Wiseno, Bambang (2017) (Studi Fenomenologi) Makna Pengalaman Mantan Narapidana Pengguna Narkotika Kembali Ke Masyarakat Di Kabupaten Kediri. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kriminalitas kasus penggunaan narkotika meningkat setiap tahun dan banyak dilakukan oleh orang yang sama. Menurut Brunto dan Hopkins (2014) salah satu masalah bagi narapidana yang keluar dari penjara adalah tidak adanya tempat bekerja bagi mantan narapidana. Kesulitan akses dalam melanjutkan kehidupan di masyarakat pada seseorang yang telah mengalami hidup di tahanan akan beresiko menyebabkan masalah mental pada orang tersebut (Regenstein & Rosenbaum, 2014). Kelanjutan dalam kehidupan bermasyarakat menjadi aspek penting pada sistem pemasyarakatan. Perawatan jiwa pada kasus psikososial diperlukan untuk membantu narapidana kembali ke lingkungan sosial untuk melanjutkan fungsi dan tugas yang dimiliki sesuai dengan perannya di masyarakat (Townsend, 2014). Membantu orangorang yang memiliki masalah kesehatan jiwa dan sistem hukumnya dengan perawatan secara individual dan perlindungan komunitas adalah tujuan dari keperawatan jiwa forensik. Tindakan yang dapat diberikan oleh perawat jiwa forensik yaitu melakukan penilaian resiko, intervensi krisis, rehabilitasi dan perencanaan pulang pada narapidana (Stuart, 2016). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui makna pengalaman mantan narapidana pengguna narkotika kembali ke masyarakat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi interpretif. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sejumlah 6 (enam) orang yang sesuai dengan kriteria inklusi yang ditentukan melalui purposive sampling yaitu: 1) Partisipan yang dibebaskan dari Lapas lebih dari 1 bulan, 2) Partisipan yang kembali tempat tinggal asal, 3) Partisipan laki-laki yang bersedia terlibat dalam penelitian, 4) Partisipan bersedia diwawancarai dan direkam selama penelitian dan memberikan persetujuan publikasi hasil penelitian. Proses rekruitmen partisipan dalam penelitian ini dilaksanakan dengan bantuan dari Klinik Syifa’ Medika Kota Kediri sebagai salah satu bagian layanan kesehatan dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Kota Kediri yang telah mempunyai perjanjian kerjasama dengan Balai Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri dan Badan Narkotika Nasional Kota Kediri dalam layanan rehabilitasi pengguna narkotika. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth inteview) menggunakan panduan wawanacara semi terstruktur. Selama wawancara peneliti juga menggunakan catatan lapangan (field note). Setelah data terkumpul peneliti menggunakan Interpretive Phenomenological Analysis (IPA) untuk analisis data. Hasil penelitian yang didapatkan mengacu pada tujuan penelitian ditemukan 8 (depalan) tema yaitu; perasaan bersalah terhadap keluarga, berserah diri menerima keadaan, mendapat dukungan moril dari keluarga, teman dan lingkungan untuk menjadi baiki, malu atas perbuatan yang pernah dijalani, merasa tidak pantas ditengah masyarakat, diberi kesempatan untuk berbuat baik, merasa tidak diberi kesempatan untuk berbuat baik, dan tidak mempunyai keinginan untuk kembali ke narkotika Dari semua tema yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa rasa malu dan rasa bersalah yang dirasakan oleh mereka menyebabkan dirinya pasrah menerima keadaan. Adanya dukungan dan diberinya kesempatan untuk memperbaiki diri membuat semakin ii kuat niatan untuk meninggalkan narkotika. Mantan narapidana pengguna narkotika harus berjuang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik ketika mereka kembali ke masyarakat Keluarga dan masyarakat diharapkan berperan dalam permasalahan mantan narapidana pengguna narkotika dengan membantu mereka mendapatkan kehidupannya kembali di masyarakat. Untuk itu konseling terhadap keluarga dan masyarakat oleh perawat jiwa perlu diberikan, karena mantan narapidana pengguna narkotika rentan terjadi masalah kejiwaan, bagi individu itu sendiri, keluarga maupun masyarakat
English Abstract
The criminality of narcotics use cases increasing every year and mostly done by the same abuser. According to Brunto and Hopkins (2014), the problems for ex-prisioners is the absence of workplace. The difficulties of access in continuing life in society for someone who has experienced life in custody will be at risk of causing mental problems in that person (Regenstein & Rosenbaum, 2014). Continuation in social life is an important aspect of the rehabilitation system. Mental care is needed to help the prisioners in psychosocial problems when return to their role in society (Townsend, 2014). Helping people with mental health problems and their legal systems in the individual care and thecommunity protection are the goal of forensic psychiatric nursing. That can be provided by forensic nurses, as like in risk assessment, crisis intervention, rehabilitation and home planning for prisioners (Stuart, 2016). The purpose of this study is to find out the interpretating experience of exprisioners of narcotics abuser to the community. This is qualitative research with interpretive phenomenology approach. Participants in this study were 6 (six) persons determined purposive sampling according the inclusive criteria: 1) Participants released from prison more than 1 month, 2) Participants returning home of origin, 3) Male participants are willing to engage in research (4) Participants are willing to be interviewed and recorded during the research and give consent to the publication of the research results. The process of recruitment of participants in this study was conducted with the advise from the Clinic Syifa' Medika Kota Kediri as the health services of the Indonesian Red Crescent (BSMI) Kediri which one has a cooperation agreement with Prisons Class IIA Kediri and National Narcotics Agency Kediri in rehabilitation services for narcotics users. The data was collected by in-depth interview using semi-structured guidance and field notes. For data analysis the researchers used Interpretive Phenomenological Analysis (IPA). This research found 8 (eight) themes, that is; guilty feeling to the family, leaving fate in life, getting moral support to improve their life better, gettiing a shamed for what they have everdone, feeling unworthy in the community, being given to do better, feeling not given the opportunity to do better, and not having a desire to the narcotics. From all these themes, it can be concluded that the shame and guilty feeling causes them to fate in life. The support of community and a chance to better makes a strong intention to leave narcotics. They must have a tough struggle to gain a better life when returning to their community. Families and communities are expected to action in the problems of ex-prisioners of narcotics abuser by support them to get their lives in the community. Therefore, counseling of family and community by nurses need to be given, because ex-prisoners of narcotic users are vulnerable to psychiatric problems, for the individual, family and society.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/365.6/WIS/s/2017/041707609 |
Uncontrolled Keywords: | EX - CONVICTS, EX - CONVICTS - SOCIAL CONDITIONS, DRUG ABUSE, INDONESIA - KEDIRI (kabupaten) |
Subjects: | 300 Social sciences > 365 Penal and related institutions > 365.6 Inmates |
Divisions: | S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 04 Sep 2017 03:48 |
Last Modified: | 09 Dec 2020 07:19 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2010 |
Preview |
Text
BAMBANG WISENO.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |