Evaluasi Korelasi dan Performa Diagnostik antara Periostin Urine dengan Glomerular Filtration Rate dan Urine Albumin Creatinin Ratio pada penderita Nefropati Diabetik”

Sari, Dominica Pita and Dr. dr. Hani Susianti, Sp.PK(K.) and dr. Singgih P Wahono, Sp.PK (2022) Evaluasi Korelasi dan Performa Diagnostik antara Periostin Urine dengan Glomerular Filtration Rate dan Urine Albumin Creatinin Ratio pada penderita Nefropati Diabetik”. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar Belakang. Nefropati Diabetik (ND) merupakan salah satu komplikasi diabetes yang paling sering terjadi. Prediktor utama dari terjadinya ND adalah proteinuria. Ketika proteinuria sudah timbul berarti menandakan adanya perubahan struktur ginjal. Semikin berat kadar albuminuria menandakan ND yang semakin memberat. Periostin urin sebagai salah satu penanda untuk mengetahui terjadinya kerusakan ginjal sebelum adanya albuminuria. Tujuan. Menentukan korelasi antara periostin urine dengan rasio albumin kreatinin urine pada pasien ND. Menentukan korelasi antara Periostin urine dengan eGFR pada pasien ND. Menentukan nilai performa Periostin urine untuk mendeteksi ND. Metode. Dengan studi observasional analitik cross-sectional dilakukan pada pasien diabetes melitus yang dirawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada bulan Desember 2019 hingga Agustus 2020. Subyek penelitian diperiksa kadar ureum, kreatinin, eGFR, HbA1C, UACR dan pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi akan dibagi menjadi kelompok normal, DM tanpa nefropati atau DM UACR <30mg/g, ND dengan UACR 30-300mg/g, ND dengan UACR >300mg/g kemudian dilakukan pemeriksaan Periostin urin. Analisis statistik berupa uji beda dengan uji t-independen atau uji Mann-Whitney ,uji diagnostik Periostin dan UACR dalam diagnosis DM nefropati menggunakan kurva ROC sedangkan uji korelasi Periostin dengan eGFR dan UACR menggunakan uji korelasi Spearman serta analisis multivariat. Hasil. Kadar periostin dalam urine kelompok DM nefropati lebih tinggi secara bermakna dibandingkan kelompok pasien normal (p<0,001). Cut off kadar periostin pada pasien DM tanpa nefropati, ND dengan UACR 30-300mg/g, ND dengan UACR 300mg/g adalah 2,51 mg/gCr, 3,21 mg/gCR dan 2,6 mg/gCr. Dengan masing-masing sensitivitas dan spesifisitas 69,6% dan 72,7%, 82,1% dan 77,3%, 73,1 dan 72,7%. Terdapat korelasi antara Periostin urin dengan UACR dan HbA1c dengan hubungan positif. Kesimpulan. Periostin dapat dianggap sebagai modalitas untuk deteksi dini ND. Studi longitudinal untuk mengikuti perjalanan klinis pasien dapat dilakukan untuk melihat peran Periostin urin dalam prognosis dan terapi pasien ND.

English Abstract

Background. Diabetic Nephropathy (ND) is one of the most common complications of diabetes. The main predictor of the occurrence of ND is proteinuria. When proteinuria has appeared, it means that there is a change in the structure of the kidney. The heavier the albuminuria level, the more severe the ND. Urinary periostin as a marker to determine the occurrence of kidney damage before the presence of albuminuria. Purpose. To Determine the correlation between urine periostin and urine albumin-creatinine ratio in ND patients Methods This cross-sectional analytic observational study was conducted on diabetes mellitus patients who were hospitalized at RSUD Dr. Saiful Anwar Malang from December 2019 to August 2020. The subjects of the study were checked for urea, creatinine, eGFR, HbA1C, UACR and patients who met the inclusion and exclusion criteria were divided into normal groups, DM without nephropathy or DM UACR <30mg/g, ND with UACR 30-300mg/g, ND with UACR > 300 mg/g then a urine periostin test is performed. Statistical analysis was in the form of a difference test with the independent t- test or Mann-Whitney test, the Periostin and UACR diagnostic tests in the diagnosis of nephropathy DM used the ROC curve while the Periostin correlation test with eGFR and UACR used the Spearman correlation test and multivariate analysis. Results. Periostin levels in the urine of the nephropathy DM group were significantly higher than the normal patient group (p<0.001). The cut-off levels of periostin in DM patients without nephropathy, ND with UACR 30-300mg/g, ND with UACR 300mg/g were 2.51 mg/gCr, 3.21 mg/gCR and 2.6 mg/gCr. With a sensitivity and specificity of 69.6% and 72.7%, 82.1% and 77.3%, 73.1 and 72.7%, respectively. There is a correlation between urine Periostin with UACR and HbA1c with a positive relationship. Conclusion. Periostin can be considered as a modality for early detection of ND. Longitudinal studies to follow the patient's clinical course can be carried out to examine the role of urinary Periostin in the prognosis and therapy of ND patients.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0422060190
Uncontrolled Keywords: Nefropati diabetik, periostin urine, UACR,-Diabetic nephropathy, periostin urine, UACR
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.07 Pathology
Divisions: Profesi Kedokteran > Spesialis Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 12 Jul 2023 04:30
Last Modified: 12 Jul 2023 04:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201785
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dominica Pita Sari.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item