Sumanto, Hari and Dr. Ir. Very Dermawan, ST., MT., IPM and Dr. Ir. Runi Asmaranto, ST., MT., IPM. (2022) Analisis Erosi Dan Sedimentasi Sebagai Dasar Pertimbangan Dalam Merencanakan Konservasi Lahan Di Sub Das Lesti. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sub DAS Lesti sebagian besar merupakan lereng pegunungan yang terjal, ketika hujan turun membawa material erosi dan sedimen. Tingkat Bahaya Erosi pada Sub DAS Lesti diperoleh sebagai berikut: Kelas I 11,92%; Kelas II 27,45%; Kelas III 43,85%; Kelas IV 13,06%; Kelas V 3,99%. Empat (4) parameter yang dioverlay untuk menentukan tingkat kekritisan lahan adalah: peta tutupan lahan, kemiringan lahan, tingkat risiko erosi, dan aspek pengelolaan. Secara umum Sub DAS Lesti dikategorikan sebagai berikut: sangat kritis 0,14%; kritis 4,61%; agak kritis 28,06%; potensi kritis 53,66%; dan normal 13,51%. Dari analisis SWAT dengan total sub DAS 39 dan 1013 HRU (Hydrology Response Unit) nilai rata-rata erosi tanah masing-masing adalah 119,60 ton/ha/tahun; hasil sedimen 310,77 ton/ha/tahun; curah hujan 2.143,27 mm/tahun; dan limpasan permukaan 1120,65 mm/tahun. Arahan pemeliharaan kawasan DAS memerlukan metode vegetatif (penanaman) dan mekanis (pembangunan). Metode vegetatif seperti: budidaya lorong; reboisasi; agroforestri; tanaman tumpang gilir; tanaman penutup tanah sebagai pupuk hijau; pagar hidup; kebun campuran; mulsa; penghijauan lingkungan; tanaman berlajur dengan efektivitas 20,65%; dan lajur penyangga dengan efektifitas 26,03%. Metode mekanis seperti: pengolahan lahan berkontur dengan efektivitas 29,71%; terasering dengan efektivitas 23,41%; check dam dengan efektifitas 17,50%; dan gundukan.
English Abstract
The Lesti sub-watershed area is mostly steep mountain slopes, when the rain fall it carries erosion and sediment material. Erosion Hazard Level on Lesti Sub-Watershed were obtained as follows: Class I 11.92%; Class II 27.45%; Class III 43.85%; Class IV 13.06%; Class V 3.99%. Four (4) parameters overlaid to determine the land criticality level are: the map of land coverage, land slope, erosion risk level, and management aspect. Generally, Lesti Sub- Watershed is categorized as: very critical 0.14%; critical 4.61%; a rather critical 28.06%; critical potential 53.66%; and normal 13.51%. From SWAT analysis with total sub-basin of 39 and 1013 HRU (Hydrology Respon Unit) resulted the average value respectively soil erosion is 119.60 tons/ha/year; sediment yields 310.77 tons/ha/year; rainfall 2143.27 mm/year; and surface runoff 1120.65 mm/year. The suggestions of the watershed area conservancy requires a vegetative (planting) and mechanical (building) method. The vegetative method such as: alleys cropping; reforestation; agroforestry; relay cropping; soil cover cropping as natural green manure; living fence or windbreak; mixed cropping farm; mulch; environment greening; strip cropping with 20.65% effectivity; and filter strip with 26.03% effectivity. The mechanical method such as: contour tillage with 29.71% effectivity; terracing with 23.41% effectivity; check dam with 17.50% effectivity; and mound.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0422070036 |
Uncontrolled Keywords: | das; erosi; sedimentasi; lahan kritis; SWAT; konservasi .- watershed; erosion; sedimentation; critical land; SWAT; conservation |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering |
Divisions: | S2/S3 > Magister Teknik Pengairan, Fakultas Teknik |
Depositing User: | PKN 02 UB |
Date Deposited: | 07 Jun 2023 06:59 |
Last Modified: | 07 Jun 2023 06:59 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201102 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
HARI SUMANTO.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (10MB) |
Actions (login required)
View Item |