Analisis Pertumbuhan dan Nilai Gizi Salvinia molesta yang Dikultur dengan Perbedaan Rasio Air Limbah Budidaya Lele Sebagai Potensi Pangan

Frizilia, Vira Nanda and Prof. Dr. Sc. Asep Awaludin P.,, S.Pi, MP. (2022) Analisis Pertumbuhan dan Nilai Gizi Salvinia molesta yang Dikultur dengan Perbedaan Rasio Air Limbah Budidaya Lele Sebagai Potensi Pangan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kebutuhan pangan semakin meningkat sedangkan luas lahan pertanian semakin berkurang, disisi lain pemanfaatan sumber daya perikanan di Indonesia sudah mengarah pada overfishing. Salvinia molesta dapat dijadikan alternatif pangan karena memiliki pertumbuhan cepat dan bergizi. Tanaman ini belum banyak dibudidayakan, padahal di luar negeri sudah banyak dibudidayakan menggunakan media NPK dan Hoagland. Salvinia molesta tumbuh sedikit lebih baik di air limbah budidaya ikan daripada media Hoagland. Oleh karena itu pada penelitian ini mencoba membudidayakan Salvinia molesta dengan memanfaatkan perbedaan rasio air limbah budidaya lele dan aquades. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui pengaruh penggunaan perbedaan rasio air limbah budidaya lele dan aquades pada proses kultur dapat mempengaruhi pertumbuhan dan nilai gizi Salvinia molesta. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan 2 tahapan. Penelitian tahap I yaitu mengetahui pertumbuhan dan biomassa Salvinia molesta menggunakan RAL Faktorial. Pada penelitian tahap II dilakukan untuk mengetahui kandungan gizi pada Salvinia molesta yang telah dikultur selama 15 hari, Parameter pada tahap II adalah melakukan uji proksimat menggunakan RAL sederhana. Pengujian ini dilakukan menggunakan perbedaan rasio air limbah budidaya lele dan aquades yaitu 2,5% : 97,5%. 5% : 95%. 10% : 90%. 50% : 50% dan 100% : 0% dan variabel kontrol menggunakan larutan NPK dan Hoagland. Hasil perlakuan terbaik pada penelitian tahap I adalah rasio air limbah budidaya lele dan aquades 50%:50% pertumbuhan didapatkan sebanyak 13 daun yang mampu bertahan hidup dan biomassa sebesar 0,0186 g, sedangkan untuk kandungan gizi pada kadar air tertinggi didapatkan kontrol Hoagland sebesar 97,26%, kadar protein tertinggi didapatkan oleh rasio air limbah budidaya lele dan aquades 50%:50% sebesar 23,07%, kadar lemak didapatkan kontrol Hoagland sebesar 15,85%, kadar abu tertinggi didapatkan oleh rasio air limbah budidaya lele dan aquades 50%:50% sebesar 0,47% dan kandungan karbohidrat tertinggi terdapat pada rasio air limbah budidaya lele dan aquades 2,5%:97,5% sebesar 71,26%. Data tersebut menunjukkan air limbah budidaya lele tidak berbeda nyata pada pertumbuhan dan biomassa tetapi berbeda nyata pada kandungan gizi. Saran untuk penelitian ini sebaiknya untuk pengujian proksimat ditambah hari ke 0,3,6,9,12 agar dapat mengetahui perbedaan nilai gizi pada setiap harinya.

English Abstract

Food needs are increasing while the area of agricultural land is decreasing, on the other hand the utilization of fisheries resources in Indonesia has led to overfishing. Salvinia molesta can be used as an alternative food because it has fast growth and nutritious. This plant has not been widely cultivated, whereas abroad it has been widely cultivated using NPK and Hoagland media. Salvinia molesta grows slightly better in fish farming wastewater than Hoagland media. Therefore, in this study trying to cultivate Salvinia molesta by utilizing the difference ratio of wastewater cultivation of catfish and aquades. The purpose of this study was to determine the effect of the use of different ratios of catfish aquaculture wastewater and aquades on the culture process can affect the growth and nutritional value of Salvinia molesta. This study was conducted experimentally with 2 stages. Phase I research is to determine the growth and biomass of Salvinia molesta using Ral factorial. In Phase II research conducted to determine the nutritional content of Salvinia molesta that has been cultured for 15 days, the parameters in Phase II is to conduct a proximate test using a simple RAL. This test was conducted using the difference ratio of catfish aquaculture wastewater and aquades is 2.5%: 97.5%. 5% : 95%. 10% : 90%. 50%: 50% and 100%: 0% and variable control using NPK and Hoagland solution. The best treatment results in Phase I research is the ratio of catfish aquaculture wastewater and aquades 50%: 50% growth obtained as many as 13 leaves that can survive and biomass of 0.0186 g, while for the nutritional content of the highest water content obtained by Hoagland control of 97.26%, the highest protein content obtained by the ratio of catfish aquaculture wastewater and aquades 50%:50% of 23.07%, fat content obtained by Hoagland control of 15.85%, the highest ash content was obtained by the ratio of catfish and aquades wastewater 50%:50% of 0.47% and the highest carbohydrate content was found in the ratio of catfish and aquades wastewater 2.5%:97.5% of 71.26%. The data showed that catfish cultivation wastewater did not differ significantly in growth and biomass but differed significantly in nutrient content. Suggestions for this study should be for proximate testing plus day 0,3,6,9,12 in order to determine the difference in nutritional value on each day.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080525
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User: PKN 03 UB
Date Deposited: 07 Jun 2023 03:00
Last Modified: 07 Jun 2023 03:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201053
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Vira Nanda Frizilia.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (12MB)

Actions (login required)

View Item View Item