphorina citri Kuwayama dibandingkan imago karena kematian pada fase nimfa mencapai 97,5 ± 5% sementara pada fase imago hanya mencapai 15 ± 7,07% sebagai kematian tertinggi pada hari ketujuh pengamatan. Pengujian ANOVA menunjukkan bahwa fase hidup, konsentrasi nanoemulsi, serta interaksi keduanya memberikan pengaruh yang nyata (p<0,05). Uji lanjut Tukey menunjukkan efikasi nanoemulsi tidak berbeda nyata dengan minyak mimba dan insektisida confidor pada nimfa, namun berbeda nyata hanya dengan confidor pada imago meskipun dibuat hanya menggunakan minyak mimba sebesar 5%. Peningkatan konsentrasi nanoemulsi yang digunakan tidak memberikan persentase kematian yang berbeda nyata.
English Abstract
Diaphorina citri Kuwayama is a deadly citrus pest. They cause damage to plant parts and become vectors for Candidatus Liberibacter which causes Huanglongbing (HLB). Diaphorina citri Kuwayama has been handled using chemical and biological insecticides such as neem oil. Neem oil contains limonoid which have the ability as a good insecticide. Neem oil considered safe for human health and the environment but has low solubility and requires use in large quantities. Based on previous research, nanoemulsion have the potential to overcome existing problems. Nanoemulsion’s small size are known to be able to increase pesticide efficacy, solubility, use of active ingredients in small quantities, and controlled release of active ingredients. Seeing this potential, a study was conducted to determine the efficcacy of neem oil nanoemulsion against Diaphorina citri Kuwayama. The study was conducted using a completely randomized design with 2 factors, namely the concentration of nanoemulsion and the live phase of Diaphorina citri Kuwayama. The results showed that the neem oil nanoemulsion that was successfully synthesized measured 395,5 ± 87,4 nm and 429,53 ± 9,85 nm. In the imago phase, the highest mortality was seen on the seventh-day post-application using chemical insecticide confidor of 55 ± 10.8% followed by 5 ml/L nanoemulsions of 15 ± 7.07%. The highest mortality in the nymph phase was seen on the seventh day after the application of neem oil, which was 100%, followed by Tween 20 and 10 ml/L nanoemulsion at 97.5 ± 5%. Nanoemulsion was more effective against Diaphorina citri Kuwayama in the nymph compared to imago because the mortality in the nymph reached 97.5 ± 5% while in the imago 15 ± 7.07% as the highest mortality in the seventh day of observation. The ANOVA test showed that the live phase, nanoemulsion concentration, and their interactions had a significant effect (p<0.05). Tukey's Post Hoc test showed that the efficacy of the nanoemulsion was not significantly different from neem oil and confidor in the nymph, but only significantly different from confidor in the imago even though it was made using only 5% neem oil. Increasing the concentration of the nanoemulsion used did not give a significantly different percentage of mortality.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0523100015 |
| Uncontrolled Keywords: | Diaphorina citri Kuwayama, insektida, minyak mimba, nanoemulsi, nanoteknologi.Diaphorina citri Kuwayama, insecticide, nanoemulsion, nanotechnology, neem oil. |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
| Depositing User: | Sugeng Moelyono |
| Date Deposited: | 25 Jul 2023 07:47 |
| Last Modified: | 25 Jul 2023 07:47 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202124 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Brilli Sapdrianing Haq.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (1MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |