Analisis Pengaruh Variasi Inokulum Pada Proses Fermentasi Terhadap Kandungan Proksimat Duckweed (Lemna minor)

Ramadhani, Teuku Adam Syahdan and Prof. Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto,, S.Pi., MP. (2022) Analisis Pengaruh Variasi Inokulum Pada Proses Fermentasi Terhadap Kandungan Proksimat Duckweed (Lemna minor). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia sangat besar, serta memiliki ketersediaan berbagai jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pangan dan pakan alternatif yang berbasis sumber daya lokal. Duckweed merupakan salah satu sumber pangan alternatif yang memiliki potensi pemanfaatan, untuk saat ini duckweed umumnya hanya digunakan sebagai pakan alternatif untuk hewan dan kurang dioptimalkan sebagai sumber tambahan pangan untuk manusia. Duckweed memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi untuk dijadikan sebagai bahan pangan. Salah satu jenis duckweed yang dapat dimanfaatkan yaitu Lemna minor, yang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yang berkisar antara 17-36,5% dan karbohidrat 32,1-42,9% dari 100% bahan kering. Namun hingga saat ini kajian mengenai pemanfaatan Lemna minor umumnya masih terbatas pada pemanfaatan dalam bentuk Lemna minor segar saja. Salah satu upaya pengoptimalan kandungan nutrien Lemna minor yaitu melalui proses fermentasi menggunakan bantuan mikroorganisme berupa Saccharomyces cerevisiae dan Lactobacillus sp.. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2022 di Laboratorium Ilmu Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Menggunakan rancangan penelitian tipe RAL Faktorial dengan 2 faktor yaitu lama fermentasi dan jenis perlakuan. Yang mana terdapat 4 jenis perlakuan yaitu penambahan Aquades (X), penambahan Saccharomyces cerevisiae (S), penambahan Lactobacillus sp. (L) serta penambahan inokulum campuran keduanya (C). Variasi lama waktu fermentasi yaitu menggunakan rentang waktu 0, 3, dan 7 hari waktu fermentasi. Sampel hasil fermentasi kemudian dilakukan analisis proksimat berupa kadar protein, kadar air, kadar lemak, kadar karbohodrat dan kadar abu, serta dilakukan uji pH dan uji warna menggunakan Colorimeter CS-10. Hasil pengujian proksimat didapatkan nilai tertinggi dan terendah pada tiap parameter uji. Parameter kadar abu didapatkan nilai tertinggi sebesar 13,58±0,03% pada perlakuan H7X, dan nilai terendah sebesar 10,58±0,04% pada perlakuan H3X. Pada parameter kadar air didapatkan nilai tertinggi sebesar 58,92±0,02% pada perlakuan H0L, dan nilai terendah sebesar 47,74±0,08% pada perlakuan H7X. Parameter kadar karbohidrat didapatkan niai tertinggi sebesar 21,39±0,12% pada perlakuan H7L, nilai terendah sebesar 15,05±0,02% pada perlakuan H7C. Parameter kadar protein didapatkan nilai tertinggi sebesar 16,14±0,08% pada perlakuan H3C, dan nilai terendah sebesar 12,93±0,04 pada perlakuan H0X. Parameter kadar lemak didapatkan nilai tertinggi sebesar 2,22±0,01% pada perlakuan H3C, dan nilai terendah sebesar 1,53±0,01% pada perlakuan H3S. Sementara untuk nilai pH didapatkan hasil yang cenderung menurun seiring dengan lamanya proses fermentasi. Pada hasil uji warna memiliki perbedaan warna yang signifikan setelah dilakukan proses fermentasi, yang membuat warna duckweed menjadi lebih gelap dari warna awal.

English Abstract

The potential of natural resources in Indonesia is very large, and has the availability of various types of plants that can be used as alternative food raw materials and feed based on local resources. Duckweed is an alternative food source that has potential utilization, for now duckweed is generally only used as an alternative feed for animals and is less optimized as a source of additional food for humans. Duckweed has a high enough nutritional content to be used as food. One type of duckweed that can be used is Lemna minor, which has a fairly high protein content ranging from 17-36.5% and carbohydrates 32.1-42.9% from 100% dry matter. However, until now studies on the use of minor lemna are generally still limited to the use of fresh minor lemna only. One of the efforts to optimize the nutrient content of Lemna minor is through a fermentation process using the help of microorganisms in the form of Saccharomyces cerevisiae and Lactobacillus sp.. This research was conducted in March-June 2022 at the Fisheries Product Technology Science Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Brawijaya University, Malang. Using a factorial RAL type research design with 2 factors, namely the length of fermentation and the type of treatment. Which there are 4 types of treatment, namely the addition of Aquades (X), the addition of Saccharomyces cerevisiae (S), the addition of Lactobacillus sp. (L) and the addition of a mixture of both inoculums (C). Variations in the length of the fermentation time are using time ranges of 0, 3, and 7 days of fermentation time. The fermented samples were then subjected to proximate analysis in the form of protein content, water content, fat content, carbohydrate content and ash content, as well as a pH test and color test using a Colorimeter CS-10. The proximate test results obtained the highest and lowest values for each test parameter. The ash content parameter obtained the highest value of 13.58 ± 0.03% in the H7X treatment, and the lowest value of 10.58 ± 0.04% in the H3X treatment. In the water content parameter, the highest value was 58.92 ± 0.02% in the H0L treatment, and the lowest value was 47.74 ± 0.08% in the H7X treatment. The carbohydrate content parameter obtained the highest value of 21.39 ± 0.12% in the H7L treatment, the lowest value of 15.05 ± 0.02% in the H7C treatment. The protein content parameter obtained the highest value of 16.14 ± 0.08% in the H3C treatment, and the lowest value of 12.93 ± 0.04 in the H0X treatment. The fat content parameter obtained the highest value of 2.22 ± 0.01% in the H3C treatment, and the lowest value of 1.53 ± 0.01% in the H3S treatment. Meanwhile for the pH value, the results tend to decrease along with the length of the fermentation process. The color test results showed a significant color difference after the fermentation process, which made the color of the duckweed darker than the initial color.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080518
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User: PKN 03 UB
Date Deposited: 07 Jun 2023 02:30
Last Modified: 07 Jun 2023 02:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201018
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Teuku Adam Syahdan.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item