Peningkatan Efisiensi Penggunaan Air pada Proses Produksi Tahu di Desa Kalisari Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Berdasarkan Analisis Water Footprint

Dewi, Puput Santika and Ir. Ismu Rini Dwi Ari,, MT., Ph.D and Dr. tech. Christia Meidiana,, Dr. tech. Christia Meidiana, (2022) Peningkatan Efisiensi Penggunaan Air pada Proses Produksi Tahu di Desa Kalisari Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Berdasarkan Analisis Water Footprint. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Kalisari memiliki misi mewujudkan kegiatan pembangunan yang ramah lingkungan, meningkatkan dan mengembangkan mutu produk tahu unggulan Desa Kalisari sebagai salah satu produk domestik Kabupaten Banyumas yang tertuang dalam RPJM Desa Kalisari Tahun 2020. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya air dan produksi yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peningkatan efisiensi penggunaan air pada produksi tahu di Desa Kalisari yang dapat diperoleh berdasarkan analisis water footprint. Metode penelitian yang dilakukan adalah menggunakan teknik analisis linkage system, analisis water footprint produk, analisis spatial cluster, analisis teknis bidigester, dan analisis grey water footprint. Peningkatan efisiensi penggunaan air dalam konteks water footprint diindikasikan dengan penurunan water footprint per unit produksi. Peningkatan efisiensi penggunaan air produksi tahu pada penelitian ini dicapai melalui pengolahan limbah tahu secara komunal menjadi biogas. Water footprint produk tahu Desa Kalisari untuk setiap 1 kg bahan baku kedelai dengan tidak melakukan pengolahan limbah adalah 6.952,14 L. Komponen terbesar adalah grey water footprint dari limbah tahu sebesar 71% dari total water footprint. Berdasarkan analisis spatial cluster diperoleh 2 alternatif pengelompokkan industri tahu Kalisari menjadi 21 cluster dan 14 cluster. Jika pengolahan limbah dilakukan oleh 21 cluster industri dengan kapasitas limbah yang diolah adalah 64% dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air sebesar 49%. Pengolahan limbah oleh 21 cluster industri tahu dapat menurunkan grey water footprint sebesar 49.084.692,07 L atau 98% jika dibandingkan dengan 21 cluster industri yang terbentuk tidak mengolah limbah. Jika pengolahan limbah dilakukan oleh 14 cluster industri dengan kapasitas limbah yang diolah adalah 85% dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air sebesar 64%. Pengolahan limbah oleh 14 cluster industri tahu dapat menurunkan grey water footprint sebesar 65.637.264 L atau 97% jika dibandingkan dengan 14 cluster industri yang terbentuk tidak mengolah limbah.

English Abstract

According to the Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Kalisari (Development Plan of Kalisari Village) 2020-2025, Kalisari has a mission to build environmentally friendly development and improve the quality of Kalisari Tofu as one of Banyumas Regency’s domestic product. Therefore, efforts are needed to increase the efficiency of using water resources and improve environmentally friendly tofu production. This study aims to identify water use efficiency improvement in tofu production based on water footprint analysis. This study uses linkage system analysis, water footprint analysis, spatial cluster analysis, biodigester technical analysis, and grey water footprint analysis. The improvement water use efficiency in the context of water footprint is indicated by a reduction in water footprint per unit of production. Water use efficiency improvement of tofu production in this study was achieved through communal treatment of tofu waste into biogas. The result shows that water footprint of tofu per kg soybean is 6.952,14 L. The biggest component is grey water footprint which is 71% of the total water footprint. Based on spatial cluster analysis, there are 2 clustering alternatives in clustering Kalisari’s tofu home industry into 21 clusters and 14 clusters. Water use efficiency can increse by 50% if 21 clusters carry out waste treatment with a treated waste capacity of 64%. If 21 clusters carry out waste treatment, it can reduce grey water footprint by 49.084.692,07 L or 98% when compared to 21 clusters do not treat their waste. If 14 clusters carry out waste treatment with a treated waste capacity of 85%, it can increase water use efficiency by 64%. If 14 clusters carry out tofu waste treatment, it can reduce grey water footprint by 65.637.264 L or 97% when compared to 14 clusters do not treat their waste.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522070498
Uncontrolled Keywords: water-footprint, efisiensi-penggunaan-air, pengolahan-limbah, industri-tahu-water-footprint, water-use-efficiency, waste-treatment, tofu-industry
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 13 Jun 2023 08:15
Last Modified: 14 Jun 2023 06:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201563
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
PUPUT SANTIKA DEWI.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (17MB)

Actions (login required)

View Item View Item