Pengaruh Waktu Hold-Melt Terhadap Laju Keausan Dan Porositas Hasil Recasting AlSi + Cu Pada Tungku Induksi

Setiawan, Doni and Prof. Dr. Ir. Wahyono Suprapto, ST., MT.Met. and Dr. Ir. Putu Hadi Setyarini, ST., MT. (2023) Pengaruh Waktu Hold-Melt Terhadap Laju Keausan Dan Porositas Hasil Recasting AlSi + Cu Pada Tungku Induksi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemakaian aluminium khususnya pada industri otomotif terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan di Indonesia. Peningkatan penggunaan Aluminium menuntut bertambahnya jumlah produksi aluminium itu sendiri. Salah satu cara untuk mendapatkan aluminium adalah dengan mendaur ulang limbah aluminium. Recasting merupakan salah satu cara untuk mendaur ulang aluminium untuk dapat digunakan kembali dan dapat ditingkatkan kekuatannya. Umumnya daur ulang logam berasal dari dua jenis raw material yang digunakan yaitu new scrap dan old scrap. New scrap didapatkan pada proses produksi pertama dan belum sampai pada pemakaian konsumen. Sedangkan old scrap berasal dari aluminium yang telah digunakan oleh konsumen dalam waktu tertentu. Tungku induksi merupakan tungku listrik yang menggunakan arus bolak-balik yang melewati lilitan untuk memanaskan material. Pada tungku induksi terdapat pengadukan secara natural oleh gelombang elektromagnetik sehingga membantu dalam persebaran paduan pada logam cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan holdmelt time pada proses recasting AlSi + Cu menggunakan tungku induksi terhadap keausan dan porositas, dimana dalam penelitian ini menggunakan cetakan permanen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental .Penelitian ini dilakukan di Laboratorium αβγ dan Laboratorium LSIH UB. Pengujian keausan menggunakan metode ogoshi dengan standar ASTM G99-17 sedangkan untuk pengujian porositas menggunakan alat piknometri dengan standar ASTM B 962-17. Alat dan bahan yang digunakan adalah cetakan permanen, aluminium daur ulang dari piston bekas dan tembaga dengan penambahan Cu sebesar 4% lalu dilakukan penahanan waktu peleburan pada suhu 700oC dengan variasi waktu penahanan peleburan 0 menit, 30 menit, 60 menit, dan 90 menit. Hasil yang didapatkan pada variasi holdmelt 0 menit nilai laju keausan spesimen sebesar 1,7438 x 10-5 mm3/Nm. Pada spesimen dengan perlakuan holdmelt sebesar 30 menit memiliki nilai laju keausan sebesar 1,3414 x 10-5 mm3/Nm. Pada spesimen dengan perlakuan holdmelt sebesar 60 menit didapatkan nilai laju keausan sebesar 1,0731 x 10-5 mm3/Nm. Sedangkan pada spesimen dengan perlakuan holdmelt 90 menit didapatkan nilai laju keusannya sebesar 9,3898 x 10-6 mm3/Nm. Sedangkan nilai porositas yang didapat pada spesimen dengan perlakuan holdmelt sebesar 0 menit adalah 5,14%, pada spesimen dengan holdmelt 30 menit sebesar 4,52%, nilai porositas pada spesimen dengan perlakuan holdmelt 60 menit sebesar 3,33%, dan pada spesimen dengan waktu tahan peleburan 90 menit didapatkan nilai porositas sebesar 2,97%. Hal ini disebabkan oleh perubahan waktu peleburan dan juga proses stirring oleh gaya elektromagnetik yang terjadi didalam tungku induksi membantu menyebarkan Cu secara merata yang menambah kekerasannya. Proses penahanan peleburan juga akan membuat butir paduan semakin halus dan kecil sehingga lebih sulit untuk mengalami deformasi. Penahanan waktu peleburan tidak berpengaruh signifikan pada perkembangan gas pada logam paduan. Perubahan komposisi kimia kandungan Si yang semakin berkurang mendekati titik eutektik membuat nilai porositas menurun akibat interval pembekuan kecil sehingga pembekuan semakin cepat.

English Abstract

The use of aluminum, especially in the automotive industry, continues to increase along with the increasing number of vehicles in Indonesia. Increasing the use of aluminum requires increasing the amount of aluminum production itself. One way to get aluminum is by recycling aluminum waste. Recasting is one way to recycle aluminum so that it can be reused and its strength can be increased. Generally metal recycling comes from two types raw materials that is used new scrap and old scrap. New scrap obtained in the first production process and has not yet reached consumer use. Whereas old scrap comes from aluminum that has been used by consumers for a certain time. An induction furnace is an electric furnace that uses alternating current through a coil to heat materials. In the induction furnace there is natural stirring by electromagnetic waves so that it helps in spreading the alloy on the molten metal. This study aims to determine the effect of change hold melt time on process recasting AlSi + Cu uses an induction furnace for wear and porosity, which in this study uses a permanent mold. The method used in this study is an experimental method. This research was conducted at the αβγ Laboratory and LSIH UB Laboratory. Wear testing using the method ogoshi with ASTM G99-17 standards while for porosity testing using pycnometric tools with ASTM B 962-17 standards. The tools and materials used are permanent mold, recycled aluminum from used pistons and addition of 4% Cu and then held for smelting at a temperature of 700oC with variations in holding melt time of 0 minutes, 30 minutes, 60 minutes, and 90 minutes. The results obtained on the variation hold melt 0 minutes the value of the wear rate of the specimen is 1.7438 x 10-5 mm3/Nm. In specimens with treatment hold melt 30 minutes has a wear rate value of 1.3414 x 10-5 mm3/Nm. In specimens with treatment hold melt for 60 minutes, the value of the wear rate is 1.0731 x 10-5 mm3/Nm. Meanwhile on specimen with treatment hold melt 90 minutes, the wear rate is 9.3898 x 10-6 mm3/ Nm. While the porosity value obtained on the specimen with the treatment hold melt of 0 minutes is 5.14%, in specimens with hold melt 30 minutes of 4.52%, the porosity value of the specimen treated hold melt 60 minutes of 3.33%, and the specimen with 90 minutes of melting holding time obtained a porosity value of 2.97%. This is caused by changes in smelting time and also the process stirring by the electromagnetic force that occurs in the induction furnace helps spread Cu evenly thereby reducing the value of the wear rate because Cu will add hardness values. The smelting holding process will also make the alloy grains more homogeneous and smaller. The small grain size will also increase the hardness because it is more difficult to deform, thereby reducing the wear rate. Detention of melting time has no significant effect on the development of gas in alloys. Changes in the chemical composition of the Si content which decreases closer to the eutectic point causes the porosity value to decrease due to the small freezing interval so that freezing is faster.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: '0523070109
Uncontrolled Keywords: Aluminium, Recasting, Tungku Induksi, Laju Keausan, Porositas,-Aluminium, Recasting, Induction Furnace, Wear Rate, Porosity
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.8 Machine engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 25 Jul 2023 02:08
Last Modified: 25 Jul 2023 02:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202089
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
doni setiawan.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item