Ardhana, Wahyu Kusuma and Dr. Ir. Yahya,, MP (2023) Karakteristik Mikroenkapsulasi Bakteri Bacillus megaterium dan Pseudomonas putida dengan Penyalut Alginat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Mikroenkapsulasi probiotik adalah suatu proses untuk menahan sel probiotik dengan suatu membran enkapsulasi baik dalam bentuk suspensi, emulsi maupun dispersi untuk menghambat pengurangan sel bakteri selama proses berlangsung. Bacillus megaterium termasuk bakteri endofit yang dapat tumbuh dalam berbagai macam karbon. Pseudomonas Putida merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang dan bersifat aerob. Jenis penyalut yang digunakan untuk proses enkapsulasi harus bersifat tidak beracun dan tidak bereaksi dengan bahan inti. Jenis penyalut juga akan mempengaruhi proses release dalam tubuh. Sehingga dalam proses mikroenkapsulasi, pemilihan bahan penyalut dan metode sangat penting untuk diperhatikan. Penyalut yang digunakan disini adalah alginat dan metode mikroenkapsulasi yang digunakan adalah freeze dryer. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah penggunaan alginat sebagai bahan penyalut pada kombinasi bakteri bacillus megaterium dan Pseudomonas putida dalam bentuk mikroenkapsulasi dengan metode freeze drying berpengaruh terhadap viabilitasnya Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan alginat sebagai bahan penyalut pada bakteri kombinasi bacillus megaterium dan Pseudomonas putida dalam bentuk mikroenkapsulasi dengam metode freeze drying terhadap viabilitasnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Bakteri yang digunakan berasal dari perairan limbah pengolahan ikan pindang di Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan. Metode mikroenkapsulasi yang digunakan adalah metode pengeringan dengan suhu rendah atau freeze dryer. Untuk mengetahui viabilitas dilakukan pengujian dengan menggunakan metode total plate count (TPC). Selain dilakukan pengujian viabilitas dilakukan juga pengujian parameter yang lain yaitu uji efisiensi mikroenkapsulasi, analisis rendemen mikroenkapsulasi, analisis morfologi mikroenkapsulai dengan scanning electron microscopy (SEM), analisis ukuran partikel dengan mikroskop cahaya, analisis kadar air dengan moisture balance serta analisis kelarutan mikroenkapsulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa viabilitas mikroenkapsulasi kombinasi bakteri Bacillus megaterius dan Pseudomonas putida dengan penyalut alginat yang menggunakan perbandingan 1:1:0,1 belum dapat meningkatkan viabilitas. Bakteri. Mikrokapsul yang dihasilkan berupa serbuk berwarna cream dan memiliki bentuk yang tidak beraturan (irregular), permukaan yang tidak merata, viabilitas 4,11x101 CFU/g, efisiensi enkapsulat bakteri 38%, rendemen 32,17%, ukuran partikel 16,37 μm, kadar air 6,08% dan nilai kelarutan 88%.
English Abstract
Probiotic microencapsulation is a process for holding probiotic cells with an encapsulation membrane either in the form of suspension, emulsion or dispersion to inhibit the reduction of bacterial cells during the process. Bacillus megaterium is an endophytic bacterium that can grow on various types of carbon. Pseudomonas Putida is a gram-negative, rod-shaped and aerobic bacterium. The type of coating used for the encapsulation process must be non-toxic and not react with the core material. The type of coating will also affect the release process in the body. So that in the microencapsulation process, the selection of coating materials and methods is very important to note. The coating used here is alginate and the microencapsulation method used is freeze dryer. The problem formulation of this study is whether the use of alginate as a coating material on the combination of bacteria Bacillus megaterium and Pseudomonas putida in the form of microencapsulation using the freeze drying method affects its viability. putida in the form of microencapsulation using the freeze drying method on its viability. The method used in this research is descriptive qualitative. The bacteria used came from the waste waters of pindang fish processing in Nguling District, Pasuruan Regency. The microencapsulation method used is a low temperature drying method or freeze dryer. To determine the viability, testing was carried out using the total plate count (TPC) method. In addition to viability testing, other parameter tests were also carried out, namely microencapsulation efficiency test, microencapsulation yield analysis, microencapsulation morphology analysis by scanning electron microscopy (SEM), particle size analysis by light microscopy, moisture content analysis by moisture balance and microencapsulation solubility analysis. The results showed that the viability of microencapsulation of the combination of bacteria Bacillus megaterius and Pseudomonas putida with alginate coating using a ratio of 1:1:0.1 could not increase viability. Bacteria. The resulting microcapsules were in the form of cream-colored powders and had irregular shapes, uneven surfaces, viability 3.63x101 CFU/g, bacterial encapsulation efficiency 33%, yield 32.17%, particle size 16.37 μm, content 6.08% water and 88% solubility value.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0523080046 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
| Depositing User: | PKN 03 UB |
| Date Deposited: | 07 Jun 2023 03:17 |
| Last Modified: | 07 Jun 2023 03:17 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201063 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Wahyu Kusuma Ardhana.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |