Prasetia, Agung and Dr. Ns. Kumboyono, M.Kep., Sp.Kep.Kom and Dr. Lilik Zuhriyah, SKM., M.Kes (2023) Pengaruh Self Help Group terhadap Manajemen Nyeri dan Kualitas Hidup Pasien Gout di Puskesmas Dau Kabupaten Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Gout merupakan suatu gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperurisemia dan deposisi abnormal asam urat di sekitar jaringan, di dalam dan di sekitar sendi. Penyakit gout dapat memberikan dampak, baik akut maupun kronis. Serangan akut berupa nyeri hebat pada sendi dan jaringan sekitarnya, mengakibatkan kesulitan berjalan dan aktivitas fisik terbatas. Sendi juga mengalami pembengkakan, serta muncul warna kemerahan dan panas, serta demam dan gangguan konstitusional lainnya pada kulit sendi yang mengakibatkan menurunnya kemampuan pemenuhan kebutuhan mandiri, depresi, kecemasan, kelelahan kronis, bahkan kecacatan, sehingga perlu adanya tindakan pengelolaan dan perawatan penyakit yang tepat untuk mengatasi hal ini. Manajemen nyeri sebagai upaya untuk menurunkan nyeri sampai tingkat yang dapat ditoleransi oleh pasien. Hal ini juga berdampak pada kemampuan pasien dalam meningkatkan kualitas hidup. Manajemen nyeri diharapkan mampu mengurangi rasa nyeri yang dirasakan, meningkatkan fungsi bagian tubuh yang sakit dan meningkatkan kualitas hidup. Kualitas hidup adalah sebuah konstruksi multi dimensi yang dipengaruhi aspek kehidupan pribadi, kesehatan fisik, pekerjaan dan hubungan sosial, psikologi dan lingkungan dimana seseorang tinggal. Memiliki manajemen nyeri yang baik akan berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien gout. Salah satu cara yang dapat menigkatkan manajemen nyeri dan kualitas hidup adalah dengan belajar dari pengalaman orang lain yang memiliki masalah dan keluhan yang sama, oleh karena itu diperlukan suatu cara yang dapat meningkatkan manajemen nyeri dan kualitas hidup, sehingga dapat memberikan perubahan yang baik. Salah satu metode yang dapat mendukung peningkatan pengetahuan, proses bertukar pengalaman, dan meningkatkan motivasi adalah melalui Self Help Group. Penelitian ini menggunakan desain quasy-expiremental dengan kelompok kontrol dan pendekatan pretest – posttest design. Kelompok perlakuan diberikan intervensi Self Help Group, dan kelompok kontrol diberikan penyuluhan dengan media leaflet. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Dau Kabupaten Malang, dengan total responden berjumlah 60 responden, yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 30 orang kelompok kontrol dan 30 orang kelompok perlakuan. Instrumen yang digunakan dalam menilai manajemen nyeri adalah APS-POQ-R (American Pain Society Patient Outcome Questionnaire – Revised) dan untuk menilai kualitas hidup peneliti mengunakan WHOQOL (World Health Organization Quality of Life). Selanjutnya dilakukan analisis dengan uji wilcoxon, uji mann whitney, dan uji Manova. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai signifikansi manajemen nyeri subvariabel keparahan nyeri p=0.029, dampak p=0,003, informasi kesehatan p<0.001, partisipasi perawatan p<0.001, MNNF p<0.001, dan nilai subvariabel efek samping menunjukkan nilai p=0.493, sedangkan pada kualitas hidup subvariabel kesehatan umum, domain kesehatan fisik, domain kesehatan psikologis, domain hubungan sosial, domain kesehatan lingkungan dan kualitas hidup secara keseluruhan memiliki nilai signifikansi sebesar p<0.001 (<0.05). Hasil uji Mann Whitney menunjukkan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada manajemen nyeri antara kelompok kontrol dan perlakuan nilai p<0,05 pada subvariabel keparahan nyeri, dampak, efek samping, informasi kesehatan, partisipasi perawatan, dan MNNF setelah Self Help Group. Hasil uji manova diperoleh adanya perbedaan pengaruh Self Help Group terhadap manajemen nyeri dengan R-squared=0.284 (28.4%) dan kualitas hidup WHOQOL dengan R-squared=0.346 (34.6%). Self Help Group pada kelompok perlakuan yang diberikan sesuai pedoman, dalam berbagi pengalaman dan menemukan solusi masalah bersama untuk meningkatkan manajemen nyeri para anggota memberikan perubahan perilaku kepada anggotanya menjadi lebih baik dalam upaya untuk mengatasi permasalahan nyeri terutama manajemen nyeri untuk penyakit asam urat dan meningkatkan kualitas hidupnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Self Help Group berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen nyeri dan kualitas hidup pasien gout di Puskesmas Dau kabupaten Malang. Rekomendasi dari penelitian ini, Self Help Group dapat menjadi program pemberdayaan masyarakat dalam program pengendalian panyakit tidak menular. Intervensi Self Help Group dapat disandingkan dengan program kesehatan lain untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif secara berkesinambungan.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0423160020 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel > 610.73 Nursing and services of allied health personnel |
Divisions: | S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | soegeng Moelyono |
Date Deposited: | 16 Jun 2023 07:53 |
Last Modified: | 16 Jun 2023 08:02 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201742 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Agung Prasetia.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (7MB) |
Actions (login required)
View Item |